Penyebab Impotensi dan Cara Mencegahnya yang Tepat, Terapkan Pola Hidup Sehat

Penyebab impotensi dan cara mencegahnya perlu dikenali setiap pria.

oleh Husnul Abdi diperbarui 19 Jun 2020, 13:35 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2020, 13:35 WIB
Penyebab Impotensi dan Cara Mencegahnya
Penyebab Impotensi dan Cara Mencegahnya (KlikDokter)

Liputan6.com, Jakarta Penyebab impotensi dan cara mencegahnya perlu dikenali setiap pria. Impotensi atau disfungsi ereksi merupakan ketidakmampuan mencapai atau mempertahankan ereksi untuk menjalani aktivitas seksual. Keluhan ini cukup sering dirasakan oleh pria.

Walaupun bukan gangguan kesehatan yang serius, impotensi yang berlangsung dalam waktu yang lama dapat menyebabkan penderitanya merasa malu dan stress. Hal ini tentunya juga dapat berdampak tidak baik bagi hubungan dengan pasangan.

Ereksi dapat terjadi karena masuknya aliran darah ke penis. Hal ini biasanya terjadi setelah stimulasi seksual yang dihantarkan ke otak, lalu diteruskan ke persarafan pada penis. Namun terdapat beberapa keadaan dimana ereksi tidak dapat terjadi, seperti pada diabetes, dan gangguan jantung.

Penyebab impotensi dan cara mencegahnya perlu benar-benar diperhatikan. Hal ini terutama tentunya berkaitan dengan gaya hidup kamu yang belum sehat, entah itu dalam hal asupan nutrisi, pola tidur, ataupun aktivitas fisik.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (19/6/2020) tentang penyebab impotensi dan cara mencegahnya. 

Penyebab Impotensi

Ilustrasi Impotensi (Liputan6.com/M.Iqbal)
Ilustrasi Impotensi (Liputan6.com/M.Iqbal)

Penyebab impotensi dan cara mencegahnya memang harus diperhatikan benar oleh para pria. Apalagi, gangguan ereksi ini berkaitan dengan berbagai penyabab. Karena itu, mencari faktor penyebab yang tepat kadang memerlukan pemeriksaan yang teliti.

Berikut adalah berbagai penyebab impotensi yang perlu diperhatikan:

- Obat (antidepresi) dan nikotin

- Gangguan cavernosum (penyakit peyronie)

- Gangguan psikologis, cemas, stress dan gangguan mental

- Pembedahan

- Penuaan

- Gangguan ginjal

- Diabetes mellitus

- Pola hidup, seperti merokok

- Komplikasi pembedahan yang mengganggu saraf pada daerah penis, misalkan operasi pengangkatan prostat.

Itulah beberapa penyebab impotensi dan cara mencegahnya yang perlu kamu kenali. Dengan begitu, kamu bisa menghindari berbagai penyebab impotensi tersebut dan kesehatan tetap terjaga.

Gejala Impotensi

Selain mengenali penyebab impotensi dan cara mencegahnya, kamu perlu juga mengetahui gejala-gejalanya. Disfungsi ereksi ditandai dengan ketidakmampuan untuk ereksi yang terjadi secara reguler dan berulang. Walaupun mendapatkan stimulasi seksual, ereksi penis tidak dapat terjadi.

Seorang dengan disfungsi ereksi biasanya memiliki faktor risiko terjadinya gangguan ini. Berbagai penyakit yang berhubungan dengan disfungsi ereksi adalah diabetes melitus, tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.

Penyebab impotensi dan cara mencegahnya tentu akan menjadi lebih mudah ditangani jika kamu mengenali berbagai gejalanya ini.

Diagnosis Impotensi

Ilustrasi Impotensi.
Ilustrasi Impotensi. (iStockphoto)

Penyebab impotensi dan cara mencegahnya perlu benar-benar diteliti. Kamu bisa melakukan berbagai pemeriksaan. Penyebab dari disfungsi ereksi dapat dicari dengan melakukan beberapa pemeriksaan seperti:

- Pemeriksaan hormon. Seorang dengan disfungsi ereksi dapat menjalani pemeriksaan hormon untuk mengetahui penyebab sekunder dari gangguan ini. Pemeriksaan hormon testosteron dan LH (Luteinizing Hormone) dapat dilakukan untuk melihat gangguan hormon yang dapat menjadi dasar gangguan disfungsi ereksi.

- Pemeriksaan USG duplex. Hal ini dapat dilakukan untuk memeriksa aliran darah pada penis pasien. Pada gangguan pembuluh darah seperti atherosklerosis, maka aliran darah ke penis akan berkurang dan menyebabkan gangguan ereksi.

- Tes sensitivitas kulit penis. Sensitivitas penis dapat diperiksa dengan melakukan pemeriksaan sensitivitas kulit terhadap rangsangan getaran. Disfungsi ereksi dapat terjadi karena adanya peningkatan ambang rangsang getar seorang sehingga sulit terangsang. Pemeriksaan ini dapat mendeteksi apakah terdapat gangguan sensori yang mendasari disfungsi ereksi.

 

Pencegahan Impotensi

Penyebab impotensi dan cara mencegahnya tentunya juga harus dibarengi dengan persiapan penanganan yang tepat. Biasanya pengobatan akan disesuaikan dengan penyebab impotensi. Impotensi dapat pulih dengan sendirinya setelah penyebab yang mendasari impotensi tersebut berhasil diatasi.

Pengobatan impotensi juga sebaiknya diiringi dengan gaya hidup sehat. Menerapkan gaya hidup yang sehat akan mempercepat proses penyembuhan. Selain itu, hal ini juga dapat dilakukan dalam penyebab impotensi dan cara menceganya.

Penanganan dari disfungsi ereksi tergantung dari penyebabnya. Penyebab impotensi dan cara mencegahnya terutama bisa dilakukan dengan berolahraga secara rutin. Sedangkan bagi perokok, penyebab impotensi dan cara mencegahnya bisa dilakukan dengan berhenti merokok.

Selain itu, penyebab impotensi dan cara mencegahnya juga dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, istirahat dengan cukup, menghindari konsumsi minuman beralkohol, tidak menggunakan NAPZA, dan menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin.

Pengobatan Impotensi

Impotensi
Impotensi

Selain itu, pengobatan impotensi juga dapat dilakukan dengan berbagai penanganan medis, seperti:

Obat-obatan. Phosphodiesterase inhibitor merupakan salah satu jenis obat yang banyak tersedia di pasaran untuk meningkatkan aliran darah ke penis. Obat ini bekerja dengan meningkatkan kaliber pembuluh darah penis.Beberapa contoh obat golongan ini adalah sildenafil, vardenafil dan tadalafil. Pengobatan berupa salep pada kulit juga tersedia.

Suntikan hormon testoteron. Beberapa pria mengalami impotensi karena kadar hormon testoteron yang rendah. Suntikan hormon ini diberikan untuk meningkatkan kadar hormon testosteron di dalam tubuh. Penyuntikan obat alprostadil juga dapat dilakukan untuk menangani gangguan ereksi. Penyuntikan dapat dilakukan beberapa saat sebelum berhubungan seksual.

Operasi. Operasi dilakukan jika impotensi tidak dapat ditangani dengan cara lain. Operasi yang dilakukan adalah dengan menanamkan alat yang dapat membuat penis ereksi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya