Liputan6.com, Jakarta TBC (Tuberkulosis) adalah infeksi menular yang menyerang paru-paru. Penularan penyakit TBC adalah melalui droplet di udara dari penderita TBC aktif yang batuk, meludah, tertawa, menyanyi, dan lain sebagainya.
Baca Juga
Advertisement
Melansir dari WebMD, pada Jumat (25/3/2022) penyebab penyakit TBC adalah infeksi bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Bakteri penyebab penyakit TBC adalah bisa ditularkan melalui udara seperti pada pilek atau flu.
“Anda bisa terkena TB hanya jika Anda melakukan kontak dengan orang yang memilikinya,” dijelaskan.
Seseorang yang menderita penyakit TBC adalah memiliki gejala TBC berupa sesak napas, sering berkeringat di malam hari tanpa alasan disertai demam, berat badan menurun, mengalami batuk berdahak, hingga batuk berdarah.
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang penyebab penyakit TBC, faktor penyebab penyakit TBC, cara mengobati penyakit TBC, dan komplikasi penyakit TBC, Jumat (25/3/2022).
Penyebab Penyakit TBC
Memahami penyakit TBC adalah infeksi menular yang menyerang paru-paru penderitanya. Penyakit TBC bisa menyebar ke bagian tubuh lain seperti otak dan tulang belakang. Apa penyebab penyakit TBC itu?
WebMD menjelaskan penyebab penyakit TBC adalah infeksi bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Bakteri penyebab penyakit TBC adalah bisa ditularkan melalui udara seperti pada pilek atau flu.
“Anda bisa terkena TB hanya jika Anda melakukan kontak dengan orang yang memilikinya,” dijelaskan.
Selain infeksi bakteri yang ditularkan melalui droplet serta udara, penyebab penyakit TBC adalah dipengaruhi oleh beberapa faktor juga. Ini faktor penyebab penyakit TBC melansir dari WebMD:
1. Faktor penyebab penyakit TBC adalah ketika seorang teman, rekan kerja, atau anggota keluarga menderita TB aktif.
2. Faktor penyebab penyakit TBC adalah ketika tinggal di atau pernah bepergian ke daerah di mana TB biasa terjadi, seperti Rusia, Afrika, Eropa Timur, Asia, Amerika Latin, dan Karibia.
3. Faktor penyebab penyakit TBC adalah seseorang menjadi bagian dari kelompok di mana TB lebih mungkin menyebar, atau tengah bekerja atau tinggal dengan seseorang yang terjangkit TB.
“Ini termasuk tunawisma, orang yang memiliki HIV, orang di penjara atau penjara, dan orang yang menyuntikkan narkoba ke dalam pembuluh darah mereka,” dijelaskan.
4. Faktor penyebab penyakit TBC adalah bekerja atau tinggal di rumah sakit atau panti jompo.
5. Faktor penyebab penyakit TBC adalah petugas kesehatan untuk pasien dengan risiko tinggi TB.
6. Faktor penyebab penyakit TBC adalah seorang perokok.
Ada pula kategori pasien yang sulit menangkis atau melawan penyakit TBC, itu artinya tubuh atau sistem imun tubuh kesulitan untuk melawan bakteri penyebab penyakit TBC seperti Mycobacterium Tuberculosis. Ini penjelasannya melansir WebMD:
1. Penderita HIV atau AIDS.
2. Penderita diabetes.
3. Penderita penyakit ginjal parah.
4. Penderita kanker kepala dan leher.
5. Penderita yang tengah menjalani perawatan kanker seperti kemoterapi.
6. Penderita berat badan rendah dan gizi buruk.
7. Penderita yang tengah mengonsumsi obat untuk transplantasi organ.
8. Penderita yang mengonsumsi obat-obatan tertentu untuk mengobati rheumatoid arthritis, penyakit Crohn, dan psoriasis.
9. Bayi dan anak kecil juga memiliki peluang lebih tinggi untuk mendapatkannya karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sepenuhnya terbentuk.
Advertisement
Cara Mengobati dan Komplikasi Penyakit TBC
Penyakit TBC menghimpun data dari WebMD, pada abad ke-20 menjadi penyebab utama kematian di Amerika Serikat. Sebagian besar penyakit TBC saat ini bisa disembuhkan dengan antibiotik, meski membutuhkan waktu yang lama.
Penderita penyakit TBC setidaknya harus mengonsumsi obat selama 6 sampai 9 bulan lamanya. Tentu saja cara mengobati TBC ini baik dijadikan pilihan utama, daripada harus menanggung komplikasi penyakit TBC apabila tidak mendapat penanganan yang tepat.
Ini penjelasan komplikasi penyakit TBC yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber:
1. Kerusakan Otak
TBC memang masih termasuk penyakit yang bisa disembuhkan ketika belum parah. Hanya saja ketika sudah parah, dampaknya menyebar ke seluruh tubuh penderitanya dan menjadi komplikasi penyakit TBC. Salah satunya bisa menyebabkan kerusakan otak.
Awalnya akan menyebar melalui aliran darah. Memang tak hanya otak yang terkena dampak ketika aliran darah sudah terinfeksi. Otak adalah alat vital pertama yang paling rawan terkena infeksinya.
Bakterinya akan mulai menginfeksi bagian cincin tulang belakang dan selaput sekeliling otak (meninges). Istilah medis menyebutnya meningitis tuberkulosis. Jika sudah sampai pada otak, penderitanya akan kehilangan kemampuan mendengar. Terjadi peningkatan tekanan otak, stroke, penurunan kesadaran, dan berakhir pada kematian.
2. Gangguan Fungsi Penglihatan
Gangguan fungsi penglihatan bisa menjadi komplikasi penyakit TBC. Tentu saja kondisi ini terjadi ketika bakteri TB sudah menyebar di aliran darah mata. Tak hanya gangguan tetapi bisa sampai berdampak pada kerusakan permanen.
Konjungtiva, kornea, dan sklera merupakan bagian mata yang paling rentan dan sering terinfeksi. Penderita TBC yang mengalami biasanya akan mengalami beberaoa gejala awal yang mirip dengan penyakit mata pada umumnya. Mulai dari pandangan mengabur dan mata yang terlalu sensitif cahaya.
3. Kerusakan Tulang dan Sendi
Mengalami kerusakan tulang dan sendi tak hanya menjadi kekhawatiran lansia. Penderita penyakit TBC pun bisa berisiko mengalaminya. Bahkan kondisinya bisa lebih parah.
Komplikasi penyakit TBC ini rentan terjadi ketika bakteri TBC sudah menginfeksi dan menyebar tak terkendali. Rata-rata bagian tulang belakang yang akan terkena dampaknya. Hingga menyebabkan kerusakan saraf dan kerusakan tulang belakang.
4. Kerusakan Fungsi Hati
Kekhawatiran yang paling ditakutkan oleh penderita penyakit TBC adalah kerusakan fungsi hati. Komplikasi penyakit TBC ini tak hanya terjadi ketika bakteri menyebar melalui aliran darah. Risikonya bisa semakin besar ketika penderita TBC harus mengonsumsi obat dosis sangat tinggi.
Mengonsumsi obat dosis sangat tinggi biasanya terjadi ketika bakteri TB dalam tubuh sudah kebal obat. Sementara ketika melalui aliran darah, hepatic tuberculosis bisa terjadi. Begitu juga terjadi pembengkakan pada hati. Beberapa penderitanya pun akan mengalami penyakit kuning. Hingga bagian kulit dan lapisan mukanya berubah warna karena ada ketidakseimbangan bilirubin.
5. Resistensi Antibiotik
Penderita TBC memang harus mendapat pengobatan yang ketat. Pengobatan ini pun harus sejalan dengan konsumsi obat yang begitu banyak untuk menekan keganasan bakterinya.
Hanya saja ada beberapa pasien mungkin kualahan dengan konsumsi obat banyak ini. Hingga membuatnya putus obat dan membuat bakteri TBC kebal dengan obat yang diberikan di awal pengobatan. Akhirnya hal ini membuat konsumsi obat dosis tinggi diperlukan.
Resistensi antibiotik adalah kondisi ketika kuman sudah tidak mempan dibunuh atau dihambat perkembangannya. Terutama menggunakan obat antibiotik, yang sebelumnya masih mempan digunakan untuk melawan kuman.
Resistensi antibiotik terjadi akibat evolusi genetik (susunan gen) dan biokimiawi (zat-zat dalam tubuh bakteri). Bahkan telah diketahui bahwa bakteri dapat saling melakukan transfer gen yang menyebabkan semakin meningkatnya jumlah bakteri yang memiliki kemampuan resistensi terhadap antibiotik.
6. Kerusakan Ginjal
Kerusakan ginjal pada penderita TBC jelas sudah tidak bisa disepelekan. Komplikasi penyakit TBC ini bisa dipastikan sangat membahayakan nyawa penderitanya. Bahkan sebelum kematian, penderita TBC dengan komplikasi ginjal akan sangat menderita.
Kerusakan ginjal biasanya terjadi ketika bakteri menginfeksi bagian luar (cortex) perlahan. Kemudian dilanjutkan dengan menginfeksi ke bagian lebih dalam (medula). Hingga terjadilah penumpukan kalsium dan hipertensi. Parahnya akan ada pembentukan jaringan nanah dan gagal ginjal.
7. Kerusakan Jantung
Mengalami kerusakan jantung pun termasuk komplikasi penyakit TBC yang harus diwaspadai selain otak dan ginjal. Kondisi ini terjadi ketika bakteri TBCA sudah menyebar ke organ ginjal saking ganasnya. Bahayanya lagi, kerusakan jantung termasuk masalah yang sering terjadi.
Pada awalnya bakteri TBC akan menyerang pericardium, myocardium, dan katup jantung. Dampak paling buruknya akan menyebabkan penderita mengalami gagal jantung hingga kematian. Kasus kematian karena komplikasi jantung pun sering sekali terjadi.