Pengertian Radikalisme dalam Masyarakat, Ketahui Sejarah Munculnya

Radikalisme terkait dengan pandangan ekstrem.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 22 Des 2021, 07:45 WIB
Diterbitkan 22 Des 2021, 07:45 WIB
Aksi Jaga Jakarta di Bunderan HI
Aksi 'Jaga Jakarta' yang didominasi oleh kaum muda ini mengajak warga Jakarta untuk bersama-sama menolak radikalisme dan terorisme, Jakarta, Minggu (23/11/2014). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Pengertian radikalisme penting dipahami setiap orang. Radikalisme merupakan salah satu ancaman yang bisa memecah belah masyarakat. Ia merupakan masalah yang dihadapi banyak negara di dunia. 

Pengertian radikalisme terkait dengan pandangan ekstrem. Tak jarang, radikalisme berhubungan langsung dengan ekstremisme dan terorisme. Pengertian radikalisme juga sering dikaitkan dengan perubahan yang besar dan cepat.

Mengetahui pengertian radikalisme dapat membantu mengenali paham atau ideologi yang bisa mengarah pada konsep radikal. Pengertian radikalisme sering digunakan untuk menunjuk individu, partai, dan gerakan tertentu. Dengan mengenal pengertian radikalisme, masyarakat mampu memeranginya.

Berikut pengertian radikalisme, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu(22/12/2021).

Pengertian radikalisme menurut etimologi

Rembuk Nasional Aktivis 98
Seorang warga mengenakan kaus yang bertuliskan "Lawan Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme" saat akan menghadiri Rembuk Nasional Aktivis 98 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jakarta, Sabtu (7/7). (Merdeka.com/Imam Buhori)

Pengertian radikalisme secara etimologi berasal dari bahasa Latin, radix atau radici. Kata ini memiliki arti "akar". Baik radikal maupun radikalisme muncul dari gagasan bahwa perubahan politik harus “berasal dari akar”, atau bersumber masyarakat yang paling mendasar.

Menurut KBBI, pengertian radikalisme memiliki tiga arti. Pertama, radikalisme adalah paham atau aliran yang radikal dalam politik. Kedua, radikalisme adalah paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis. Ketiga, radikalisme adalah sikap ekstrem dalam aliran politik.

Menurut Cambridge Dictionary, radikal adalah percaya atau mengekspresikan keyakinan bahwa harus ada perubahan sosial atau politik yang besar atau secara ekstrem. Oxford Dictionary juga memahami ‘radikal’ sebagai orang yang mendukung suatu perubahan politik atau perubahan sosial secara menyeluruh.

Merriam Webster mengartikan radikal sebagai opini atau perilaku orang yang menyukai perubahan ekstrem, khususnya dalam pemerintahan atau politik. Menurut Lexico Oxford, pengertian radikalisme adalah keyakinan atau tindakan orang-orang yang menganjurkan reformasi politik atau sosial yang menyeluruh atau lengkap.

Pengertian radikalisme secara umum

FOTO: 22 Terduga Teroris dari Jawa Timur Dipindahkan ke Jakarta
Anggota Densus 88 Antiteror menggiring terduga teroris saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (18/3/2021). Polri memindahkan 22 terduga teroris jaringan kelompok Jamaah Islamiyah (JI) dari Jawa Timur ke Jakarta. (merdeka.com/Imam Buhori)

Istilah radikal mengacu pada hal-hal mendasar, prinsip-prinsip fundamental, pokok soal, dan esensial atas bermacam gejala. Kata radikal secara populer digunakan untuk menunjuk individu, partai, dan gerakan yang ingin mengubah secara drastis setiap praktik, institusi, atau sistem sosial yang ada. Proses mengadopsi pandangan radikal disebut radikalisasi.

Dalam konsep sosial politik, pengertian radikalisme adalah suatu paham yang menghendaki adanya perubahan, pergantian, dan penjebolan terhadap suatu sistem masyarakat sampai ke akarnya. Pengertian radikalisme adalah keyakinan bahwa masyarakat perlu diubah, dan bahwa perubahan ini hanya mungkin dilakukan melalui cara-cara revolusioner.

Pengertian radikalisme dalam politik

FOTO: 22 Terduga Teroris dari Jawa Timur Dipindahkan ke Jakarta
Tangan terduga teroris diborgol saat digiring anggota Densus 88 Antiteror setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (18/3/2021). Polri memindahkan 22 terduga teroris jaringan kelompok Jamaah Islamiyah (JI) dari Jawa Timur ke Jakarta. (merdeka.com/Imam Buhori)

Radikalisme mengacu pada doktrin politik yang dianut oleh gerakan sosial-politik yang mendukung kebebasan individu dan kolektif, dan emansipasi dari kekuasaan rezim otoriter dan masyarakat yang terstruktur secara hierarkis. Kebanyakan orang berpikir tentang politik sayap kiri ketika mereka menggunakan kata benda radikalisme. Meskipun orang-orang di kedua ujung spektrum dapat disebut sebagai radikal.

Dalam politik, radikal sering dilihat sebagai individu dan/atau partai yang mencerminkan pandangan "kiri". Makna ini berasal selama Revolusi Prancis (1787-1789), di mana mereka yang paling menentang raja duduk di Majelis Nasional di paling kiri, dan mereka yang paling berkomitmen kepada raja di paling kanan.

Politik radikal menunjukkan maksud untuk mengubah atau menggantikan prinsip-prinsip dasar masyarakat atau sistem politik. Ini seringkali dilakukan seringkali melalui perubahan sosial, perubahan struktural, revolusi atau reformasi radikal.

Melansir Britannica, kaum radikal menerima demokrasi tetapi hanya dalam hal perluasannya ke semua bidang masyarakat dan akhirnya penghancuran segala bentuk otoritas yang tidak muncul langsung dari rakyat secara keseluruhan.

Sejarah munculnya radikalisme

Pada foto tertanggal Mei 2010 ini, seorang personel Pasukan Khusus AS atau US Special Forces - Green Berets (di atas mobil) tengah memberikan arahan kepada tentara Mali. Pasukan AS dikerahkan untuk membantu tentara setempat menumpas teroris di Afrika (AP)
Pada foto tertanggal Mei 2010 ini, seorang personel Pasukan Khusus AS atau US Special Forces - Green Berets (di atas mobil) tengah memberikan arahan kepada tentara Mali. Pasukan AS dikerahkan untuk membantu tentara setempat menumpas teroris di Afrika (AP)

Radikalisme mulai muncul pada 1797. Istilah ini pertama kali digunakan oleh Charles James Fox yang mendeklarasikan "reformasi radikal". Gerakan ini terdiri dari perluasan hak pilih secara drastis ke titik hak pilih universal. Pengertian radikalisme kemudian mulai digunakan sebagai istilah umum yang mencakup semua pihak yang mendukung gerakan reformasi parlementer.

Di Prancis sebelum 1848 istilah radikal menunjuk seorang republik atau pendukung hak pilih universal. Memasuki abad ke-19, pemaknaan radikalisme berubah karena pengaruh bahwa manusia bisa mengontrol lingkungan sosial mereka melalui tindakan kolektif, sebuah posisi yang dipegang oleh apa yang disebut radikal filosofis.

Ini membuat radikalisme lekat dengan para kaum Marxis atau kelompok ideologi lain, yang notabene mendukung agenda perubahan sosial politik secara mendasar dan keras melalui revolusi.

Di Amerika, radikalisme berarti ekstremisme politik dalam bentuk apa pun, baik kiri maupun kanan. Komunisme dianggap sebagai radikal kiri, sementara fasisme dianggap sebagai radikal kanan. Berbagai gerakan pemuda di Amerika Serikat, yang secara luas disebut radikal, dikaitkan dengan kecaman terhadap nilai-nilai sosial dan politik tradisional.

Radikalisme di Indonesia

FOTO: 22 Terduga Teroris dari Jawa Timur Dipindahkan ke Jakarta
Mata terduga teroris ditutup saat digiring anggota Densus 88 Antiteror setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (18/3/2021). Polri memindahkan 22 terduga teroris jaringan kelompok Jamaah Islamiyah (JI) dari Jawa Timur ke Jakarta. (merdeka.com/Imam Buhori)

Radikalisme tidak bisa hanya dilihat dari penampilan atau perilaku, melainkan dari pemikirannya. Paham radikal bisa menyasar siapapun dan tak mengenal umum. Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 kriteria radikal adalah; anti-Pancasila, anti kebhinekaan, anti NKRI, dan anti Undang-Undang Dasar 45. Dilansir dari indonesia.go.id, tujuan dan target pemerintah terkait penggunaan istilah radikalisme adalah:

1. Radikalisme ditujukan pada kelompok tertentu yang notabene bermaksud mengganti Pancasila dan UUD 1945 dengan sistem lain.

2. Radikalisme digunakan untuk menyebut aktivitas politik kelompok tertentu yang bersifat ekstrem, yang bukan saja tak segan menggunakan cara-cara kekerasan, memaksakan kehendak, melainkan lebih jauh bahkan tak jarang juga melakukan praktik terorisme.

3. Radikalisme merujuk pada kelompok yang sebenarnya justru memiliki sikap dan nilai-nilai antidemokrasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya