Percepat Vaksinasi Covid-19, Pemda DIY Akan Gandeng Pihak Swasta Lagi

Untuk melaksanakan percepatan vaksinasi Covid-19 di DIY, Pemda akan berkolaborasi dengan swasta lagi.

oleh Septika Shidqiyyah diperbarui 11 Mei 2021, 21:45 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2021, 21:45 WIB
Layanan Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia di Cibubur Junction
Warga lansia divaksin di Cibubur Junction, Jakarta, Senin (22/03/2021). Lippo Malls menambah jumlah mal yang membuka layanan vaksinasi di Cibubur Junction, Jakarta Timur yang bekerja sama Dinkes Provinsi DKI Jakarta dan Puskesmas Ciracas. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Daerah DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta), Kadarmanta Baskara Aji menyampaikan Pemerintah Daerah DIY akan kembali berkolaborasi dengan pihak swasta untuk melaksanakan percepatan vaksinasi Covid-19 di DIY.

Adapun target sasaran vaksinasi Covid-19 pada agenda tersebut adalah lansia, guru, para mitra, dan pelaku pariwisata.

Aji menjelaskan bahwa pada dasarnya Pemda DIY terbuka untuk berkolaborasi dengan semua pihak.

“Selanjutnya, silakan dikoordinasikan untuk teknis lapangan seperti apa, tempatnya, serta sasaran yang akan divaksin berapa banyak,” ujar Aji saat menerima audiensi Grab Indonesia, di Ruang Rapat Sekda, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Selasa (11/05) pagi.

Aji menambahkan, adanya kolaborasi vaksinasi COVID-19 bersama pihak ketiga ini diharapkan dapat mempercepat pelaksanaan vaksinasi di Yogyakarta.

“Sesuai dengan anjuran pemerintah untuk mempercepat program vaksinasi, tentunya dengan memprioritaskan kaum rentan, yakni lansia dan selanjutnya pelayan publik,” jelasnya.

Berbeda dengan vaksinasi Covid-19 yang digelar sebelumnya, vaksinasi pada kesempatan ini akan menggunakan vaksin Astra Zenecca. Oleh karenanya, rentang pemberian vaksin dosis pertama dan kedua adalah selama tiga bulan, sesuai dengan karakter vaksinnya.

Prioritaskan Lansia

Kepala Dinas Kesehatan DIY, drg. Pembajun Setyaningastutie, yang juga hadir pada pertemuan tersebut berharap verifikasi data penerima vaksin harus dilakukan dengan lebih efisien.

“Perlu ditekankan bahwa proses verifikasi di lokasi harus dilakukan dengan efisien, supaya tidak terjadi penumpukan antrian,” ujarnya.

Di sisi lain, Pembajun menekankan untuk tetap menjadikan lansia sebagai prioritas utama.

“Sesuai dhawuh Pak Menkes (RI), sebanyak 60% lansia itu harus menjadi prioritas yang divaksin. Total lansia di DIY itu sendiri jumlahnya mencapai sekitar RP1,5juta. Baru setelah itu, bisa menyasar guru, pelayan publik, dan yang lainnya,” terangnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya