Liputan6.com, Jakarta Saat bepergian ke manapun, baik dalam negeri maupun luar negeri, hal terpenting yang harus diperhatikan adalah akomodasi. Kebanyakan orang tentu akan berusaha untuk memilih penginapan atau hotel yang paling murah, sesuai dengan budget yang telah dialokasikan.Â
Baca Juga
Namun, apakah kalian percaya bahwa ada hotel di dunia ini yang menawarkan harga yang sangat murah yaitu hanya 30 Taka atau sekitar Rp 5.000 untuk satu malam. Mendengarnya saja sudah bikin geleng kepala. Pasti di antara kita akan berpikir tentang fasilitas yang didapat dengan harga yang sangat murah itu.
Advertisement
Dilansir Liputan6.com dari Siakap Keli, Jumat (29/4/2022), hotel tersebut dikenal sebagai Hotel Faridpur, hotel ini terdiri dari lima perahu terapung terpisah di tepi sungai Buriganga, Dhaka, Bangladesh. Berikut ini ulasan lengkapnya.
Ada 48 kamar
Menariknya, total ada 48 kamar yang ditawarkan kepada wisatawan dengan fasilitas seperti toilet, kipas angin, tempat tidur, dan air bersih. Mereka menyediakan tempat tidur susun di 'kamar' terbuka yang digunakan bersama oleh puluhan tamu.
Namun karena harganya yang murah, fasilitas lain seperti televisi atau makanan pun tidak tersedia. Sebagai informasi, hotel terapung ini pertama kali membuka layanan akomodasinya pada tahun 1950-an. Saat itu, ramai dengan pedagang Hindu yang datang ke Dhaka untuk berdagang melalui sungai.
Â
Advertisement
Populer di kalangan turis
Dari waktu ke waktu, jumlah hotel meningkat, tetapi setelah kemerdekaan, jumlahnya berkurang menjadi hanya lima kapal. Terlepas dari kekurangannya, hotel ini dikatakan sangat populer di kalangan turis, penduduk lokal, dan karyawan.
Bahkan saking murahnya, ada yang tinggal selama berbulan-bulan. Setiap tamu diberikan loker kecil untuk menjaga barang-barang mereka tetap aman.
"Kami memiliki sekitar 40 tamu sekaligus dan mereka akan tinggal selama tiga bulan," kata pemilik Muhammad Mustafa Miyan saat diwawancarai oleh Telegraph pada 2016 lalu.
Kamar paling mahal Rp 23.000
Selain tempat tidur susun biasa, hotel ini juga memiliki kabin dan tempat tidur pribadi dengan biaya yang sedikit lebih mahal yaitu £ 1,25 atau sekitar Rp23 ribu per malam.
Salah satu penjual buah, Siraj Mohammad yang memiliki pengalaman lebih dari 40 tahun di hotel tersebut mengaku belajar beradaptasi dan merasa nyaman dengan hotel yang buruk. Dia diyakini sering bepergian antara rumahnya di Shariatpur dan hotel.
"Saya datang ke Dhaka sebelum kemerdekaan, waktu itu setidaknya ada lima puluh hotel terapung di Buriganga dan harganya sangat murah. Bagi saya, ini adalah pilihan terbaik untuk tinggal di Dhaka," katanya, dikutip Liputan6.com dari Siakap Keli.
Seperti dia, setidaknya ada 15 pedagang lain yang pernah tinggal di hotel terapung ini selama lima hingga 20 tahun.
Advertisement