Liputan6.com, Jakarta Efek rumah kaca terjadi ketika panas matahari terperangkap di permukaan bumi. Panas yang terperangkap berasal dari gas-gas tertentu, yakni karbondioksida, metana, uap air, ozon, nitrous oxide, CFC, dan HFC. Hal ini yang menjadikan penyebab efek rumah kaca penting diketahui.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Penyebab efek rumah kaca ada banyak sekali, berkaitan dengan aktivitas manusia, gaya hidup, dan kebiasaan buruk. Jika terus dibiarkan begitu saja, maka peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi akan terjadi. Istilahnya adalah pemanasan global atau global warmning.
Dampak buruknya akan menyebabkan perubahan pada ekosistem di bumi. Terjadi perubahan iklim yang ekstrem, gletser mencair, volume air meningkat, sampai meningkatnya suhu dan keasaman air laut. Salah satu solusi pencegahan yang bisa dilakukan adalah menghindari berbagai penyebab efek rumah kaca.
Berikut Liputan6.com ulas penyebab efek rumah kaca dari berbagai sumber, Rabu (6/1/2021).
Efek Rumah Kaca Menurut Para Ahli
Asosiasi Energi New Mexico, Amerika Serikat (AS)
Menurut Asosiasi Energi New Mexico, Amerika Serikat (AS), efek rumah kaca adalah kejadian di mana panas di Bumi terperangkap karena terhalang oles gas emisi seperti karbon dioksida pada atmosfer. Gas emisi tersebut kebanyakan berasal dari asap kendaraan dan pabrik serta kebakaran hutan.
Badan Perlindungan Lingkungan (AS)
Badan Perlindungan Lingkungan (AS) menyerbutkan bahwa efek rumah kaca adalah proses meningkatnya suhu rata-rata permukaan Bumi karena lapisan atmosfer Bumi yang kian menipis bahkan bocor. Hal ini menjadikan cuaca di Bumi semakin panas karena sinar matahari tidak lagi terhalang oleh lapisan atmosfer.
Dewan Pertahanan Sumber Daya Alam
Efek rumah kaca adalah krisis lingkungan dan kemanusiaan yang sedang terjadi di Bumi. Suhu permukaan Bumi kian meningkat akibat terperangkap oleh gas karbon dioksida yang semakin banyak dari hari ke hari, dan menjadikan Bumi semakin panas dan rawan akan bencana.
Advertisement
Penyebab Efek Rumah Kaca
Konsumtif
Sifat yang berlebihan dalam mengonsumsi suatu barang ternyata juga berdampak buruk terhadap lingkungan. Dilansir dari reusethisbagproduk-produk yang digunakan manusia berkontribusi 60% penghasil gas rumah kaca.
Hal itu dikarenakan penggunaan energi untuk memproduksi produk tersebut dan menjaganya untuk tetap bisa digunakan membutuhkan jumlah energi yang sangat banyak. Di mana energi tersebut meliputi penggunaan listrik dan batu bara.
Dikutip dari Eco Watch, PBB mengungkapkan perkiraan konsumen yang membeli pakaian 60 persen lebih banyak dari 15 tahun belakangan. Namun pakain yang terbeli hanya disimpan dan tidak dikenakan. Hal ini juga terjadi pada produk-produk elektronik namun penggunaannya sebenarnya amat jarang.
Sampah Plastik
Penyebab efek rumah kaca selanjutnya berasal dari hasil kegiatan manusia. Salah satunya ada tumpukan sampah plastik yang tak terkendali sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan.
Menurut penelitian, plastik mengeluatkan gas metana dan etilena ketika terkena sinar matahari dan berakibat rusak. Gas metana alami atau buatan dikatakan sebagai penyebab utama perubahan iklim. Tentu saja hal ini akan berhubungan dengan peningkatan pemanasan global.
Hutan Menyempit
Hutan yang semakin sempit pun termasuk penyebab efek rumah kaca. Maka ketika telah terjadi kebakaran hutan secara besar-besaran, patut diselidiki pelaku utamanya. Lahan hutan sangat berperan penting untuk makhluk hidup, hutan merupakan paru-paru dunia yang seharusnya dijaga. Hutan yang menyempit akan membuat cuaca semakin memburuk.
Tanpa hutan, tak ada yang membantu mengubah karbondioksida menjadi oksigen. Hal ini kemudian akan berdampak pada pernapasan yang semakin terganggu. Dampaknya, pencemaran udara akan terjadi.Â
Menurut Bank Dunia dunia masih kehilangan sekitar 14,5 juta hektar hutan setiap tahunnya. Hal ini disebabkan oleh berbagai aktivitas manusia yang illegal dan legal.Â
Pembukaan lahan dengan cara pembakaran untuk area industry dan tempat tinggal juga menyebabkan efek rumah kaca dan berkurangnya sejumlah pohon yang seharusnya bisa menyerap karbon dioksida.
Penyebab Efek Rumah Kaca
Polusi Metana
Gas metana adalah salah satu gas yang menjadi penyebab efek rumah kaca. Gas ini menempati urutan kedua dalam perusakan lingkungan. Gas metana berasal dari bahan-bahan organik. Terutama terkait hasil pemecahan bakteri pada pertanian, perkebunan, dan peternakan.
Semakin tinggi produksi hewan ternak maka gas metana inilah salah satu contohnya. Semakin meningkat produksinya, maka yang akan dilepaskan ke permukaan bumi juga semakin meningkat.
Metana termasuk gas rumah kaca. Di mana ia dapat memerangkap panas dalam atmosfer. Metana dipancarkan selama kegiatan produksi batu bara, gas alam, dan minyak.Â
Sisa makanan manusia yang terbuang dan menjadi sampah pun akan menghasilkan metana. Indonesia termasuk negara nomor dua terbesar di dunia penghasil sampah makanan.
Gas Karbon Monoksida
Gas karbon monoksida bisa menjadi penyebab efek rumah kaca. Gas ini amat berkaitan erat dengan aktivitas manusia. Apalagi jika aktivitas manusia ini berkaitan dengan penggunaan kendarakan bermotor. Gas karbon monoksida inilah yang akan dikeluarkan oleh kendarakan bermotor dan sebabkan polusi.
Membatasi penggunaan kendarakan bermotor bisa dijadikan solusinya. Misal lebih banyak berjalan kaki dan menggunakan kendarakan umum. Meski tak sepenuhnya mengatasi, setidaknya polusi bisa dikurangi.
Advertisement
Penyebab Efek Rumah Kaca
Boros Listrik
Boros listrik pun bisa menjadi penyebab efek rumah kaca. Pasalnya, ada penguapan pada listrik yang terlalu sering digunakan. Oleh karena itu, sebaiknya lebih efisien menggunakan listrik. Penggunaan listrik diseusuaikan dengan kebutuhan dan tidak asal-asalan.Â
Meskipun pembayaran pajak listrik sudah dibayar, hal ini tetap harus diterapkan untuk mencegah terjadinya penyebab efek rumah kaca. Bukan semata-mata masalah uang, tetapi masalah kesehatan lingkungan.
Pengaruh buruknya bisa menambah gas karbondioksida ke bumi. Hingga sebabkan pemanasan global. Tak hanya boros pengeluaran, tetapi juga merusak lingkungan.
Bahan Bakar Bensin
Penggunaan bahan bakar bensin secara cuma-cuma juga bisa menjadi penyebab efek rumah kaca. Bahan bakar bensin yang digunakan pada mobil dan motor misalnya. Saat bensin digunakan sebagai bahan bakar, maka akan timbulkan gas karbondioksida. Bahayanya, gas ini akan sangat berpengaruh pada pemanasan global.
Gas karbondioksida ini pada akhirnya akan menangkap cahaya panas. Namun sayangnya, cahaya panas ini tidak bisa disalurkan ke luar angkasa. Pada akhirnya, cahaya panas hanya akan kembali ke bumi. Hingga berdampak buruk bagi polusi udara di bumi.
Penyebab Efek Rumah Kaca
CFC Tidak Terkontrol
CFC merupakan Cloro Four Carbon. CFC ini termasuk penyebab efek rumah kaca yang sulit dihindarkan. Akan tetapi, CFC ini masih bisa ditangani dan dikendalikan.
CFC merupakan bahan kimia yang digabungkan menjadi alat rumah tangga. Peralatan ini memang bermanfaat untuk menunjang kehidupan, tetapi jika berlebihan juga tak direkomendasikan.
CFC biasanya terdapat pada kulkas dan AC. Penggunaan yang berlebihan dan tak sesuai aturan akan berdampak buruk bagi lingkungan, seperti pemanasan global.
Penggunaan Tisu Berlebihan
Penggunaan tisu secara berlebihan bisa menjadi penyebab efek rumah kaca. Tidak bisa dipungkiri bahwa tisu adalah benda yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, penggunaannya yang berlebihan ternyata menjadi penyumbang meningkatnya pemanasan global. Hal ini karena tisu terbuat dari serat kayu yang berasal dari pohon yang diolah menggunakan teknologi canggih.
Semakin banyak tisu yang digunakan manusia, maka makin banyak pula serat kayu yang digunakan. Semakin sedikit persediaan pohon di bumi, maka akan semakin berkurang oksigen dan berakibat penipisan lapisan ozon. Hal ini juga akan menjadikan kualitas udara memburuk dan akan merugikan manusia.
Gas Industri
Gas dari industri pun termasuk penyebab efek rumah kaca. Meski begitu, masih banyak industri yang mengabaikan. Pemerintah pun tak tegas menanggapi dan memberikan sanksi agar jera.
Gas dari industri akan menyebabkan pencemaran udara. Terutama karena asap pabriknya yang berlebihan dan tak ditampung dengan benar. Ada gas karbondioksida, karbon monoksida, gas metana, dan lain sebagainya.
Kadar karbon yang dihasilkan akibat kegiatan industry yaitu sebesar 412 bagian per juta dalam 150 tahun terakhir. Karbon dioksida, metana dan nitrogen oksida yang telah menyebabkan peningkatan suhu bumi selama 50 tahun terakhir.
International Energy Agency melaporkan antara tahun 2000-2016 negara yang menyumbang emisi karbon dioksida terbesar yang pertama yaitu Republik Rakyat China. Sedangkan Indonesia berada di urutan ke-6 setelah Rusia dengan nilai 2,053 miliar ton.
Advertisement
Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca
Proses terjadinya efek rumah kaca dapat dijelaskan sebagai berikut. Dalam rumah kaca (greenhouse) yang digunakan dalam budidaya terutama di negara yang mengalami musim salju, atau percobaan tanaman dalam bidang biologi dan pertanian.
Energi matahari (panas) yang masuk melalui atap kaca sebagian dipantulkan keluar atmosfer dan sebagian lainnya terperangkap di dalam greenhouse sehingga menaikkan suhu di dalamnya.
Contoh lain yang dapat mengilustrasikan proses terjadinya efek rumah kaca adalah ketika kita berada dalam mobil dengan kaca tertutup yang sedang parkir di bawah terik matahari.
Panas yang masuk melalui kaca mobil, sebagian dipantulkan kembali ke luar melalui kaca tetapi sebagian lainnya terperangkap di dalam ruang mobil. Akibatnya suhu di dalam ruang lebih tinggi (panas) daripada di luarnya.
Dalam proses terjadinya efek rumah kaca, terdapat gas kaca yang keluar dan membentuk lapisan yang menyelimuti bumi. Gas kaca ini berupa CO2Â (karbon dioksida), metana, NOx (nitrogen dioksida), serta beberapa gas lainya yang merupakan reaksi alamiah industri.
Jika gas efek rumah kaca ini terlepas, maka partikelnya mampu naik sampai lapisan troposfer lalu membentuk lapisan yang menyelimuti bumi.
Berikut adalah rincian energi yang memantul lagi ke bumi:
25% : dipantulkan awan dan partikel partikel lain
25% : di serap oleh awan
45% : di serap oleh permukaan bumi
10% : dipantulkan lagi oleh permukaan bumi
Bumi dilapisi oleh lapisan atmosfer. Dengan proses terjadinya efek rumah kaca, akan ada partikel gas yang melayang di antara bumi dan lapisan atmosfer tersebut. Hal ini menyebabkan panas bumi memantul dan harus di bawa keluar.
Namun pada prosesnya, panas bumi kembali masuk sehingga suhu bumi naik dan akhirnya menghangat. Pada awalnya, kondisi bumi hanya akan menghangat saja. Namun jika ini terus berlanjut, bumi bukan hanya menghangat tapi juga memanas yang sifatnya mengglobal, dikenal dengan pemanasan global (global warming).