Liputan6.com, Jakarta - Selama ini banyak umat Islam mengira bahwa lafaz Bismillaahirrahmaanirrahiim pertama kali ditulis oleh Nabi Muhammad SAW. Namun, fakta sejarah dan Al-Qur’an menunjukkan hal berbeda.
Lafaz yang berarti “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang” itu ternyata telah lebih dahulu ditulis jauh sebelum masa Nabi Muhammad SAW.
Advertisement
Adalah Nabi Sulaiman AS, seorang nabi sekaligus raja yang pertama kali menuliskan Bismillah dalam suratnya kepada Ratu Balqis, penguasa Kerajaan Saba. Peristiwa ini terekam jelas dalam Al-Qur’an.
Advertisement
Kisah tersebut termuat dalam Surah An-Naml ayat 30, di mana Nabi Sulaiman mengirimkan sepucuk surat berisi ajakan kepada Ratu Balqis untuk tunduk kepada Allah, Tuhan semesta alam.
Rangkuman informasi ini dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @yyiqro3437 pada Jumat (25/04/2025), yang membahas dengan rinci bagaimana lafaz Bismillah pertama kali ditulis oleh Nabi Sulaiman.
Ayat yang dimaksud berbunyi:
اِنَّهٗ مِنْ سُلَيْمٰنَ وَاِنَّهٗ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ ٣٠
Innahû min Sulaimâna wa innahû bismillâhir-rahmânir-rahīm, yang artinya: "Sesungguhnya (surat) itu dari Sulaiman dan sesungguhnya (isi)nya: 'Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.'"
Ini menjadi bukti bahwa ajaran tauhid dan nilai-nilai Islam telah tertanam bahkan sejak zaman para nabi terdahulu sebelum Rasulullah SAW diutus.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Pendekatan Nabi Sulaiman
Nabi Sulaiman menggunakan pendekatan yang lembut dan bijak. Suratnya yang diawali dengan Bismillah menjadi simbol ajakan yang penuh rahmat, bukan intimidasi atau kekerasan.
Hal ini juga menunjukkan bahwa berdakwah dapat dilakukan dengan media tulisan yang sopan dan penuh hikmah. Strategi komunikasi Nabi Sulaiman menjadi teladan hingga kini.
Dengan mengawali suratnya dengan menyebut nama Allah, Nabi Sulaiman mengajarkan pentingnya memulai segala sesuatu dengan niat yang benar dan penuh keberkahan.
Strategi ini kemudian juga diterapkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam banyak aspek kehidupannya. Sebagian besar surat-surat Rasulullah kepada raja-raja juga dimulai dengan Bismillah.
Tradisi menulis Bismillah di awal tulisan kemudian diwariskan turun-temurun oleh para ulama, penulis kitab, bahkan hingga masyarakat Muslim pada umumnya.
Tidak hanya dalam surat menyurat, umat Islam juga diajarkan untuk memulai makan, belajar, bekerja, bahkan masuk rumah dengan membaca Bismillah.
Kebiasaan ini menunjukkan bahwa setiap aspek kehidupan umat Islam sejatinya selalu dikaitkan dengan ingatan kepada Allah SWT.
Advertisement
Satu-satunya Ayat yang Bismillahnya di Tengah Surat
Surah An-Naml ayat 30 juga menjadi satu-satunya ayat di dalam Al-Qur’an yang mencatat lafaz Bismillah berada di tengah surat, bukan hanya di awal seperti pada surat-surat lainnya.
Dari sini pula umat Islam memahami bahwa kata-kata yang ditulis dan diucapkan harus selalu membawa pesan damai dan rahmat.
Surat Nabi Sulaiman tidak hanya mengandung pesan dakwah, tetapi juga menunjukkan tata cara berdiplomasi yang lembut, elegan, dan bernilai tinggi.
Ratu Balqis yang menerima surat itu pada akhirnya menanggapi dengan positif dan akhirnya memilih tunduk kepada Allah, setelah mempertimbangkan kebijaksanaan Nabi Sulaiman.
Peristiwa tersebut menjadi pelajaran bahwa tulisan yang baik, dengan niat yang tulus, dapat mengubah hati manusia dan mengantar pada kebenaran.
Maka dari itu, menulis dan memulai sesuatu dengan Bismillah bukan sekadar formalitas, melainkan doa dan harapan agar langkah-langkah berikutnya diridhai oleh Allah.
Hingga kini, lafaz Bismillah tetap menjadi pembuka utama dalam banyak aktivitas keislaman, sebagai bagian dari warisan spiritual yang ditanamkan oleh para nabi.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
