Mentan Amran Janji Harga Ayam di Pasar Normal Pekan Depan

Mentan Andi Amran Sulaiman telah menginstruksikan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian untuk rutin memantau pergerakan harga ayam di pasar.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana Diperbarui 26 Apr 2025, 18:32 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2025, 18:31 WIB
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Kantor Kementerian Pertanian, Senin (17/2/2025). (Foto: Liputan6.com/Arief RH)
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Kantor Kementerian Pertanian, Senin (17/2/2025). (Foto: Liputan6.com/Arief RH)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berjanji harga ayam, baik dalam berbentuk daging ayam di pasaran maupun ayam hidup di tingkat peternak, bakal segera membaik dalam waktu dekat. 

Mentan Amran menyampaikan, dia telah menginstruksikan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian untuk rutin memantau pergerakan harga ayam di pasar. 

Berdasarkan intervensi itu, Mentan Amran berjanji perputaran harga daging ayam maupun ayam utuh bakal kembali membaik pekan depan. 

"Kami sudah minta Dirjen PKH hampir tiap hari. Kami monitor, tadi sudah ada mulai naik. Kami dijanji satu minggu sudah normal kembali. Bila satu minggu tidak normal, aku yang turun tangan," kata Mentan Amran di kantornya, Jakarta, Sabtu (26/4/2025).

"Kami dijanji, kami kemarin minta kapan bisa normal. Katanya minggu depan, paling lambat minggu depan. Kalau tidak normal, aku yang turun tangan," dia kembali menegaskan. 

Ia pun tak memungkiri telah terjadi oversupply ayam hidup. Sebagai solusi, Kementerian Pertanian membuka pintu ekspor bagi produk daging ayam yang tak bisa terserap di pasar lokal. 

"Ya memang produksi kita tinggi. Makanya solusinya adalah ekspor. Telur kemarin sudah mulai ke beberapa negara, ada 40 kontainer kalau tidak salah dilaporkan akan ekspor. Mungkin sudah diekspor," ungkap dia.

Adapun penurunan harga daging ayam di pasaran turut membuat pihak peternak menderita kerugian. Lantaran, harga ayam hidup sudah jatuh sejak dari kandang. 

 Sekretaris Jenderal Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) Sugeng Wahyudi menceritakan, harga ayam hidup di tingkat peternak saat ini perlahan mulai sedikit naik. Namun, angkanya belum bisa menutupi ongkos produksi yang dikeluarkan. 

"Tren sedang naik dibanding hari-hari sebelumnya. Harga saat ini terendah Rp 14 ribu per kg, sementara modal Rp 17 ribu per kg," kata Sugeng kepada Liputan6.com beberapa waktu lalu. 

Stok Ayam Oversupply

Peternak di Depok Ungkap Penyebab Tingginya Harga Telur Ayam
Pekerja mengumpulkan telur dari peternakan ayam di kawasan Depok, Jawa Barat, Senin (23/7). Tingginya harga telur ayam di pasaran karena tingginya permintaan saat lebaran lalu yang berimbas belum stabilnya produksi telur. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)... Selengkapnya

Menurut dia, penurunan harga ini terjadi akibat stok ayam hidup yang saat ini berlebihan (oversupply). Di sisi lain, dari sisi permintaan justru mengalami penurunan. Sugeng menyebut ini merupakan fenomena yang kerap berulang setiap tahunnya. 

"Ada kelebihan sekitar 13-15 persen, dibarengi dengan demand yang cenderung turun," terang dia. 

Meskipun kondisi saat ini jadi fenomena berulang, ia menilai ada beberapa hal substansial yang perlu dievaluasi oleh pemerintah dalam bentuk kebijakan. Sebagai contoh, dalam tataran tata niaga, pedagang ayam berskala besar tidak boleh berjualan di pasar becek.

"Sampai dengan saat ini semua pelaku memasarkan dalam bentuk ayam hidup. Nah, yang besar harus dipasarkan dalam bentuk olahan. Sehingga pasar becek disediakan untuk peternak rakyat dan mandiri kecil," ungkapnya. 

Diharapkan Membaik Awal Mei 2025

Peternak di Depok Ungkap Penyebab Tingginya Harga Telur Ayam
Telur ayam terlihat di sebuah peternakan di kawasan Depok, Jawa Barat, Senin (23/7). Tingginya harga telur ayam di pasaran karena tingginya permintaan saat lebaran lalu yang berimbas belum stabilnya produksi telur. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)... Selengkapnya

Ke depan, Sugeng berharap harga ayam hidup di tingkat peternak mulai ada perbaikan pada awal Mei 2025. Terlebih setelah adanya serapan ayam hidup di kandang-kandang peternak oleh pelaku besar. 

"Mulai tanggal 24 April 2025 kemarin ada upaya penyerapan yang dilakukan oleh pabrik atau pelaku besar, yang diinisiasi Dirjen PKH (Peternak dan Kesehatan Hewan) Kementerian Pertanian. Itu diharapkan mampu ngurangi suplai ayam hidup," bebernya. 

Sehingga, menurut perkiraannya harga ayam hidup di kandang peternak bakal mulai naik pada 28 April 2025 mendatang. Alhasil, harga daging ayam di pasaran pun nantinya bakal ikut kembali naik. 

"Senin depan 28 April setidaknya harga (ayam hidup) sudah Rp 17-18 ribu per kg," pungkas Sugeng.

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya