Liputan6.com, Jakarta Transisi adalah salah satu perubahan yang bisa terjadi pada kehidupan. Setiap manusia akan mengalami transisi sepanjang hidupnya. Transisi adalah perubahan atau penyesuaian apa pun yang memengaruhi hidup secara signifikan.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Transisi adalah proses yang bisa sangat menarik atau situasi yang menyusahkan. Transisi adalah perubahan yang menantang dalam kehidupan. Terkadang, transisi adalah proses yang menyusahkan.
Dalam hidup, transisi adalah proses yang harus disertai dengan penyesuaian. Transisi adalah peralihan yang datang dalam segala bentuk. Berikut pengertian transisi dan prosesnya dalam kehidupan, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (8/11/2021).
Apa itu transisi?
Transisi berasal dari kata Latin “transire”, yang berarti melintasi. Transisi sering mengacu pada proses, bukan hasil akhir. Jadi transisi adalah tindakan membuat perubahan, berpindah dari satu set karakteristik atau keadaan ke yang lain.
Menurut KBBI, transisi adalah peralihan dari satu keadaan (tempat, tindakan, dan sebagainya) ke keadaan yang lain. Sebuah transisi adalah perubahan dari satu hal ke yang berikutnya, baik dalam tindakan atau keadaan.
Advertisement
Transisi adalah proses
Transisi mungkin bukanlah proses instan. Ini bisa berupa serangkaian langkah atau fase. Transisi ke kehidupan sebagai orang dewasa dapat terjadi secara bertahap atau tiba-tiba. Namun, dalam banyak kasus, perencanaan awal mengarah pada hasil yang lebih baik.
Transisi adalah sebuah proses, bukan serangkaian peristiwa yang terpisah. Transisi dari satu masa ke masa dapat dicapai dengan berbagai cara dan kerangka waktu yang berbeda. Transisi hidup adalah perubahan atau penyesuaian apa pun yang memengaruhi hidup secara signifikan.
Transisi dalam hidup
Transisi adalah periode dalam hidup yang melibatkan banyak perubahan gaya hidup. Transisi dapat melibatkan perubahan yang menarik, yang menyedihkan, atau bahkan hanya pencapaian.
Transisi mungkin berpusat di sekitar sesuatu yang menarik, seperti memulai pekerjaan baru atau menambah anggota keluarga. Transisi juga dapat didorong oleh situasi yang menyusahkan, seperti kehilangan orang yang dicintai atau awal pandemi.
Transisi kehidupan dapat menjadi tantangan karena beberapa alasan. Transisi adalah proses yang bisa menghasilkan perubahan, peningkatan stres, hingga hal-hal tak terduga. Transisi hidup dapat berjalan dengan lancar tetapi orang sering berjuang untuk menyesuaikan diri dengan perubahan dan mungkin menemukan periode kehidupan ini sangat menegangkan dan mungkin menyusahkan.
Advertisement
Kiat menghadapi transisi
Persiapkan diri
Jika memungkinkan, cobalah untuk mempersiapkan transisi. Ini mungkin melibatkan menguraikan rencana untuk logistik transis — atau hanya menetapkan pola pikir yang bermanfaat.
Tetapkan harapan yang masuk akal
Harapan yang tidak terpenuhi dapat menciptakan frustrasi atau stres. Jika berharap bahwa menavigasi transisi hanya akan memudahkan prosesnya dan itu tidak berhasil, kamu mungkin merasa kecewa. Sebaliknya, cobalah untuk menetapkan harapan yang masuk akal bahwa kamu mungkin akan merasa stres dan kewalahan pada waktu-waktu tertentu. Penting juga untuk mengingat bahwa perasaan stres selama masa transisi adalah hal yang normal.
Kembangkan rutinitas
Menetapkan rutinitas dapat membantu menyesuaikan diri dengan transisi. Pertimbangkan untuk membuat rutinitas pagi dan sore hari untuk memfasilitasi rasa konsistensi. Waktu tidur dan bangun yang teratur, jalan-jalan setiap hari, meditasi, atau pengaturan niat untuk hari itu bisa menjadi tambahan yang bagus untuk rutinitas.
Kiat menghadapi transisi
Tetapkan tujuan kecil
Alih-alih mencoba untuk sepenuhnya menyelesaikan semua yang terkait dengan transisi, tetapkan tujuan kecil yang layak untuk diambil satu per satu. Tanyakan pada diri sendiri, “Apa satu hal kecil yang bisa saya lakukan sekarang?”
Tetap terhubung
Dukungan sosial sangat penting selama masa transisi. Mengobrol dengan anggota keluarga atau teman bisa menjadi cara untuk membantu transisi agar tidak terlalu kesepian.
Sadarilah bahwa perubahan melekat pada kehidupan
Tanpa perubahan, perjalanan hidup memang akan sangat membosankan. Kamu mungkin tidak mencari perubahan, tetapi ketika perubahan itu mencarimu, ingatlah bahwa tidak ada kehidupan yang benar-benar diam. Orang-orang memasuki dunia dan meninggalkannya, harta benda datang dan pergi, dan karier selalu melibatkan titik balik. Tidak ada yang pernah melewati hidup tanpa mengalami beberapa jenis perubahan, jadi ketika itu terjadi, jangan melawannya.
Advertisement
Contoh transisi dalam kehidupan
Transisi bisa berupa proses yang terduga maupun tidak terduga. Transisi kehidupan yang besar menutup satu babak kehidupan dan membuka babak baru. Ini seringkali merupakan penyesuaian yang sangat sulit karena individu menanggung perasaan takut dan ketidakpastian yang intens. Berikut contoh transisi besar dalam hidup:
- Pernikahan atau hubungan baru
- Kelahiran bayi baru
- Mengasuh bayi, anak, atau remaja
- Tumbuh dan pindah dari rumah
- Penyesuaian dengan perguruan tinggi atau tempat kerja
- Perceraian, perpisahan, atau pemulihan dari perselingkuhan
- Pensiun, kehilangan pekerjaan, atau perubahan karier
- Keuntungan atau kerugian finansial
- Penyakit serius atau kecacatan diri atau orang yang dicintai
- Masalah penuaan
- Kematian orang yang dicintai
- Mempertanyakan iman atau spiritualitas
- Mempertanyakan identitas seksual atau gender
Ada transisi hidup tertentu yang mungkin membuat merasa kewalahan, cemas, tertekan, atau tidak pasti. Pergeseran ini dapat membuat seseorang mempertanyakan keyakinan dan nilai-nilai pribadi. Penolakan terhadap perubahan adalah naluri alami manusia, kemungkinan karena keinginan bawaan untuk mempertahankan diri.