Kalimat Persuasif adalah Kalimat yang Bersifat Membujuk, Kenali Ciri-cirinya

Kalimat persuasif adalah kalimat yang bersifat membujuk, mengajak, hingga mengimbau seseorang.

oleh Husnul Abdi diperbarui 30 Mar 2022, 10:50 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2022, 10:50 WIB
Kalimat Persuasif adalah
Kalimat Persuasif adalah (sumber: pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Kalimat persuasif adalah salah satu jenis kalimat yang perlu kamu pahami dalam bahasa Indonesia. Pasalnya, kalimat ini kerap kali muncul di kehidupan sehari-hari setiap orang. Kamu bisa menemukannya di mana saja.

Kalimat persuasif mungkin lebih dikenal sebagai kalimat yang digunakan untuk iklan atau promosi. Namun, kalimat ini juga sering kali digunakan dalam peringatan, imbauan, ataupun nasihat. Jadi, kamu tentu harus memahami betul apa itu kalimat persuasif.

Kalimat persuasif adalah kalimat yang bersifat membujuk, mengajak, hingga mengimbau seseorang. Tujuan kalimat persuasif ini tentunya untuk membuat seseorang melakukan sesuatu, yang diinginkan oleh orang yang mengeluarkan kalimat tersebut.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (30/3/2022) tentang kalimat persuasif adalah.

Kalimat Persuasif adalah

Membaca Buku
Ilustrasi Membaca Buku Credit: pexels.com/Eliable

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), persuasif adalah bersifat membujuk secara halus (supaya menjadi yakin). Jadi, kalimat persuasif adalah kalimat yang bersifat membujuk secara halus (supaya menjadi yakin).

Kalimat persuasif adalah Kalimat persuasif adalah ungkapan bujukan, rayuan, ajakan, dan imbauan. Tujuan kalimat persuasif adalah untuk menyadarkan pembaca sekaligus membuat mereka terbujuk oleh kalimat yang dibacanya.

Kalimat persuasif adalah kalimat yang biasanya dipakai dalam iklan. Hal ini tentu saja bertujuan untuk membujuk pelanggan agar mau membeli produk yang dijual. Selain iklan, kalimat persuasif juga sering dipakai untuk peringatan dan nasihat. Kalimat peruasif adalah kunci untuk membujuk pembaca melakukan apa yang diinginkan penulis.

Umumnya kalimat persuasif adalah kalimat yang singkat, baik pada iklan, peringatan, nasihat, ataupun imbauan. Namun, kalimat persuasif juga bisa berbentuk panjang, di mana kumpulan kalimat persuasif disebut juga dengan paragraf persuasif. Meskipun panjang atau pendek, tujuan kalimat persuasif adalah tetap untuk membujuk, mengajak, dan memengaruhi pembaca atau pendengar.

Ciri-Ciri Kalimat Persuasif

Ciri-ciri kalimat persuasif adalah sebagai berikut:

1. Bersifat mengajak atau membujuk.

2. Penggunaan tanda baca seru (!), terutama jika kalimat persuasifnya memerintah.

3. Berbentuk paragraf jika dibuat untuk pidato, ceramah, berita, dan lain sebagainya.

4. Umumnya digunakan untuk promosi.

5. Menarik perhatian, terutama jika diperuntukkan untuk promosi atau iklan.

6. Mengandung kata ajakan, misalnya marilah, cobalah, ayolah, janganlah, dan lain-lain.

7. Bisa dipertanggungjawabkan dan disertai dengan bukti agar lebih meyakinkan.

8. Mudah dimengerti.

9. Biasanya menggunakan segala upaya yang memungkinkan pembaca terpengaruh.

10. Kadang-kadang menggunakan alasan yang tidak objektif.

11. Dalam iklan, karangan persuasi ini disebut juga persuasif-provokatif.

Teks Persuasif

Mahasiswa Membaca Buku
Ilustrasi Mahasiswa Membaca Buku Credit: pexels.com/cottonbro

Teks persuasif adalah teks yang menyajikan sudut pandang dan membujuk pembaca untuk meyakininya. Pengertian teks persuasi ini layaknya menjadi pengacara yang memperdebatkan kasus di hadapan juri, namun dengan tulisan. Paragraf atau teks Persuasi adalah suatu bentuk karangan yang bertujuan membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Agar tujuannya dapat tercapai, penulis harus mampu mengemukakan pembuktian dengan data dan fakta.

Ciri-ciri teks persuasif

- Berisi data dan fakta. Ciri-ciri teks persuasif yang pertama adalah berisi data dan fakta. Hal ini disebabkan karena tujuan utama dari teks persuasif sendiri adalah untuk memengaruhi pembaca. Jadi, data dan fakta tersebut sangat penting perannya sebagai alasan-alasan yang kuat dalam mendukung isi dari tulisan.

- Argumen harus meyakinkan pembaca. Salah satu tujuan dari teks persuasif adalah untuk meyakinkan pembaca. Teks ini berusaha meyakinkan pembacanya untuk melakukan atau mempercayai yang ditulis oleh penulis. Oleh karena itu, tulisan ini biasanya menggunakan kata-kata penghubung yang argumentatif (jika, sebab, karena, dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu).

- Berisi kata-kata bujukan. Pengertian teks persuasif sendiri adalah sebuah teks yang bersifat membujuk, tentunya isinya juga adalah kata-kata bujukan. Teks ini banyak menggunakan kata-kata bujukan dan kata kerja imperatif seperti ayo, mari, lakukanlah, penting, harus, sepantasnya, jadikanlah, hendaknya, waspadalah, dan lain-lain. Selain itu, teks persuasif biasanya juga menggunakan kata-kata teknis atau istilah yang berkaitan dengan topik yang dibahas.

- Menghindari konflik. Teks persuasif juga memiliki ciri-ciri lainnya, yaitu menghindari konflik. Hal ini biasanya dilakukan untuk mempertahankan kepercayaan pembaca. Pendapat ataupun fakta digunakan dalam teks persuasif bertujuan untuk memengaruhi pembaca supaya mengikuti ajakan-ajakannya.

Struktur Teks Persuasif

Struktur teks persuasif memiliki tatanan dan urutan tertentu dalam penyusunannya. Setiap paragraph memiliki struktur tersendiri. Berikut struktur teks persuasif yang perlu kamu ketahui:

- Pengenalan Isu

Struktur teks persuasif yang pertama adalah pengenalan isu. Pengenalan isu ini berupa pengantar atau awalan pada teks di paragraf pertama, yang mengenalkan isu atau permasalahan yang akan menjadi pembahasan teks persuasif.

- Rangkaian Argumen

Setelah itu, di paragraph selanjutnya, kamu bisa menulis rangkaian argumen berupa pendapat-pendapat mengenai isu yang dikemukakan sebelumnya. Pada bagian ini juga dikemukakan mengenai data atau fakta yang mendukung argumen tersebut.

- Pernyataan Ajakan atau Bujukan

Pada paragraf selanjutnya, barulah kamu memasukkan berbagai kalimat ajakan atau bujukan terkait dengan topik yang dibahas. Paragraf ini berisi pernyataan ajakan berupa kalimat-kalimat dorongan kepada para pembaca untuk melakukan sesuatu. Pernyataan ajakan ini dapat berupa tersirat maupun tersurat pada teks.

- Penegasan Kembali Atas Pernyataan-Pernyataan Sebelumnya

Terakhir, kamu bisa mengeaskan kembali berbagai pernyata-pernyataan sebelumnya pada teks persuasif. Penegasan kembali ini bertujuan untuk memperkuat pernyataan dan argumen-argumen sebelumnya.

Menerapkan struktur teks persuasif ini ke dalam tulisanmu tentunya akan mempermudah kamu dalam mencapai tujuan. Dengan begitu, tujuan teks persuasif dalam membuat pembaca menerima sudut pandang tulisan dan menerapkannya dapat tercapai.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya