Pengertian Puisi Rakyat dalam Sastra, Jenis, Ciri, dan Contohnya

Puisi rakyat merupakan bagian dari kekayaan sastra.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 06 Des 2021, 11:05 WIB
Diterbitkan 06 Des 2021, 11:05 WIB
Ciri-ciri Puisi
Ciri-ciri Puisi (Sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Pengertian puisi rakyat merupakan bagian dari kekayaan sastra. Puisi rakyat termasuk dalam jenis puisi lama dalam karya sastra. Jenis puisi ini memiliki ciri khas dan aturan-aturan yang mengikat.

Pengertian puisi rakyat menggambarkan nilai-nilai yang diwariskan para leluhur. Biasanya tiap bangsa, negara, atau daerah memiliki jenis puisi lamanya sendiri. Pengertian puisi rakyat termasuk bagian dari folklor lisan.

Mengenali pengertian puisi rakyat bisa membantu membedakannya dengan karya sastra lainnya. Puisi rakyat diturunkan dari generasi ke generasi.

Memahami pengertian puisi rakyat bisa membantu mengenali karya sastra yang sangat beragam. Pengertian puisi rakyat juga menjadi wujud warisan budaya bangsa yang wajib dipelihara. Berikut pengertian puisi rakyat dan jenisnya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (6/12/2021).

Pengertian puisi rakyat

Jenis - Jenis Rima
Ilustrasi Puisi Credit: pexels.com/Suzy

Pengertian puisi rakyat adalah jenis puisi lama dalam karya sastra. Puisi lama adalah puisi yang penulisannya terikat dalam aturan tertentu. Aturan ini seperti jumlah suku kata, kata, baris, bait, rima, dan irama.

Aturan yang berlaku membuat puisi rakyat terkesan kaku karena harus mengikuti aturan persajakan. Biasanya, puisi rakyat memiliki nilai pesan moral, agama, dan budi pekerti. Puisi rakyat umumnya ditulis dengan penulis anonim.

Penulisan dalam puisi lama masih mengikuti aturan di mana aturan tersebut tidak dapat diubah. Seringkali, penulisan puisi rakyat menggunakan majas dan sifatnya tetap serta klise.

Jenis puisi rakyat: Pantun

Tipe - Tipe Rima
Ilustrasi Puisi Credit: pexels.com/Suzy

Pengertian puisi rakyat pantun merupakan jenis puisi rakyat yang berkembang di Melayu. Pengertian puisi rakyat pantun merujuk pada suatu ucapan yang teratur, berisi arahan yang mendidik, dan merupakan bentuk kesantunan.

Pantun adalah puisi lama yang tiap baitnya terdiri atas empat baris. Baris di dalam pantun terbagi menjadi sampiran dan isi. Sampiran berada di baris pertama dan baris kedua, sedangkan isi berada di baris ketiga dan baris keempat.

Berikut ciri-ciri pantun:

- Tiap bait terdiri dari 4 baris atau 4 larik.

- Tiap baris terdiri atas 8-12 suku kata.

- Rima akhir tiap baris adalah a-b-a-b.

- Baris 1 dan 2 adalah sampiran.

- Baris 3 dan 4 adalah isi

Contoh pantun:

Itik betina beranak pinak

Air meluap di sungai lusi

Ilmu bermanfaat atau tidak

Semua tergantung akhlak budi

 

Jenis puisi rakyat: Gurindam

Jenis-Jenis Puisi
Ilustrasi Menulis Puisi Credit: pexels.com/Judit

Mengutip Buku Siswa Bahasa Indonesia kelas VII oleh Kemdikbud, pengertian puisi rakyat gurindam adalah puisi lama yang berasal dari negeri India. Istilah gurindam berasal dari bahasa India, yaitu kirindam berarti “mula-mula” atau “perumpamaan”. Gurindam kemudian berkembang menjadi puisi lama Melayu.

Biasanya, gurindam sarat akan pesan moral dan agama. Gurindam memadukan antara sajak dan peribahasa. Baris pada gurindam disebut sebagai syarat dan akibat. Syarat merupakan baris pertama dan akibat sebagai baris kedua. Berikut ciri-ciri gurindam:

- terdiri atas dua baris dalam sebait

- tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata

- tiap baris memiliki rima sama atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan seterusnya

- merupakan satu kesatuan yang utuh

- baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian

- baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama.

- isi gurindam biasanya berupa nasihat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara

Contoh gurindam:

Siapa yang enggan sesat dunia akhirat

Maka cepat-cepatlah bertaubat sebelum terlambat.

Jika segera bertaubat sebelum akhir zaman

Maka akan mendapatkan yang namanya selamat.

Apabila tidak suka memberi

Maka janganlah suka mencaci.

Jenis puisi rakyat: Syair

Puisi
Ilustrasi Menulis Puisi Credit: pexels.com/Kaboompics

Pengertian puisi rakyat syair adalah puisi rakyat yang berasal dari Persia. Ia dibawa masuk ke Nusantara bersamaan dengan masuknya Islam. Syair berasal dari bahasa arab yaitu syi’ir atau syu’ur yang berarti “perasaan yang menyadari”.

