6 Cara Menghilangkan Jamur pada Kucing, Bebas Gatal

Jamur pada kucing bisa menulari manusia.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 14 Mei 2021, 22:00 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2021, 22:00 WIB
Ilustrasi Kucing
Ilustrasi Kucing (dok. Pexels/Pixabay/Brigitta Bellion)

Liputan6.com, Jakarta Pernahkah kamu mendapati kucing kesayanganmu menggaruk telinga berlebihan, bulu rontok, atau kulit yang bersisik? Kondisi ini bisa jadi adalah infeksi jamur. Infeksi jamur pada kucing dikenal dengan kondisi ringworm atau dermatophytosis.

Infeksi jamur kucing adalah infeksi jamur pada kulit yang sangat menular. Kondisi ini dapat terjadi pada anak kucing dan kucing berbulu panjang, tetapi dapat memengaruhi ras dan usia apa pun. Kucing bisa mendapatkan infeksi ini dari kucing lain.

Karena merupakan infeksi yang sangat menular, pengobatan jamur pada kucing harus dilakukan sesegera mungkin. Jika kamu mencurigai kucingmu mengalami kondisi jamur ini, penting untuk segera merawatnya agar tidak menyebar ke hewan lain atau bahkan ke manusia.

Berikut cara mengatasi jamur pada kucing, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (5/5/2021).

Mengenal jamur pada kucing

Gambar Ilustrasi Kucing Melakukan Kedipan Lambat
Sumber: Unsplash

Jamur pada kucing memakan keratin pada bulu, kulit, dan kuku kucing. Kondisi ini juga disebut dengan ringworm karena jamur menciptakan lesi melingkar seperti cincin pada kulit kucing, biasanya disertai dengan bulu rontok. Jamur sering ditemukan di kepala, telinga, di sepanjang punggung dan di kaki depan, tetapi bisa ada di mana saja di tubuh.

Jamur pada kucing sangat menular dan paling sering ditularkan melalui kontak dengan kucing yang terinfeksi. Ini dapat menyebar dengan cepat di rumah dengan banyak hewan peliharaan karena ditularkan melalui spora jamur pada kulit dan bulu yang telah rontok.

Ringworm sangat umum terjadi pada anak kucing di bawah usia satu tahun karena sistem kekebalannya masih berkembang. Ini juga lebih mempengaruhi kucing berbulu panjang, karena jamur terperangkap di bulu yang lebih panjang dan lebih sulit dihilangkan.

Tanda kucing terinfeksi jamur

Kucing
Ilustrasi Kucing Credit: pexels.com/Kevin

Terkadang jamur pada kucing sulit dideteksi karena gejalanya mungkin sangat ringan. Munculnya infeksi dermatofita pada kucing sangat bervariasi. Beberapa kucing memiliki penyakit kulit yang parah, sementara kucing lain hanya memiliki lesi yang sangat kecil atau tidak ada sama sekali. Tanda-tanda kucing yang terinfeksi jamur di antaranya adalah:

- Lesi seperti cincin pada kulit kucing

- Tekstur kulit bersisik atau ketombe pada bulu kucing.

- Bercak melingkar dan menebal dengan bulu rontok.

- Bercak sakit, merah dan berkerak.

- Lesi bulat ini biasanya muncul di kaki depan, telinga, atau bagian lain kepala kucing, tetapi dapat muncul di mana saja, terutama pada infeksi yang parah.

Cara merawat kucing yang terinfeksi jamur

Ilustrasi kucing
Ilustrasi kucing (dok.unsplash/Pacto Visual)

Memisahkan kucing

Cara merawat kucing yang terinfeksi jamur yang pertama adalah memisahkan kucing dengan hewan peliharaan lainnya. Tempatkan kucing pada kandang khusus selama masa penyembuhan. Jangan biarkan kucing berkeliaran begitu saja. Ini karena amur pada kucing sangat mudah menular. Cara merawat kucing yang terinfeksi jamur yang paling tepat kemudian adalah membawanya ke dokter hewan.

Mencukur bulu

Langkah pertama terapi untuk kucing yang terinfeksi adalah menentukan apakah kucing perlu dipotong bulunya. Saat jamur menyerang bulu, mereka membuatnya rapuh dan mudah patah. Saat batang rambut patah, serpihan dan spora bulu yang terinfeksi terlepas ke lingkungan dan ke bulu kucing.

Mencukur bulu akan menghilangkan bulu yang terinfeksi dan meminimalkan kerontokan bulu dan spora. Ini juga memungkinkan penetrasi sampo antijamur topikal yang lebih menyeluruh. Memotong bulu dengan hati-hati di sekitar area yang terinfeksi juga akan bermanfaat dalam membantu membuat perawatan lebih efektif dan mengurangi kontaminasi lingkungan dengan spora.

Cara merawat kucing yang terinfeksi jamur

Ilustrasi Kucing
Ilustrasi Kucing (pixabay.com)

Gunakan sampo

Perawatan kurap yang paling umum pada kucing adalah obat antijamur yang dipasangkan dengan sampo antijamur. Sampo antijamur contohnya seperti sampo yang mengandung mikonazol dan klorheksidin. Ini dapat digunakan dua kali seminggu pada kucing dan terbukti sangat efektif dalam membantu mengobati infeksi. Agar sampo efektif, penting agar ada waktu kontak 10 menit dengan bulu kucing.

Gunakan salep

Terkadang salep topikal digunakan untuk mengobati kurap bersamaan dengan perawatan oral. Krim atau salep antijamur seperti mikonazol bisa berguna untuk area kecil infeksi. Terapi topikal meminimalkan penyebaran spora infektif ke lingkungan, dan membantu menghilangkan kerak, sisik, dan spora infektif dari bulu.

Penggunaan salep atau krim pada kucing perlu dikonsultasikan pada dokter karena kucing cenderung suka menjilat tubuhnya dan salep bisa saja terjilat.

Cara merawat kucing yang terinfeksi jamur

Kucing
Ilustrasi Kucing Credit: freepik.com

Resep obat

Untuk membasmi jamur pada kucing, dokter biasanya akan memberikan resep obat yang diberikan secara oral. Obat-obatan yang efektif antara lain griseofulvin, terbinafine, ketaconazole, dan itraconazole. . Itrakonazol perlu disiapkan oleh apotek peracikan ke dalam bentuk yang memungkinkan pemberian dosis yang tepat. Terapi sistemik ini biasanya harus diberikan minimal 6 minggu.

Melakukan disinfeksi rumah

Langkah selanjutnya adalah membersihkan rumah secara menyeluruh. Spora jamur yang ada di buku atau kulit kucing akan masuk ke rumah dan mencemari lingkungan. Spora ini dapat hidup di rumah selama 18 bulan. Oleh karena itu, penting melakukan dekontaminasi rumah.

Gunakan perbandingan yang benar dari larutan pemutih yang diencerkan pada permukaan setelah pembersihan rutin untuk membunuh spora jamur. Biarkan larutan pemutih menyentuh permukaan selama sepuluh menit penuh untuk memastikan bahwa area tersebut telah didisinfeksi. Menyedot debu secara menyeluruh dan berulang, serta menyeka permukaan setiap hari, bisa mencegah rumah terkontaminasi.

Cara mencegah penularan jamur pada kucing

Ilustrasi Kucing
Ilustrasi Kucing (pixabay.com)

Jamur pada kucing adalah penyakit zoonosis, yang artinya dapat menyebar dari hewan ke manusia. Infeksi jamur pada seseorang biasanya terjadi setelah seseorang membelai kucing yang terinfeksi. Individu dengan gangguan kekebalan tubuh, seperti orang tua dan bayi, lebih rentan tertular jamur.

Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang hewan peliharaan adalah cara termudah untuk mengurangi kemungkinan penularan jamur bagi kucing dan manusia. Selain itu, jangan biarkan kucing bermain-main dengan kucing liar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya