Cara Mencegah Penularan Hepatitis Akut pada Anak Menurut WHO dan IDAI

Dugaan awal penyebab hepatitis akut pada anak oleh WHO adalah Adenovirus.

oleh Laudia Tysara diperbarui 11 Mei 2022, 16:10 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2022, 16:10 WIB
Anak Sakit
Ilustrasi anak sakit. Credits: pexels.com by RF._.studio

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui dokter Spesialis Anak Konsultan Gastro Hepatologi RSCM FK UI, Prof. Dr. dr. Hanifah Oswari, Sp. A mengungkap hepatitis akut pada anak menyerang saluran pencernaan dan saluran pernapasan.

Sejak kasus pertama kali muncul hingga menyebabkan kematian pada anak, belum diketahui secara pasti apa penyebab utama dari hepatitis akut pada anak tersebut, investigasi dan penelitian masih terus dilakukan.

“Penting untuk ditekankan bahwa ini bukan penyakit umum,” jelas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam keterangan tertulisnya, Rabu (4/5/2022).

Dugaan awal penyebab hepatitis akut pada anak oleh WHO adalah Adenovirus, tetapi ini tidak ada kaitannya dengan vaksin COVID-19 yang diproduksi darinya. Atas segala ketidakpastian pada hasil investigasi, sangat penting untuk memahami cara mencegah penularan hepatitis akut pada anak.

Bagaimana cara mencegah penularan hepatitis akut misterius pada anak tersebut? Berikut Liputan6.com ulas cara mencegah penularan hepatitis akut pada anak menurut WHO dan IDAI, Rabu (11/5/2022).

Cara Mencegah Penularan Hepatitis Akut pada Anak Menurut WHO

Muncul Hepatitis Akut Misterius, Sekolah Tatap Muka Ditunda Lagi?
Ilustrasi sekolah tatap muka. (Pexels.com/pavel danilyuk)

Hepatitis adalah penyakit yang menyebabkan adanya peradangan hati atau liver. Penyakit hepatitis ditandai dengan gejala demam, nyeri sendi, sakit perut, dan penyakit kuning. Akan berlangsung selama 6 bulan (akut) atau lebih dari 6 bulan (kronis).

WHO menekankan penting bagi orang tua memahami gejala hepatitis akut pada anak. Mulai dari serangan diare akut, muntah, sakit perut, dan penyakit kuning.

Pada kondisi yang sudah sangat parah, kulit anak dan bagian putih matanya akan menguning. Lalu pada sebagian besar anak tidak mengalami demam.

“Ambil langkah-langkah normal yang membantu melindungi dari virus umum,” dijelaskan.

Para orang tua atau wali anak diimbau untuk segera tanggap mengambil langkah-langkah umum untuk mencegah anak terpapar virus umum penyebab hepatitis akut pada anak.

Begini cara mencegah penularan hepatitis akut pada anak versi WHO:

1. Cara mencegah penularan hepatitis akut pada anak adalah wajib bagi orang tua mengawasi anak sudah mencuci tangan dengan baik.

2. Cara mencegah penularan hepatitis akut pada anak adalah wajib bagi orang tua mendorong atau mengajarkan anak menjaga kebersihan pernapasan yang baik.

“Seperti menutupi batuk atau bersin,” dijelaskan.

Kedua cara mencegah penularan hepatitis akut pada anak tersebut menurut WHO apabila dilakukan dengan konsisten dan bersama-sama akan sangat membantu mengurangi potensi penyebaran kasusnya.

Cara Mencegah Penularan Hepatitis Akut pada Anak Menurut IDAI

Gelaja Anak Sakit
Ilustrasi anak sakit. Credits: pexels.com by Andrea Piacquadio

Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) mengeluarkan Surat Edaran untuk meningkatkan kewaspadaan atas penemuan kasus hepatitis akut pada anak. 

Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.02/C/2515/2022 tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology) ditandatangani oleh Direktur Jenderal (Dirjen) P2P Maxi Rein Rondonuwu pada tanggal 27 April 2022.

Berasal dari surat edaran yang dikeluarkan oleh Kemenkes RI tersebut, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga mengeluarkan panduan cara mencegah hepatitis akut pada anak. Para orang tua atau wali anak diimbau untuk tetap tenang dan berhati-hati.

Begini cara mencegah penularan hepatitis akut pada anak versi IDAI:

1. Cara mencegah hepatitis akut pada anak adalah dimulai dengan rajin mencuci tangan yang benar pakai sabun, air mengalir, dan paling sebentar dilakukan 20 detik.

2. Cara mencegah hepatitis akut pada anak adalah bagi orang tua wajib memperhatikan air minum yang dikonsumsi anak, pastikan minum air bersih dan matang.

3. Cara mencegah hepatitis akut pada anak adalah wajib diperhatikan anak harus makan makanan yang bersih dan matang sepenuhnya.

4. Cara mencegah hepatitis akut pada anak adalah wajib bagi siapapun untuk membuang tinja dan atau popok sekali pakai pada tempatnya atau tidak dibuang pada tempat yang berisiko mencemari lingkungan tinggal.

5. Cara mencegah hepatitis akut pada anak adalah diimbau bagi anak untuk menggunakan alat makan sendiri-sendiri.

6. Cara mencegah hepatitis akut pada anak adalah tetap memakai masker dan menjaga jarak. Ini karena penularan virus hepatitis bisa terjadi melalui droplet.

7. Cara mencegah hepatitis akut pada anak adalah bagi orang tua atau wali berupaya mendeteksi secara dini gejala hepatitis akut misterius jika menemukan anak-anak dengan gejala-gejala.

“Seperti kuning, mual/muntah, diare, nyeri perut, penurunan kesadaran/kejang, lesu, demam tinggi memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan terdekat,” dijelaskan.

Kemenkes meminta pihak terkait untuk menginformasikan kepada masyarakat untuk segera mengunjungi fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) terdekat apabila mengalami sindrom penyakit kuning, dan membangun dan memperkuat jejaring kerja surveilans dengan lintas program dan lintas sektor.

Bagi Dinas Kesehatan, KKP, dan Rumah Sakit juga diminta segera memberikan notifikasi/laporan apabila terjadi peningkatan kasus sindrom jaundice akut maupun menemukan kasus sesuai definisi operasional kepada Dirjen P2P melalui Public Health Emergency Operation Centre (PHEOC) melalui Telepon/WhatsApp 0877-7759-1097 atau surat elektroknik poskoklb@yahoo.com.

Virus Penyebab Hepatitis Akut pada Anak

Anak Sakit
Ilustrasi anak sakit. Credits: pexels.com by Tima Miroshnichenko

Penyakit hepatitis pada anak dipengaruhi oleh banyak hal. Stanford Children's Health menjelaskan penyebab hepatitis akut pada anak paling mendasar adalah paparan virus yang menyebabkannya (virus hepatitis).

Dijelaskan, ada sembilan jenis virus yang berisiko menjadi penyebab hepatitis akut pada anak. Kesembilan virus penyebab hepatitis akut pada anak ini akan memengaruhi kekebalan tubuh anak yang akhirnya menyerang organ hati hingga menyebabkan peradangan yang mengarah pada penyakit hepatitis.

Apa saja virus penyebab hepatitis akut pada anak tersebut?

1. Virus Hepatitis

Penyebab hepatitis akut pada anak adalah virus hepatitis itu sendiri. Ada 5 jenis utama virus hepatitis, yakni hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C, hepatitis D, dan hepatitis E.

Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastro Hepatologi RSCM FK UI, Prof. Dr. dr. Hanifah Oswari, Sp. A melalui Kementerian Kesehatan RI menyebut penularan virus penyebab hepatitis akut pada anak adalah utamanya menyerang saluran cerna dan pernapasan.

2. Sitomegalovirus

Penyebab hepatitis akut pada anak adalah virus sitomegalovirus (CMV). Virus ini adalah bagian dari keluarga virus herpes.

Para ahli mengatakan penularan virus CMV terjadi melalui cairan tubuh, hubungan seks, transplantasi organ, hingga donor darah.

Termasuk virus CMV akan menular dari ibu ke bayi saat persalinan atau menyusui. Virus ini dapat menetap dalam tubuh penderitanya dalam waktu yang lama.

3. Virus Epstein-Barr

Penyebab hepatitis akut pada anak adalah virus epstein-bar. Virus ini menyebabkan mononukleosis.

Infeksi virus epstein-barr paling sering terjadi ditularkan melalui air liur, paling sering menyerang pada masa kanak-kanak, dan menimbulkan sakit ringan seperti pilek.

Menghimpun data dari Health Line, sebanyak 90 hingga 95 persen orang dewasa di seluruh dunia terinfeksi virus ini selama hidupnya.

Virus epstein-barr setelah menginfeksi akan menetap di dalam tubuh seumur hidup meskipun infeksinya baru terjadi sekali saja.

4. Virus Herpes Simpleks

Penyebab hepatitis akut pada anak adalah virus herpes simpleks. Herpes bisa menyerang wajah, kulit di atas pinggang, atau alat kelamin.

Penularan virus herpes simpleks adalah melalui kontak benda dengan virus dan kontak dengan penderita yang sudah terinfeksi.

Para ahli mengatakan virus herpes simpleks akan menetap di dalam saraf tubuh dan bisa muncul kembali ketika tubuh anak atau sistem imun tubuh anak melemah seperti saat demam dan stres.

5. Virus Varisela Zoster (Cacar Air)

Penyebab hepatitis akut pada anak adalah virus varisela zoster yang menimbulkan masalah cacar air. Komplikasi dari virus ini adalah hepatitis. Tapi ini sangat jarang terjadi pada anak-anak.

6. Enterovirus

Penyebab hepatitis akut pada anak adalah enterovirus. Ini adalah kelompok virus yang sering terlihat pada anak-anak. Mereka termasuk virus coxsackie dan echovirus.

Para ahli kesehatan mengatakan enterovirus sebagai salah satu penyebab hepatitis pada anak, masuk ke dalam tubuh melalui saluran cernam berkembang biak di mulut, tenggorokan, dan tinja pasien.

7. Rubella

Penyebab hepatitis akut pada anak adalah rubella. Ini adalah penyakit ringan yang menyebabkan ruam pada anak.

Para ahli kesehatan mengatakan wanita hamil perlu mewaspadainya karena ibu hamil rentan terinfeksi. Ini pentingnya mekakukan pemeriksaan darah untuk mendeteksi keberadaan virus tersebut.

8. Adenovirus

Penyebab hepatitis akut pada anak adalah adenovirus. Ini adalah kelompok virus yang menyebabkan pilek, radang amandel, dan infeksi telinga pada anak-anak. Mereka juga dapat menyebabkan diare.

Adenovirus berisiko menyebabkan ISPA seperti batuk, pilek, demam, hidung tersumbat, hingga nyeri tenggorokan. Kemudian berisiko menyebabkan radang paru-paru atau pneumonia dan bronkiolitis.

Para ahli kesehatan mengimbau bahwa infeksi adenovirus adalah menular dari satu orang ke orang lain melalui batuk, bersin, serta kontaminasi tinja. Orang tua harus mewaspadainya karena ini berisiko menyerang anak.

9. Virus Parvo

Penyebab hepatitis akut pada anak adalah virus parvo. Virus ini menyebabkan penyakit kelima atau fifth disease pada anak. Gejalanya meliputi ruam pipih di wajah.

Virus parvo yang menyerang manusia (parvovirus b19) oleh para ahli kesehatan dijelaskan berbeda dengan virus yang menyerang hewan (parvovirus canine tipe 2).

Meski mudah menular, virus parvo pada manusia tidak akan menular pada hewan begitu pula sebaliknya. Virus parvo pada hewan tidak akan menular pada manusia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya