Liputan6.com, Jakarta Vaksin Janssen Ad26.CoV2.S atau juga disebut dengan vaksin Johnson &Johnson adalah vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau COVID-19. Vaksin Janssen dikembangkan oleh Janssen Pharmaceuticals Companies of Johnson & Johnson. Vaksin ini telah mendapat emergency use of authorization (EUA), untuk digunakan sebagai vaksin dalam mencegah COVID-19 oleh badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat (FDA).
Vaksin baru sampai di Indonesia pada 11 September 2021, dan sudah mengantongi izin penggunaan darurat dari Badan POM pada tanggal 7 September 2021 lalu. Vaksin ini digunakan untuk masyarakat berusia 18 tahun ke atas.
Baca Juga
Pada tahap awal, vaksin Janssen ini akan didistribusikan kepada masyarakat Indonesia dalam program vaksinasi Ciovid-19 yang berada di daerah anglomerasi . Vaksin dengan nama Janssen Ad26.CoV2.S itu menyusul penggunaan vaksin Sputnik V yang telah mendapatkan izin dari BPOM pada 24 Agustus 2021 lalu.
Advertisement
Untuk lebih rinci, berikut ini penjelasan mengenai vaksin Janssen yang masuk di Indonesia beserta efikasinya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (13/9/2021).
Apa Itu Vaksin Janssen
Vaksin ini telah melalui peninjauan oleh European Medicines Agency (EMA) dan Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat. Vaksin J&J ini dikembangkan di Leiden, Belanda. Di dalam Vaksin Johnson & Johnson terkandung adenovirus tipe 26 yang tidak dapat bereplikasi, asam sitrat monohidrat, trisodium sitrat dihidrat, etanol, 2-hydroxypropyl-β-cyclodextrin (HBCD), polysorbat-80, dan natrium klorida.
Vaksin Johnson & Johnson termasuk jenis vaksin viral vector. Vaksin COVID-19 Janssen bekerja dengan mempersiapkan tubuh untuk menciptakan antinbodi terhadap COVID-19 melalui virus adenovirus yang telah dimodifikasi. Secara sederhana, proses bekerjanya yaitu dengan mendorong gen dalam tubuh menciptakan protein terhadap virus SARS-Cov-2, penyebab COVID-19.
Efeknya, tubuh untuk menghasilkan antibodi dan mengaktifkan sel T (sel darah putih) sebagai pertahanan tubuh melawan virus COVID-19. Pengguna vaksin ini tidak perlu khawatir mengenai virus adenovirus ini, sebab sifat virus ini tidak menyebabkan penyakit dan tidak mampu bereproduksi.
Advertisement
Efikasi dan Efek Samping dari Vaksin Janssen
Vaksin Janssen merupakan Adenovirus yang telah dimodifikasi DNA-nya untuk disuntikkan sebagai vaksin. Adenovirus ialah virus yang menyebabkan batuk pilek atau gejala seperti flu. Setelah melewati banyak uji klinis, efikasi vaksin ini mendapatkan hasil sebesar 66,5% untuk mencegah Covid-19 yang bergejala dan 85,4% mencegah Covid-19 berat dan kritis.Â
Dalam menangkal varian Delta, dengan vaksin Janssen setidaknya memiliki kesempatan 71 kasi untuk mencegah rawat inap dan 95% mencegah risiko kematian akibat Delta. Keamanan dari vaksin Janssen setelah mendapatkan suntikan diantaranya lokal dan sistemik. Secara lokal bekas suntikan akan terasa nyeri, bengkak, dan kemerahan. Sedangkan sistemik, tubuh akan merasa lelah, mual, demam, sakit kepala dan nyeri otot.Â
Â
Peringatan Sebelum Menerima Vaksin Janssen
Vaksin Janssen akan diberikan di fasilitas kesehatan secara langsung oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Perhatikan beberapa hal berikut sebelum menerima vaksin Janssen adalah:
1. Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Vaksin Janssen tidak boleh diberikan kepada orang yang alergi terhadap setiap kandungan dalam vaksin ini.
2. Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau sedang menyusui.
3. Beri tahu dokter jika Anda menggunakan suplemen, produk herbal, atau obat tertentu.
4. Jika Anda sedang demam, pemberian vaksin ini akan ditunda sampai demam mereda dan Anda benar-benar pulih.
5. Beri tahu dokter jika Anda menderita gangguan pembekuan darah atau sedang menjalani pengobatan dengan obat pengencer darah, termasuk obat antikoagulan.
6. Beri tahu dokter jika Anda sudah pernah menerima vaksin COVID-19 jenis lain.
7. Beri tahu dokter jika Anda sedang menjalani pengobatan dengan obat imunosupresan atau menderita kondisi yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menjadi lemah, misalnya akibat penyakit HIV/AIDS.
8. Beri tahu dokter jika Anda adalah penyintas COVID-19 atau pernah menjalani pengobatan dengan antibodi monoklonal atau convalescent plasma.
9. Beri tahu dokter jika Anda sedang menderita ISPA, penyakit jantung,  diabetes, hipertensi, penyakit autoimun, penyakit ginjal, penyakit paru, atau kelainan darah.
10. Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi setelah penyuntikan vaksin Janssen.
Advertisement
Cara Pemberian Vaksin Janssen
Vaksin Janssen diberikan dengan cara disuntikkan ke otot deltoid (intramuskular) di lengan atas oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Vaksin Janssen diberikan dalam dosis tunggal sebanyak 0,5 ml. Vaksin ini bisa diberikan kepada orang yang sudah berusia 18 tahun ke atas. Penyuntikan vaksin ini akan dilakukan oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter di fasilitas kesehatan yang telah ditunjuk untuk pelayanan vaksinasi.
Sebelum vaksinasi, petugas medis akan melakukan skrining dan tanya jawab untuk mengetahui kondisi Anda. Bila Anda demam, penyuntikan vaksin akan ditunda. Sesudah proses skrining selesai dilakukan dan Anda dinyatakan boleh menjalani vaksinasi, area kulit yang akan disuntik akan dibersihkan dengan alcohol swab sebelum dan sesudah penyuntikan.
Setelah vaksin disuntikkan, area bekas suntik akan ditutup dengan plester, kemudian alat suntik sekali pakai yang sudah digunakan akan dibuang ke dalam safety box tanpa ditutup kembali jarumnya. Sesudah menerima vaksin COVID-19, Anda harus menunggu selama 30 menit di tempat layanan vaksinasi. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI).
KIPI adalah semua keluhan atau kondisi medis yang mungkin berkaitan dengan vaksinasi, termasuk reaksi alergi terhadap kandungan vaksin dan efek samping vaksin. Walaupun sudah divaksin, Anda harus tetap mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19, yaitu dengan mencuci tangan, menjaga jarak setidaknya 1–2 meter dari orang lain, selalu mengenakan masker saat berada di luar rumah, serta menghindari keramaian.
Penyimpanan vaksin Janssen dilakukan oleh petugas vaksin sesuai standar prosedur operasional. Vaksin ini perlu disimpan dalam lemari pendingin khusus vaksin dengan suhu 2–8° C yang terhindar dari paparan sinar matahari langsung.