Afiliasi Adalah Bentuk Kerjasama, Ketahui Jenis-Jenis dan Cara Kerjanya

Afiliasi adalah bentuk kerjasama yang saling membutuhkan.

oleh Ayu Rifka Sitoresmi diperbarui 06 Jul 2022, 16:10 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2022, 16:10 WIB
Afiliasi Adalah Bentuk Kerjasama, Ketahui Jenis-Jenis dan Cara Kerjanya
Ilustrasi Kerjasama Tim Credit: pexels.com/Kiddo

Liputan6.com, Jakarta Afiliasi adalah salah satu cara mengembangkan bisnis dengan cara memanfaatkan sosialisasi yang secara terarah dilakukan oleh individu, badan usaha atau organisasi dan kedua belah pihak akan mendapatkan keuntungan seperti yang sudah disepakati bersama.

Istilah afiliasi kerap kali digunakan untuk menyebutkan hubungan kerja sama. Istilah ini digunakan di berbagai bidang seperti psikologi, bisnis, institusi pendidikan, pemasaran, dan banyak lagi. Secara umum, afiliasi adalah bentuk kerjasama yang saling membutuhkan.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian afiliasi adalah sebuah pertalian dan berhubungan sebagai anggota atau cabang dalam sebuah lembaga atau organisasi dalam sebuah bisnis.

Untuk lebih paham, berikut Liputan6.com ulas mengenai pengertian afiliasi beserta jenis-jenis dan cara kerjanya yang telah dirangkum dari berbagai sumbier, Rabu (6/7/2022).

Pengertian Afiliasi

Afiliasi Adalah Bentuk Kerjasama, Ketahui Jenis-Jenis dan Cara Kerjanya
Ilustrasi Kerjasama Tim Credit: pexels.com/fauxels

Secara umum, pengertian afiliasi adalah hubungan pribadi yang positif, terkadang intim. Afiliasi dapat mencakup perhatian untuk membangun, mempertahankan, atau memulihkan hubungan afektif yang positif dengan orang atau orang lain. 

Menurut kamus Merriam-Webster afiliasi adalah keadaan atau hubungan yang terkait erat atau berafiliasi dengan orang, grup, pihak, perusahaan, dan lain sebagainya. Sedangkan menurut Murray, afiliasi adalah mendekatkan diri,bekerjasama atau membalas ajakan orang lain yang bersekutu (orang lain yang menyerupai atau menyukai subjek).

Berbeda halnya dalam psikologi, pengertian afiliasi adalah kebutuhan dasar manusia untuk bersama manusia lain. Kebutuhan ini mengarahkan tingkah laku untuk mengadakan hubungan secara akrab dengan orang lain. 

Selain itu, dalam ilmu perdagangan, afiliasi adalah hubungan antara dua entitas di mana salah satu memiliki kurang dari mayoritas saham di saham lainnya. Afiliasi juga dapat menggambarkan jenis hubungan di mana setidaknya dua perusahaan berbeda adalah anak perusahaan dari perusahaan induk yang lebih besar.

Jenis-Jenis Afiliasi

Afiliasi Adalah Bentuk Kerjasama, Ketahui Jenis-Jenis dan Cara Kerjanya
Ilustrasi Kerjasama Tim Credit: pexels.com/fauxels

Ada tiga jenis afiliasi yang paling populer dan sering dijumpai adalah sebagai berikut:

1. Program Afiliasi Pay Per Clic (PPC)

Salah satu jenis afiliasi yang saat ini banyak digunakan adalah Pay Per Clic (PPC). Jenis kerja sama satu ini biasanya digunakan oleh kalangan blogger atau content creator. Melalui program ini, seseorang bisa mendapatkan keuntungan dari AdSense.

2. Program Afiliasi Paid To Clic (PTC)

Jenis afiliasi Paid To Click merupakan model bisnis paling mudah yang bisa dilakukan oleh semua pihak. Program ini bisa memberikan komisi dari setiap klik yang dilakukan sendiri pada blog atau tautan yang dibagikan. Meski begitu, kegiatan ini harus dilakukan secara rutin agar bisa mendapatkan keuntungan.

3. Program Afiliasi Pay Per Sale (PPS)

Pay Per Sale (PPS) merupakan salah satu program afiliasi yang memungkinkan seseorang untuk melakukan pemasaran secara online. Biasanya, seseorang akan mendapatkan komisi dari setiap penjualan suatu produk atau jasa tertentu.

Faktor Pendorong Kebutuhan Afiliasi

Afiliasi Adalah Bentuk Kerjasama, Ketahui Jenis-Jenis dan Cara Kerjanya
Ilustrasi perekonomian. Ilustrasi : pexels.com/@n-voitkevich

1. Faktor situasional

Faktor pendorong terjadinya kebutuhan afiliasi yang pertama adalah faktor situasional. Jika seseorang tidak yakin akan kemampuannya atau tidak yakin pada pendapatnya, ia akan merasa tertekan. Rasa tertekan ini akan berkurang jika dilakukan pembandingan sosial.

Kemampuan untuk meningkatkan diri melalui pembandingan dengan orang lain akan meningkatkan afiliasi, dan orang tersebut dalam pembandingan ini merasa lebih baik dan akan lebih menguatkan sehingga menghasilkan afiliasi yang lebih besar.

2. Faktor kebudayaan

Faktor pendorong terjadinya kebutuhan afiliasi yang selanjutnya adalah faktor kebudayaan. Kebutuhan berafiliasi juga tidak luput dari pengaruh kebudayaan, nilai-nilai yang berlaku pada suatu tempat ataupun kebiasaan-kebiasaan. Dalam masyarakat yang menilai tinggi kebutuhan berafiliasi, timbul perkembangan dan pelestarian kebutuhan tersebut, sebaliknya bila kebutuhan tersebut tidak dinilai tinggi, maka kebutuhan itu akan menipis dan tidak akan tumbuh subur.

3. Faktor status ekonomi

Faktor pendorong terjadinya kebutuhan afiliasi yang selanjutnya adalah faktor ekonomi. Kesamaan latar belakang status ekonomi seseorang akan memudahkan untuk menemukan daya tarik dalam berinteraksi dengan orang lain.

4. Faktor pendidikan

Faktor pendidikan berpengaruh terhadap afiliasi karena pada individu yang mempunyai tingkat pendidikan tinggi lebih sulit untuk mengadakan afiliasi dibandingkan individu yang berpendidikan sedang atau rendah.

5. Faktor jenis kelamin

Faktor jenis kelamin berpengaruh bahwa kaum wanita lebih banyak menghabiskan waktu dengan teman-temannya. Kaum wanita lebih banyak memikirkan teman-temannya bila dalam kondisi sendirian, dan akan mengalami perasaan tidak enak yang lebih mendalam bila dibandingkan dengan kaum pria.

6. Faktor perasaan ada kesamaan

Perasaan ada kesamaan dapat berupa kesamaan dalam pendidikan status, kelompok etnik atau kesamaan bangsa, perasaan takut dan cemas. Pengaruh faktor-faktor ini dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari.

Cara Kerja Afiliasi

Afiliasi Adalah Bentuk Kerjasama, Ketahui Jenis-Jenis dan Cara Kerjanya
Ilustrasi laptop | Burst dari Pexels

Dikutip dari buku 'Bisnis Online: Bisnis Daring dan Pemasaran' karya Windu Mahmud, S.Pd., M.Eng., berikut adalah cara kerja afiliasi adalah:

1. Mendaftar terlebih dahulu sebagai affiliate pada merchant atau vendor (bisa penjual atau pemilik produk yang membuka program afiliasi atau jaringan pengelola program afiliasi).

2. Affiliate mencari produk yang baik dan bermutu untuk dipasarkan.

3. Setelah mendapatkan persetujuan untuk memasarkan produk yang dipilih, affiliate akan mendapatkan link atau URL berupa kode afiliasi . Selanjutnya, kode tersebut akan digunakan dalam promosi yang dipasang pada link di website atau pribadi milik kita.

4. Pengunjung datang ke website dan melihat ada produk apa saja yang ditawarkan. Jika pengunjung tertarik pada produk dan mengklik link tadi maka pengunjung akan dibawa ke website merchant.

5. Kunjungan pengunjung tadi akan dicatat oleh cookie (istilah dari kumpulan informasi rekam jejak dan aktivitas ketika menelusuri sebuah website), bahwa dia berasal dari website kita sebagai affiliate dengan kode tertentu.

6. Apabila pengunjung tadi jadi membeli produk maka alat proses transaksi akan bekerja, dengan mengirimkan uang ke merchant dan sebagian ke affiliate sesuai presentasi yang sudah diatur.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya