Macam Resistor dan Fungsinya Sebagai Komponen Elektronika

Macam resistor perlu dikenali agar kamu bisa menggunakannya dengan tepat.

oleh Husnul Abdi diperbarui 23 Jul 2021, 20:23 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2021, 20:23 WIB
Resistor
Resistor. (Sumber: pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Macam resistor tentunya perlu diketahui dalam mempelajari komponen elektronika. Resistor, bersama dengan kapasitor merupakan komponen yang penting pada elektronika. Transistor, dioda, resistor, trafo, dan kapasitor adalah lima komponen inti elektronika. 

Elektronika sendiri merupakan ilmu yang mempelajari arus lemah listrik yang berfungsi mengontrol partikel yang bermuatan tegangan listrik. Contohnya seperti komputer yang di dalamnya bermuatan listrik. Kelima komponen inti elektronika tersebut menjalankan fungsinya masing-masing agar sebuah rangkaian elektronika bisa bekerja. M

Macam resistor perlu dikenali agar kamu bisa menggunakannya dengan tepat. Pasalnya, masing-masing komponen elektronika, termasuk resistor bekerja dengan cara saling mendukung komponen lainnya agar sebuah rangkaian dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (23/7/2021) tentang macam resistor.

Pengertian Resistor

Komponen Elektronika Resistor
Komponen Elektronika Resistor (sumber: Pexels)

Resistor atau disebut juga dengan Hambatan adalah salah satu komponen elektronika pasif yang paling sering ditemukan. Bahkan hampir semua peralatan elektronika menggunakannya.

Resistor tidak memiliki kutub, sehingga dapat dipasang bolak-balik dan tidak akan menimbulkan masalah pada peralatan elektronika. Bahkan, sangat jarang kerusakan barang elektronik disebabkan karena resistor yang sudah rusak. Tetapi jika memang terjadi kerusakan pada resistor, kamu hanya tinggal menggantinya dengan yang baru, yang ukuran hambatan dan jenis resistornya sama.

Suatu resistor biasanya terbuat dari bahan campuran Carbon. Namun, tidak sedikit juga resistor yang terbuat dari kawat nikrom. Kawat nikrom ini adalah kawat yang memiliki resistansi yang cukup tinggi dan tahan pada arus kuat.

Contoh penggunaan kawat nikrom dapat dilihat pada elemen pemanas setrika. Jika elemen pemanas tersebut dibuka, maka terdapat seutas kawat spiral yang biasa disebut dengan kawat nikrom.

Resistor berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian elektronika. Nilai Resistor biasanya diwakili dengan kode angka ataupun gelang warna yang terdapat di badan resistor. Hambatan resistor sering disebut juga dengan resistansi atau resistance.

Satuan nilai Resistor atau Hambatan adalah Ohm. Untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam rangkaian elektronika, resistor bekerja berdasarkan Hukum Ohm.

Macam Resistor

Macam Resistor
Macam Resistor (Photo by Zacharias Korsalka from Pexels)

Macam resistor ada 2, yaitu Fixed Resistor atau Resistor Tetap dan Variable Resistor atau Resistor Tidak Tetap. Berikut penjelasan kedua macam resistor tersebut:

1. Fixed Resistor (Resistor Tetap)

Macam resistor yang pertama adalah Fixed Resistor atau Resistor Tetap. Fixed Resistor merupakan macam resistor yang nilainya sudah tertulis pada badan resistor dengan menggunakan kode warna ataupun angka. Fixed Resistor ini banyak digunakan sebagai penghambat arus listrik secara permanen.

Fungsi Resistor Tetap ini adalah sebagai pembatas arus yang mengalir pada lampu LED. Beberapa macam resistor tetap adalah Resistor Kawat, Resistor Batang Karbon (Arang), Resistor Keramik, Resistor Film Karbon, dan Resistor Film Metal.

Resistor kawat adalah resistor yang memilki nilai hambatan yang cukup besar. Sementara resistor batang karbon adalah resistor yang tersusun dari bahan karbon di dalamnya dan terdapat kode-kode warna untuk menandai besarnya hambatan dari resistor tersebut.

Macam Resistor Tetap ini memang dinamai sesuai dengan bahan yang membuat resistor tersebut. Resistansinya pun berbeda-beda.

2. Variable Resistor (Resistor Tidak Tetap)

Macam resistor yang kedua adalah Variable Resistor atau Resistor Tidak Tetap. Variable Resistor merupakan macam resistor yang memiliki nilai resistansi berubah-ubah secara langsung dengan cara memutar atupun menggeser tuas yang ada.

Macam Resistor Tidak Tetap ini di antaranya adalah Potensiometer, Trimpot, NTC dan PTC, serta LDR.

Potensiometer merupakan resistor yang dapat diatur besar resistansinya dengan tangan kosong, sedangkan Trimpot adalah resistor yang juga dapat diatur besar resistansinya, namun untuk mengubahnya kamu perlu menggunakan obeng -/+.

NTC (Negative Temperature Coefficient) dan PTC (Positive Temperature Coefficient) ini adalah resistor yang nilainya dapat berubah sesuai dengan perubahan suhu. Sementara itu LDR atau Light Dependent Resistor merupakan resistor yang nilainya dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya.

Fungsi Resistor

Resistor
Resistor (Image by Gosia K. from Pixabay)

Fungsi utama resistor tentunya sebagai penghambat arus listrik. Namun, fungsi resistor rupanya tidak hanya itu saja, ada berbagai fungsi lainnya yang sangat penting untuk komponen elektronika.

Berikut fungsi resistor lainnya:

- Membatasi arus listrik yang mengalir.

- Sebagai standar di dalam verifikasi keakuratan dari suatu alat ukur resistive.

- Sebagai pengatur tegangan output pada power supply.

- Sebagai pembagi tegangan listrik.

- Sebagai Pengatur Arus listrik

- Sebagai Pembagi Tegangan listrik

- Sebagai Penurun Tegangan listrik

- Sebagai aplikasi power karena membutuhkan frekuensi respon yang baik, daya yang tinggi dan nilai yang lebih besar daripada power wirewound resistor.

- Untuk aplikasi DC yang membutuhkan keakuratan yang sangat tinggi. Contoh aplikasi penggunaan resistor ini adalah DC Measuring equipment, dan reference gulators untuk voltage regulator dan decoding Network.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya