Radiasi Adalah Energi Merambat, Ketahui Kegunaan dan Risikonya

Radiasi adalah bagian dari kehidupan sehari-hari.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 08 Jun 2022, 09:20 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2022, 09:20 WIB
Ilustrasi fasilitas nuklir
Ilustrasi (iStock)

Liputan6.com, Jakarta Radiasi adalah bagian dari kehidupan sehari-hari. Setiap hari orang bisa terkena radiasi baik secara sengaja maupun tidak. Orang terkena radiasi dari sinar kosmik, serta bahan radioaktif yang ditemukan di tanah, air, makanan, udara dan juga di dalam tubuh.

Contoh yang paling sering ditemui dari radiasi adalah matahari, microwave, hingga gelombang radio. Radiasi adalah dua mata pisau yang bisa menguntungkan sekaligus merugikan manusia. Ini sebabnya, radiasi adalah energi yang harus digunakan dengan sebaik mungkin.

Radiasi adalah energi yang dimanfaatkan untuk terapi kanker atau membunuh bakteri dalam produk makanan. Namun, paparan radiasi berlebih juga dikaitkan dengan masalah kesehatan. Mengetahui apa itu radiasi adalah cara untuk mengetahui seperti apa dampaknya bagi manusia.

Mengenal radiasi adalah termasuk mempelajari sifat dan interaksinya. Berikut pengertian tentang radiasi, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu(8/6/2022).

Apa itu radiasi?

Radiasi
Ilustrasi Radiasi Credit: unsplash.com/NCI

Menurut WHO, radiasi adalah energi yang merambat dalam bentuk gelombang atau partikel. Menurut Intenational Atomic Energy Agency, radiasi adalah nergi yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain dalam bentuk yang dapat digambarkan sebagai gelombang atau partikel.

Menurut Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC), radiasi adalah energi yang berasal dari suatu sumber dan merambat melalui ruang dengan kecepatan cahaya. Energi ini memiliki medan listrik dan medan magnet yang terkait dengannya, dan memiliki sifat seperti gelombang. Kamu juga bisa menyebut radiasi sebagai “gelombang elektromagnetik”.

Manusia terpapar radiasi dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa sumber radiasi yang paling dikenal termasuk matahari, oven microwave di dapur, dan radio yang didengarkan di mobil.

Sebagian besar radiasi ini tidak membawa risiko bagi kesehatan. Tapi beberapa kondisi masuk dalam pengecualian. Secara umum, radiasi memiliki risiko lebih rendah pada dosis yang lebih rendah tetapi dapat dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi pada dosis yang lebih tinggi.

Jenis radiasi

Ilustrasi microwave
Ilustrasi microwave (Photo by Zen Chung from Pexels)

Ada dua jenis radiasi: radiasi pengion dan non-pengion.

Radiasi pengion

Radiasi pengion adalah jenis energi yang dilepaskan oleh atom yang bergerak dalam bentuk gelombang elektromagnetik (gamma atau sinar-X) atau partikel (neutron, beta atau alfa). Radiasi pengion dapat menghilangkan elektron dari atom, yaitu mereka dapat mengionisasi atom.

Dalam dosis tinggi, radiasi pengion dapat merusak sel atau organ dalam tubuh atau bahkan menyebabkan kematian. Dalam penggunaan dan dosis yang benar dan dengan tindakan perlindungan yang diperlukan, jenis radiasi ini memiliki banyak kegunaan yang bermanfaat, seperti dalam produksi energi, dalam industri, dalam penelitian dan dalam diagnosa medis dan pengobatan berbagai penyakit, seperti kanker.

Radiasi non-pengion

Radiasi non-pengion adalah radiasi energi yang lebih rendah yang tidak cukup energik untuk melepaskan elektron dari atom atau molekul, baik dalam materi atau organisme hidup. Namun, energinya dapat membuat molekul-molekul tersebut bergetar dan menghasilkan panas. Ini, misalnya, cara kerja oven microwave.

Bagi kebanyakan orang, radiasi non-pengion tidak menimbulkan risiko bagi kesehatan mereka. Namun, pekerja yang secara teratur berhubungan dengan beberapa sumber radiasi non-pengion mungkin memerlukan tindakan khusus untuk melindungi diri mereka sendiri dari, misalnya, panas yang dihasilkan.

Sumber radiasi

Kubah baja raksasa dibangun untuk melindungi bekas reaktor nuklir Lenin di Chernobyl, Ukraina.
Kubah baja raksasa dibangun untuk melindungi bekas reaktor nuklir Lenin di Chernobyl, Ukraina, dari kemungkinan radiasi. Foto diambil pada 13 April 2021 (SERGEI SUPINSKY/AFP via Getty Images).

Dalam hal sumber radiasi alam, ada lebih dari 60 bahan radioaktif alami yang berbeda hadir di lingkungan, dengan gas radon menjadi kontributor tertinggi paparan manusia. Sumber radiasi di lingkungan secara alami dapat berasal dari sinar kosmik (angkasa luar) dan peluruhan radioaktif di permukaan bumi.

Radiasi di permukaan bumi berasal dari zat radioaktif yang sudah ada sejak awal terbentuknya bumi dan tersimpan di lapisan kerak bumi. Pada saat meluruh, zat radioaktif tersebut menghasilkan energi atau radiasi berupa partikel alpha dan beta, serta sinar (atau gelombang) gamma.

Sumber radiasi buatan digunakan untuk pembangkit listrik tenaga nuklir dan banyak aplikasi industri dan penelitian lainnya, dengan penggunaan medis radiasi pengion saat ini menjadi kontributor tertinggi untuk paparan orang (misalnya radiologi diagnostik, intervensi yang dipandu gambar, kedokteran nuklir dan radioterapi).

 

Kegunaan radiasi

kanker serviks
ilustrasi dokter/Photo by rawpixel.com from Pexels

Berikut kegunaan radiasi dalam kehidupan sehari-hari:

Kesehatan: Berkat radiasi, kita dapat memperoleh manfaat dari prosedur medis, seperti banyak perawatan kanker, dan metode pencitraan diagnostik.

Energi: radiasi memungkinkan kita untuk menghasilkan listrik melalui, misalnya, energi matahari dan energi nuklir.

Lingkungan dan perubahan iklim: radiasi dapat digunakan untuk mengolah air limbah atau untuk membuat varietas tanaman baru yang tahan terhadap perubahan iklim.

Industri dan ilmu pengetahuan: dengan teknik nuklir berdasarkan radiasi, para ilmuwan dapat memeriksa objek dari masa lalu atau menghasilkan bahan dengan karakteristik unggul, misalnya, industri mobil.

Risiko paparan radiasi

FOTO: Massa Geruduk Kedutaan Besar Jepang Tolak Pembuangan Limbah Nuklir Fukushima
Massa Indonesia Anti Nuklir Fukushima menggelar aksi di depan Kedutaan Besar Jepang, Jakarta, Selasa (8/6/2021). Aksi yang sekaligus memperingati Hari Laut Sedunia ini menolak pembuangan limbah nuklir Fukushima di lautan yang akan dilakukan oleh pemerintah Jepang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Mengutip Kesmas Kemenkes, menurut Badan peneliti radiasi PBB (UNSCEAR), rata-rata dosis efektif radiasi per tahun yang diterima manusia dari alam adalah 2,4 mSv, terdiri dari radiasi kosmik (0,4 mSv), gamma (0,5 mSv), radon (1,2 mSv) dan radiasi internal (0,3 mSv).

Pada paparan akut dengan dosis tinggi, efek radiasi dapat menyebabkan kematian sel, gangguan fungsi jaringan dan organ tubuh, bahkan kematian, hal ini disebut dengan efek deterministik. Radiasi juga menyebabkan terbentuknya sel baru yang tidak normal dan berpotensi kanker pada individu yang terpapar atau penyakit yang diturunkan pada keturunan, hal ini disebut dengan efek stokastik.

Badan energi nuklir dunia (IAEA) menggolongkan radiasi sebagai zat karsinogenik, artinya radiasi pada dosis serendah berapa pun yang diterima manusia akan menyebabkan efek terhadap sel dan jaringan yang berpotensi kanker. Target organ paparan gas radon adalah sel epitel paru, sehingga dampak kesehatan akibat paparan gas radon adalah kanker paru. Namun tubuh manusia memiliki kemampuan mentoleransi paparan radiasi dan radioaktivitas yang ada di alam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya