Liputan6.com, Jakarta Tradisi Imlek di Indonesia sudah dilakukan secara turun temurun. Tradisi tersebut dapat berbeda-beda antardaerah maupun antarnegara. Setiap tradisi yang dirayakan saat perayaan tahun baru Imlek memiliki makna masing-masing.
Tradisi perayaan tahun baru Imlek dimaksudkan untuk membawa keberuntungan serta kemakmuran di tahun baru. Tradisi tersebut meliputi perjamuan keluarga, perayaan luar ruangan yang menampilkan petasan, kembang api, barongsai, dan berbagi angpao.
Dalam perayaan tahun baru Imlek, semua keluarga berkumpul untuk memohon kebahagiaan sepanjang tahun. Tak hanya itu, perayaan tahun baru Imlek ini juga dapat dijadikan momen berkumpul bersama untuk mengucapkan selamat tahun baru Imlek.
Advertisement
Berikut ini beberapa tradisi Imlek di Indonesia yang menarik dan penuh makna, yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (31/1/2022).
Tradisi Imlek di Indonesia
1. Bersih-bersih rumah sebelum Imlek
Untuk menyambut imlek, biasanya masyarakat Tionghoa melakukan bersih-bersih rumah. Sebab, selama perayaan tahun baru Imlek, mereka dilarang bersih-bersih. Alasannya, bersih-bersih saat Imlek dipercaya akan membuang semua keberuntungan yang ada di rumah itu.
2. Mendekor Rumah
Setelah bersih-bersih, masyarakat Tionghoa biasanya akan mendekor rumah mereka dengan pernak-pernik khas Imlek. Biasanya, dekorasi ini identik dengan warna merah, sesuai warna khas Imlek. Namun, saat ini sebagian dari mereka menggabungkan warna-warna lain yang menggambarkan keberuntungan.
3. Berkumpul Bersama Keluarga dan Tampil Serba Merah
Tradisi Imlek di Indonesia yang lainnya adalah berkumpul bersama keluarga dan tampil serba merah. Momen ini ditujukan untuk mempererat tali persaudaraan. Biasanya, mereka kompak menggunakan busana bernuansa merah. Namun, selama pandemi, sebagian memilih untuk bertemu secara jarak jauh atau virtual.
Advertisement
Tradisi Imlek di Indonesia
4. Menyalakan Kembang Api dan Petasan
Tradisi Imlek di Indonesia yang lainnya adalah menyalakan kembang api dan petasan. Suara keras dari petasan maupun kembang api merupakan hal yang ditakuti oleh Nian. Oleh karena itu, masyarakat keturunan Tionghoa kerap menyalakan petasan beserta kembang api di hari Imlek. Keduanya juga dinyalakan untuk memeriahkan Imlek dan mengusir nasib buruk tahun sebelumnya.
5. Membaca Ramalan Shio
Membaca ramalan shio juga cukup penting dalam tradisi Imlek di Indonesia. Shio adalah ramalan kepercayaan orang Tionghoa setiap tahunnya. Untuk di tahun 2022, harimau adalah shio yang cukup beruntung. Ini untuk mereka yang lahir di tahun 2010, 1998, 1986, 1974, 1962, dan seterusnya.
6. Berbagi Angpao
Tradisi Imlek di Indonesia yang lainnya adalah berbagi angpao. Imlek belum sah jika belum bagi-bagi angpao. Angpao biasanya berisi sejumlah uang yang dimasukkan dalam amplop. Anggota keluarga yang sudah berkeluarga dan memiliki rejeki lebih akan memberi angpao pada anak-anak dan sanak-saudara yang belum menikah. Ingat, bagi yang belum menikah dilarang memberi angpao. Menurut kepercayaan Tionghoa, pria atau wanita lajang yang memberikan angpao dikhawatirkan akan kesulitan menemukan jodoh.
Tradisi Imlek di Indonesia
7. Sembahyang
Tradisi Imlek di Indonesia yang lainnya adalah melakukan sembahyang untuk leluhur yang telah meninggal dunia. Ini bisa dilakukan di rumah satu hari menjelang Imlek. Yakni dengan dupa dan lilin yang dinyalakan, serta menyajikan persembahan makanan.
8. Barongsai
Tradisi Imlek di Indonesia yang lainnya adalah pertunjukan barongsai. Atraksi barongsai sangat populer dan selalu dinantikan, bukan hanya masyarakat Tionghoa, namun juga masyarakat luas. Dalam kepercayaan Tionghoa, barongsai merupakan lambang kebahagiaan dan tarian singa ini dipercaya membawa keberuntungan serta mengusir roh-roh jahat.
9. Mengharapkan Turun Hujan
Selain warna merah, tahun baru Imlek juga identik dengan hujan. Masyarakat Tionghoa seringnya mengharapkan turun hujan saat tahun baru Imlek. Hal ini karena dianggap sebagai pembawa rezeki dan juga berkah, sama halnya dengan tradisi Imlek di Indonesia.
Advertisement
Tradisi Imlek di Indonesia
10. Menyediakan Kudapan Khas Imlek
Tradisi Imlek di Indonesia yang lainnya adalah menyediakan kudapan khas Imlek. Saat berkumpul bersama keluarga, tentunya ada makanan yang disajikan di meja untuk disantap. Ada sejumlah makanan khas Imlek yang dipercaya membawa keberuntungan dan kemakmuran bagi yang menyantapnya. Seperti mie panjang umur, ikan, buah jeruk, kue keranjang, dumpling, dan lain-lain.
11. Membuat Suara Bising
Tidak hanya sekedar atraksi, pertunjukan barongsai juga salah satu tujuannya untuk menimbulkan suara bising. Asal usul ini berawal dari monster yang muncul dan merusak sebuah kampung di daratan China dan membuat warga di sana ketakutan. Di tengah kecemasan itu muncul singa atau barongsai yang kemudian mengusir monster tersebut. Namun, monster tersebut kembali menyerang kampung penduduk, sehingga warga kemudian menyamar menjadi singa untuk menakuti monster. Dari sinilah pertunjukan barongsai tetap dilakukan sebagai simbol untuk mengusir pertanda buruk ketika menjelang perayaan Imlek.
12. Tidak Boleh Membalik Ikan
Dalam tradisi Imlek kita dilarang mengambil daging ikan pada bagian bawah. Tidak hanya itu, anda uga diharuskan menyisakan ikan yang disantap untuk dinikmati keesokan harinya. Masyarakat Tionghoa percaya jika kebiasaan ini merupakan lambang dari keborosan untuk tahun yang akan datang.
Tradisi Imlek di Indonesia
Â
13. Tradisi Yu Sheng
Tradisi Imlek di Indonesia yang lainnya adalah yu sheng. Yu sheng merupakan makanan khas Imlek yang disantap bersama-sama di tengah meja. Kudapan itu berisi aneka sayur seperti timun, lobak, irisan kol, wortel, manisan jeruk, dan potongan daging ikan. Disatukan dan disajikan dalam piring besar saat yu sheng sudah siap, tiap anggota keluarga berdiri mengelilinginya sambil memegang sumpit. Kemudian, semua anggota keluarga mengaduk isi piring bersama-sama dan mengangkat setinggi mungkin memakai sumpit. Menurut kepercayaannya, semakin tinggi sumpit diangkat, maka kesempatan terkabulnya harapan bisa lebih tinggi juga.
14. Gantungan Dewa-Dewi di Pintu
Seperti kita ketahui, ada aksesoris khas Imlek yang sering dijumpai di dinding ataupun pintu rumah. Salah satunya dikenal sebagai mén shén dan berasal dari Dinasti Tang. Ini adalah aksesori untuk menjaga pintu atau dikenal sebagai 'dewa pintu'. Tujuannya yakni untuk menangkal roh jahat dalam melindungi anggota keluarga.
15. Pawai Tatung di Singkawang
Singkawang merupakan salah satu kota yang ada di Kalimantan Barat dengan perayaan imlek kelas dunia. Setiap tahunnya tradisi Imlek di Indonesia yang berada di Singkawang akan dikunjungi oleh wisatawan baik lokal maupun internasioal saat perayaan imlek. Perayaan imlek akan berlanjut hingga perayaan Cap Go Meh yang dilaksanakan 15 hari setelah hari pertama Imlek. Jika kalian berkunjung ke Singkawang, kalian akan menyaksikan pawai tatung, yaitu atraksi sejenis debus dan parade keliling kota. Para tatung berpakaian merah dan wajah ditembus benda tajam. Para tatung ini dimasuki roh leluhur mereka sehingga setelah melakukan atraksi, mereka akan kembali ke keadaan semula.
Advertisement