Apa itu Rasis? Kenali Pengertian, dan Bentuk-Bentuknya

Rasis bisa dikenali dari bentuk perilaku dan sikap sehari-hari.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 09 Mar 2021, 11:10 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2021, 11:10 WIB
ilustrasi rasis
ilustrasi rasis (sumber: Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Apa itu rasis perlu dipahami untuk menghindari dampak buruknya. Rasis berkaitan dengan rasisme yang menjadi masalah di berbagai negara. Apa itu rasis memiliki banyak bentuk dan bisa terjadi di banyak tempat.

Apa itu rasis bisa menimbulkan konflik dan perpecahan di suatu tempat. Rasisme bisa terjadi dalam individu, kelompok, maupun satu masyarakat. Apa itu rasis harus dihindari untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dengan keberagaman.

Indonesia sebagai negara dengan beragam suku bangsa dan budaya perlu menghindari perilaku rasis. Dengan menjauhi rasisme, suatu negara dapat hidup rukun berdampingan. Ini sebabnya penting mengenali apa itu rasis.

Apa itu rasis bisa dikenali dari bentuk perilaku dan sikap sehari-hari. Berikut pengertian tentang apa itu rasis, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa(9/3/2021).

Pengertian ras

Pengertian ras
Pengertian ras (sumber: Pexel)

Ras mengacu pada kategori di mana masyarakat menempatkan individu berdasarkan karakteristik fisik seperti warna kulit, jenis rambut, bentuk wajah, dan bentuk mata. Ras adalah gagasan bahwa manusia dibagi menjadi kelompok-kelompok berbeda atas dasar perbedaan fisik dan perilaku yang diwariskan.

Meskipun banyak yang percaya bahwa ras ditentukan oleh biologi, kini diterima secara luas bahwa sistem klasifikasi ini pada kenyataannya dibuat untuk alasan sosial dan politik. Sebenarnya ada lebih banyak perbedaan genetik dan biologis dalam kelompok ras yang ditentukan oleh masyarakat daripada antara kelompok yang berbeda.

Apa itu rasis?

Ilustrasi Rasis
Ilustrasi rasis. (iStockphoto)

Rasis mengacu pada sikap rasisme dalam masyarakat. Apa itu rasis kerap dikaitkan dengan konsep etnosentrisme, prasangka, dan diskriminasi. Rasisme lahir dari sifat manusia sebagai makhluk sosial yang terkadang memandang hubungannya dengan manusia lain dibatasi oleh sekat-sekat perbedaan secara fisik.

Beberapa orang percaya bahwa mereka lebih baik daripada yang lain, hanya karena warna kulit mereka. Rasisme dapat dipahami secara sederhana sebagai seseorang yang berperilaku berbeda terhadap orang lain berdasarkan warna kulit atau budayanya.

Beberapa orang didiskriminasi karena mereka terlihat berbeda atau berbicara dalam bahasa yang berbeda. Beberapa orang mengenakan gaya pakaian tertentu karena agama mereka dan mungkin ditindas karena ini. Ini semua merupakan contoh-contoh apa itu rasis.

Rasisme secara umum

rasis
rasis (sumber: Pexel)

Menurut KBBI, rasisme atau rasialisme adalah paham bahwa ras diri sendiri adalah ras yang paling unggul. Rasis menimbulkan prasangka berdasarkan keturunan bangsa di mana adanya perlakuan yang berat sebelah terhadap (suku) bangsa yang berbeda-beda.

Menurut Ensiklopedia Britannica, rasisme adalah keyakinan bahwa manusia dapat dibagi menjadi entitas biologis yang terpisah dan eksklusif yang disebut “ras”. Ini mencakup bahwa ada hubungan sebab akibat antara ciri-ciri fisik yang diwariskan dan ciri-ciri kepribadian, intelek, moralitas, dan ciri-ciri budaya dan perilaku lainnya.

Rasis juga merupakan konsep berpikir bahwa beberapa ras secara bawaan lebih unggul dari yang lain. Istilah ini juga berlaku untuk institusi dan sistem politik, ekonomi, atau hukum yang terlibat dalam atau melanggengkan diskriminasi atas dasar ras atau sebaliknya memperkuat ketidaksetaraan rasial dalam kekayaan dan pendapatan, pendidikan, perawatan kesehatan, hak-hak sipil, dan bidang lainnya.

Rasisme menurut para ahli

Ilustrasi rasisme
Ilustrasi rasisme (Dok.Unsplash)

Alo Liliweri

Prof. Dr. Alo Liliweri, M.S dalam bukunya Prasangka dan Konflik mendefinisikan rasisme sebagai ideologi yang mendasarkan diri pada gagasan bahwa manusia dapat dipisahkan atas kelompok ras ; bahwa kelompok itu dapat disusun berdasarkan derajat atau hierarki berdasarkan kepandaian atau kecakapan, kemampuan, dan bahkan moralitas.

Pramoedya Ananta Toer

Pramoedya Ananta Toer dalam bukunya Hoakiau di Indonesia mendefinisikan rasisme atau rasialisme sebagai paham yang menolak sesuatu golongan masyarakat yang berdasar ras lain. Rasialisme timbul atau dapat timbul apabila masyarakat atas minoritas yang mempunyai kelainan-kelainan dari pada keumuman biologis yang ada pada warga-warga masyarakat itu, dan dia timbul atau bisa timbul karena segolongan kecil atau minoritas itu tidak dapat mempertahankan diri.

Oliver C. Cox

Menurut Oliver C. Cox rasisme adalah peristiwa, situasi yang menilai berbagai tindakan, dan nilai dalam suatu kelompok berdasar perspektif kulturalnya yang memandang semua nilai sosial masyarakat lain di luar diri mereka itu salah dan tidak dapat diterima.

Daldjoeni

Menurut Daldjoeni, rasisme adalah suatu gagasan atau teori yang mengatakan bahwa kaitan kausal antara ciri-ciri jasmaniahlah yang diturunkan dan ciri-ciri tertentu dalam hal kepribadian, intelek, budaya atau gabungan dari itu semua, menimbulkan superioritas dari ras tertentu terhadap yang lain.

Bentuk-bentuk sikap rasis

Ilustrasi rasisme
Ilustrasi rasisme. (Gambar oleh Tumisu dari Pixabay)

Prasangka rasial

Prasangka adalah antipati berdasarkan generealisasi yangsalah atau generalisasi yang tidak luwes. Antipati rasial dapat dirasakan atau dinyatakan. Antipati rasial bisa langsung ditunjukan kepada kelompok atau invidu dari kelompok tertentu.

Diskriminasi rasial

Diskriminasi rasial adalah memperlakukan seseorang secaratidak adil berdasarkan ras mereka. Diskriminasi rasial bisa muncul dari sikap sadar atau tidak sadar, yang menempatkan seseorang lebih rendah berdasarkan ras.

Bentuk-bentuk sikap rasis

Chauvinisme
Ilustrasi Perlawanan Terhadap Tindakan Rasisme Credit: pexels.com/pixabay

Kekerasan rasial

Kekerasan rasial (racial harassment) adalah tindakanancaman, intimidasi baik secara psikologis, sosial maupun fisik yang diarahkan kepada individu atau kelompok dari ras tertentu.

Stereotip berdasarkan ras

Stereotip adalah keyakinan seseorang untukmenggeneralisasikan sifa-sifat tertentu yang cenderung negatif tentang orang lain. Stereotip berdasarkan ras ini muncul karena pandangan seseorang tentang perbedaan antar kelompok yang mungkin terlalu tinggi atau terlalu rendah sebagai ciri khas individu atau kelompok.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya