Liputan6.com, Jakarta Tata cara shalat gerhana bulan penting diketahui. Dalam Islam, ketika fenomena ini terjadi, disunahkan untuk menjalankan tata cara shalat gerhana bulan. Gerhana bulan termasuk dalam tanda-tanda kebesaran Allah SWT.
Baca Juga
Tata cara shalat gerhana bulan sedikit berbeda dengan shalat pada umumnya. Ini sebabnya, penting mengetahui tata cara shalat gerhana bulan. Dengan mengetahui tata cara shalat gerhana bulan, kamu bisa menjalankan ibadah ini dengan khusyuk.
Advertisement
Selain itu, terdapat juga bacaan doa yang bisa dibaca dalam tata cara shalat gerhana bulan. Berikut tata cara shalat gerhana bulan, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat(1/7/2022).
Perintah shalat gerhana bulan
Hukum shalat gerhana bulan atau matahari adalah sunnah muakkad. Hukum ini didukung oleh mayoritas ulama. Anjuran shalat gerhana didasarkan pada firman Allah Surat Fushilat ayat 37:
“Sebagian tanda-tanda kebesaran-Nya ialah malam, siang, matahari, dan bulan. Jangan kalian bersujud kepada matahari dan jangan pula pada bulan, tetapi bersujudlah kalian kepada Allah yang menciptakan semua itu, jika kamu hanya menyembah-Nya.”
Selain itu, anjuran shalat gerhana juga didukung oleh hadis berikut:
“Sungguh gerhana matahari dan bulan tidak terjadi sebab mati atau hidupnya seseorang, tetapi itu merupakan salah satu tanda kebesaran Allah. Karenanya jika kalian melihat gerhana matahari dan gerhana bulan, bangkitlah dan shalatlah kalian.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Advertisement
Niat shalat gerhana bulan
Berikut biat shalat gerhana bulan:
Niat untuk imam
‘Usholli sunnatal khusuufi rokataini imaaman lillahi ta'alaa’.
Artinya: " Aku niat shalat gerhana bulan dua rakaat sebagai imam karena Allah ta'ala."
Niat makmum
‘Usholli sunnatal khusuufi rok'ataini ma'muuman lillahi ta'aalaa’.
Artinya: " Aku niat shalat gerhana bulan dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta'ala."
Niat shalat gerhana bulan sendirian
‘Usholli sunnatal khusuufi rok'ataini lillahi ta'alaa’
Artinya: " Aku niat shalat gerhana bulan dua rakaat karena Allah Ta'ala."
Tata cara shalat gerhana bulan
Berikut tata cara shalat gerhana bulan:
1. Niat
2. Takbiratul Ihram.
3. Membaca surat Al Fatihah dan surat lainnya. Disunnahkan surat yang panjang.
4. Ruku'. Disunnahkan waktu ruku' lama, seperti waktu berdiri.
5. Berdiri lagi kemudian membaca Al Fatihah dan surat lainnya. Disunnahkan lebih pendek daripada sebelumnya.
6. Ruku' lagi. Disunnahkan waktunya lebih pendek dari ruku pertama.
7. I'tidal.
8. Duduk di antara dua sujud.
9. Sujud kedua.
10. Berdiri lagi (rakaat kedua), membaca surat Al Fatihah dan lainnya
11. Ruku'. Disunnahkan waktu ruku' lama, seperti waktu berdiri.
12. Berdiri lagi kemudian membaca Al Fatihah dan surat lainnya.
13. Ruku' lagi. Disunnahkan waktu ruku' lebih pendek dari ruku' pertama.
14. I'tidal
15. Sujud
16. Duduk di antara dua sujud.
17. Sujud kedua.
18. Duduk Tahiyah akhir.
19. Salam.
Jika shalat gerhana bulan ini dilakukan berjamaah di masjid, maka dianjurkan untuk para makmum mendengarkan khutbah dari imam. Namun jika shalat sendirian di rumah, maka tidak perlu berkhutbah.
Advertisement
Ketentuan dalam tata cara shalat gerhana bulan
Berikut ketentuan tata cara shalat gerhana bulan yang perlu diperhatikan:
1. Memastikan terjadinya gerhana bulan atau matahari terlebih dahulu.
2. Sholat gerhana dilakukan saat gerhana sedang terjadi.
3. Sebelum sholat, jamaah dapat diingatkan dengan ungkapan, “ as-Shalatu jami'ah.”
4. Dalam sholat gerhana tidak ada adzan dan iqamah.
5. Niat melakukan sholat gerhana matahari (kusufus syams) atau gerhana bulan (khusuful qamar), menjadi imam atau ma’mum.
6. Sholat gerhana dilakukan sebanyak dua rakaat.
7. Setiap rakaat terdiri dari dua kali rukuk dan dua kali sujud.
8. Setelah rukuk pertama dari setiap rakaat membaca Al-Fatihah dan surat kembali.
9. Pada rakaat pertama, bacaan surat pertama lebih panjang daripada surat kedua. Demikian pula pada rakaat kedua, bacaan surat pertama lebih panjang daripada surat kedua.
10. Setelah sholat disunahkan untuk berkhutbah.
11. Umat muslim yang hendak menjalankan sholat gerhana disunahkan mandi, berdoa, membaca takbir, dan sedekah.
12. Sunah membaca surat Al Baqarah atau yang semacamnya pada rakaat pertama. Kemudian membaca surat Al-Imran pada berdiri berikutnya
13. Sunnah membaca tasbih pada rukuk dan sujud dengan dipanjangkan.
14. Sunnah membaca dengan jahr (jelas) pada gerhana bulan dan Sirr (pelan) pada gerhana matahari.
Doa setelah shalat gerhana bulan
Setelah menjalankan tata cara shalat gerhana bulan, ada doa yang bisa dipanjatkan. Berikut doa setelah shalat gerhana bulan:
Wama ya'zubu 'arrabbika min mitzqoli dzarratin fil ardli wa la fis samaa i wa la ashghara min dzalika wa man akbara illa fi kitaabim mubin.
Artinya: " Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)."
Bacaan doa sholat gerhana bulan lainnya yang bisa dibaca adalah:
"Alhamdulillah hamdan daaiman toohiron thoyyiban mubarokan fiih. Mil’ussamawati wa mil’ul ardhi wa mil’u maa baina huma, wa mil’u maa syi’ta min syai’in ba’du. Ahaqqo maa qoolal abdu, wa kunna laka abdun.”
Artinya: “Segala puji bagi Allah, pujian murni, baik dan diberkati-Nya. Yang memenuhi langit dan memenuhi bumi dan memenuhi apa yang ada di antara mereka dan mengisi apa pun yang Anda inginkan. (Dia) yang paling berhak memanggil hamba dan kami semua adalah hamba.”
Advertisement