Liputan6.com, Jakarta Indonesia termasuk salah satu negara dengan pengonsumsi mi instan tertinggi di dunia. Rasa mi instan memang lezat. Cara membuatnya juga sangat mudah. Namun, sayangnya ada banyak sekali risiko jika sering makan mi instan, karena bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan.Â
Baca Juga
Advertisement
Risiko sering makan mi instan ini sangat dipengaruhi kandungan nutrisi di dalamnya. Mi instan terbuat dari tepung, garam, minyak, dan penyedap rasa (MSG). Kandungan lemak, natrium, dan karbohidrat mie instan juga sangat tinggi.
Advertisement
Memang benar jika risiko sering makan mi instan akan menyebabkan gangguan pencernaan. Hal ini dipengaruhi oleh kandungan protein dan serat mi instan yang sangat rendah. Salah satu risiko yang jarang diketahui adalah dapat mengganggu jadwal menstruasi. Hal ini dapat berarti pula, mengonsumsi mie instan dapat memengaruhi kesehatan alat reproduksi wanita.
Berikut Liputan6.com ulas risiko sering makan mi instan dari berbagai sumber, Rabu (24/6/2020).
Batu Ginjal dan Obesitas
Batu Ginjal
Batu ginjal bisa dipicu karena terlalu sering makan mi instan. Hal ini sangat dipengaruhi dengan kandungan garam yang sangat tinggi. Garam yang sangat tinggi akan semakin memicu pembentukan batu ginjal. Sehingga setelah mengonsumsi, minumlah lebih banyak air putih untuk mengurangi risikonya.
Obesitas
Obesitas sudah pasti termasuk dalam risiko sering makan mi instan. Hal ini dipengaruhi oleh sifat mi instan yang mengenyangkan lebih cepat dan membuat lapar lebih cepat. Kondisi ini sangat tidak menguntungkan bagi tubuh manusia. Banyak makan tetapi nutrisi yang diperlukan oleh tubuh tidak terpenuhi dengan seimbang.
Kalori dan karbohidrat dalam mi instan ini sangat tinggi. Apalagi jika konsumsi mie instan yang disertai dengan nasi. Perpaduan antara mie instan dan nasi akan membuat tubuh kelebihan kalori dan karbohidrat. Tidak heran jika mengonsumsinya dapat menyebabkan obesitas. Obesitas yang dialami nantinya juga akan menyebabkan berbagai macam komplikasi yang berakibat fatal.
Advertisement
Keguguran dan Kanker
Keguguran
Risiko sering makan mi instan juga bisa menyebabkan keguguran. Hal ini harus lebih diwaspadai oleh ibu hamil. Bumbu dengan bahan pengawet dalam mie instan yang akan memengaruhinya. Kandungan akan terganggu dan melemah hingga berakibat pada keguguran.
Kanker
Risiko sering makan mi instan selanjutnya adalah kanker. Pertumbuhan sel kanker sangat dipengaruhi bahan kimia dan bahan pengawet dalam mie instan. Bahan kimia kebanyakan memiliki sifat karsinogenik. Tidak heran jika risikonya bisa berakibat pada pertumbuhan sel kanker.
Rusak Otak dan Ganggu Pencernaan
Rusak Otak
Jangan sampai kerusakan jaringan otak sudah terjadi baru berhenti mengonsumsi. Risiko sering makan mi instan ini dipengaruhi oleh zat kimia yang menumpuk dalam tubuh. Sumber dari adanya penumpukan zat kimia dalam tubuh adalah mie instan. Kondisi terburuknya akan membuat penurunan transmisi sinyal otak. Kerusakan ini juga akan berakibat pada stroke atau kelumpuhan.
Ganggu Pencernaan
Gangguan pencernaan bisa menjadi risiko sering makan mie instan. Hal ini disebabkan kandungan serat, protein, dan nutrisinya sangat rendah. Kekurangan nutrisi ini sangat penting bagi sistem pencernaan manusia. Jika tidak dapat terpenuhi dengan baik, akan menyebabkan sembelit.
Sembelit yang terus berulang nantinya akan menjadi penyebab ambeien atau pembengkakan pembuluh darah anus. Selain itu, mi instan juga bukan sumber makanan yang baik karena dapat mengenyangkan dan membuat lapar lebih cepat.
Advertisement
Tinggi MSG dan Natrium
Tinggi MSG
Rasa nikmat dan lezat dari mi instan berasal dari kandungan monosodium glutame (MSG) yang sangat tinggi. Kandungan MSG yang sangat tinggi inilah yang menjadi penyebab banyaknya risiko sering makan mi instan. Terlalu banyak mengonsumsinya akan berpengaruh pada kondisi kesehatan manusia.
Dilansir dari Healthline, MSG dapat berisiko menaikkan berat badan, meningkatkan tekanan darah tinggi, sakit kepala, dan mual. Beberapa penelitian juga menemukan MSG menjadi pemicu semakin menurunkan kinerja otak manusia.
Tinggi Natrium
Kandungan berbahaya dalam mi instan selain MSG adalah natrium. Natrium dalam mi instan ini sangatlah tinggi. Tidak heran jika membatasi konsumsi mi instan sangat dianjurkan. Maksimal hanya 1-2 mie instan dalam kurun waktu satu bulan.
Hal ini untuk mengurangi risiko yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Risiko sering makan mi instan yang disebabkan natrium adalah hipertensi, penyakit jantung, stroke, dan kerusakan ginjal.
Diabetes dan Ganggu Jadwal Menstruasi
Diabetes
Diabetes termasuk salah satu risiko sering makan mi instan. Selain dapat menyebabkan diabetes, penderita diabetes juga sangat tidak dianjurkan untuk mengonsumsinya. Mi instan akan menganggu kadar gula darah dan pelepasan insulin. Sering mengonsumsinya juga akan membuat pencernaan manusia bekerja lebih lambat. Hal ini berkaitan erat dengan bahan kimia dan pengawet makanan yang terkandung di dalamnya.
Ganggu Jadwal Menstruasi
Ternyata mi instan juga dapat mengganggu jadwal menstruasi. Risiko sering makan mi instan ini dipengaruhi kandungan sodium di dalamnya. Semakin sering/banyak wanita mengonsumsi sodium, akan menyebabkan kelainan hormon.
Kelainan hormon ini nantinya akan berimbas pada ovulasi. Ovulasi yang terhambat akan berimbas pada jadwal menstruasi yang terganggu. Terkadang lebih cepat dan terkadang satu bulan penuh belum didapat.
Advertisement
Cara Aman Makan Mie Instan
- Usahakan untuk membatasi konsumsinya. Pastikan hanya satu porsi mi instan saja.
- Buang air rebusan bekas mengolah mi instan. Jika ingin mengonsumsi dengan kuah, panaskan kuah secara terpisah.
- Usahakan untuk membuat bumbu mi instan sendiri yang tanpa MSG
- Hindari memasak mie instan disertai telur. Lebih aman untuk memperbanyak sayuran.
- Bagi yang suka pedas, lebih baik gunakan cabai biasa daripada saus kemasan.
- Jika bisa, pilihlah mi instan hijau yang terbuat dari sayur.
Â