Syair kemudian mengalami modifikasi menjadi khas Melayu dan tidak lagi mengacu pada sastra Arab. Biasanya, syair diungkapkan secara bersambung dan membentuk suatu cerita yang panjang. Berikut ciri-ciri syair:

- Setiap bait terdiri dari empat baris.

- Setiap baris terdiri atas 8-14 suku kata.

- Bersajak a-a-a-a.

- Semua baris adalah isi.

- Bahasa yang digunakan biasanya berupa kiasan.

Contoh syair:

Syair Burung Nuri Karya Sultan Badaroedin

Paksi Simbangan konon namanya

Cantik dan manis sekalian lakunya

Matanya intan cemerlang cahayanya

Paruhnya gemala tiada taranya

 

Terbangnya Simbangan berperi-peri

Lintas di Kampung Bayan Johari

Terlihatlah kepada putrinya Nuri

Mukanya cemerlang manis berseri

 

Simbangan mengerling ke atas geta

Samalah sama berjumpa mata

Berkobaran arwah leburlah cinta

Letih dan lesu rasa anggauta

 

Jenis puisi rakyat: Mantra

Cara Membuat Puisi
Ilustrasi Membuat Puisi Credit: pexels.com/Tirachard

Pengertian puisi rakyat mantra adalah puisi rakyat yang bebentuk ait dengan keberadaan rima yang tidak menentu. Ini karena mantra lebih mengutamakan irama dibandingkan rima. Bahasa yang digunakan di dalam mantra adalah metafora dan dianggap memiliki kekuatan sihir atau doa

Biasanya, mantra hanya boleh diucapkan atau dibacakan oleh pawang atau dukun. Penggunaan utama dari mantra adalah untuk mencegah terjadinya bencana. Berikut ciri-ciri mantra:

- Terdiri dari rangkaian kata yang memiliki irama.

- Isinya berhubungan dengan kekuatan ghaib.

- Dibuat untuk tujuan tertentu.

- isi dan konsep dari mantra yaitu menggambarkan kepercayaan masyarakat di masa tersebut.

- Berisi perintah atau rayuan.

- Memakai kesatuan pengucapan.

Contoh mantra:

Sihir lontar pinang lontar

terletak diujung bumi

Setan buta jembalang buta

aku sapa tidak berbunyi

 

Jenis puisi rakyat: Seloka

Kaidah Kebahasaan dalam Teks Eksplanasi
Ilustrasi Menulis Credit: pexels.com/Julia

Pengertian puisi rakyat seloka adalah pantun yang mempunyai beberapa bait saling sambung-menyambung. Nama lain dari seloka adalah pantun berkait atau pantun berantai.

Baris pertama dan ketiga pada bait kedua menggunakan isi yang sama dengan baris kedua dan keempat dari bait pertama. Pola ini digunakan secara terus-menerus pada bait berikutnya. Berikut ciri-ciri seloka:

- 1 bait terdiri dari 4 baris.

- Sajak a-b-a-b.

- Baris ke 1 dan ke 2 merupakan sampiran dan baris ke 3 dan 4 merupakan isi.

- Setiap baris terdiri dari 4 kata.

- Rangkaian pantun yang sambung menyambung

Contoh seloka:

Sudah bertemu kasih sayang

Duduk terkurung malam siang

Hingga setapak tiada renggang

Tulang sendi habis berguncang

 

Jenis puisi rakyat: Talibun

Kalimat Persuasif
Ilustrasi Menulis Credit: pexels.com/John

Pengertian puisi rakyat talibun adalah pantun yang memiliki susunan genap antara enam hingga sepuluh baris. Pada talibun, tiap bait dibagi menjadi sampiran dan isi.

Talibun umumnya digunakan dalam acara berbalas pantun sebagai pengganti pantun empat larik seuntai. Penggunaan talibun di dalam acara berbalas pantun memudahkan pengungkapan gagasan dalam bentuk dialog. Berikut ciri talibun:

- Ia merupakan sejenis puisi bebas

- Terdapat beberapa baris dalam rangkap untuk menjelaskan pemerian

- Isinya berdasarkan sesuatu perkara diceritakan secara terperinci

- Setiap rangkap dapat menjelaskan satu keseluruhan cerita

- Menggunakan puisi lain (pantun atau syair) dalam pembentukannya

- Gaya bahasa yang luas dan lumrah

- Berfungsi untuk menjelaskan sesuatu perkara

- Merupakan bahan penting dalam pengkaryaan cerita pelipur lara

Contoh talibun:

Pasang wajah muka memelas

Orang sekitar sampai kesal

Hingga semua berpaling muka

Tuntutlah ilmu dengan ikhlas

Agar kelak tak menyesal

Siap menghadapi tantangan dunia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya