Manfaat Radioisotop dalam Dunia Medis, Membantu Penyembuhan Serta Pencegahan Penyakit

Manfaat radioisotop membantu dalam mencegah penyakit.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 04 Agu 2022, 18:50 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2022, 18:50 WIB
unsur kimia
unsur kimia (sumber: freepik)

Liputan6.com, Jakarta Teknologi merupakan salah satu industri yang selalu berkembang di setiap masa. Hal ini terbukti dari banyaknya produk gadget yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, perkembangan teknologi industri juga berupa penggunaan bahan kimia modern di berbagai bidang kegiatan, salah satunya dalam dunia kesehatan yaitu radioisotop. Manfaat radioisotop sangat berguna untuk membantu penyembuhan serta  pencegahan penyakit.

Radioisotop juga merupakan unsur kimia yang kini digunakan untuk membantu diagnosis serta terapi pengobatan untuk beberapa kondisi medis. Manfaat radioisotop tidak lain didapatkan dari penggunaan isotop radioaktif dalam mengidentifikasi juga terapi. 

Beberapa manfaat radioisotop dalam dunia kesehatan juga menunjukkan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berguna untuk kehidupan manusia. Dengan adanya hal ini, maka berbagai masalah yang terjadi di masyarakat dapat diatasi dengan lebih mudah, termasuk berbagai masalah dalam dunia kesehatan. manfaat radioisotop juga bermanfaat dalam melakukan sterilisasi peralatan medis yang lebih praktis serta efektif.

Berikut ini manfaat radioisotop yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (4/8/2022). 

Mengenal Radioisotop

Ilustrasi vaksi kanker serviks (AP/Charles Rex Arbogast)
Ilustrasi vaksi kanker serviks (AP/Charles Rex Arbogast)

Sebelum mengetahui beberapa manfaat radioisotop dalam dunia kesehatan, perlu memahami apa itu radioisotop. Isotop radioaktif juga dikenal sebagai radioisotop, radionuklida, atau nuklida radioaktif, yang merupakan salah satu dari beberapa spesies unsur kimia yang sama dengan massa berbeda, yang intinya tidak stabil, serta bekerja menghilangkan energi berlebih dengan memancarkan radiasi secara spontan dalam bentuk alfa, beta, juga gama.

Lebih dari 1.800 isotop radioaktif dari berbagai unsur, yang diketahui ditemukan di alam dan sisanya diproduksi secara artifisial sebagai produk langsung dari reaksi nuklir atau secara tidak langsung sebagai turunan radioaktif dari produk ini.

Produksi Radioisotop

Terdapat beberapa sumber isotop radioaktif, dan beberapa isotop radioaktif hadir sebagai radiasi terestrial. 

- Isotop radioaktif radium, thorium, dan uranium, misalnya, ditemukan secara alami di bebatuan juga tanah. 

- Uranium dan thorium juga terdapat dalam jumlah kecil dalam air. Radon, yang dihasilkan oleh peluruhan radioaktif radium, banyak terdapat di udara. 

- Isotop radioaktif lainnya juga diproduksi oleh manusia melalui reaksi nuklir, yang menghasilkan kombinasi neutron dan proton yang tidak stabil. 

Salah satu cara untuk menginduksi transmutasi nuklir secara artifisial adalah dengan membombardir isotop stabil dengan partikel alfa .

1. Diagnosis Penyakit

Ilustrasi kanker darah
Ilustrasi kanker darah (Sumber: PIxabay)

Manfaat radioisotop yang pertama, dapat mendiagnosis penyakit, serta digunakan radiofarmasi untuk diagnosis. Dosis radioaktif diberikan kepada pasien juga aktivitas dalam organ kemudian dapat dipelajari baik sebagai gambar dua dimensi atau, menggunakan tomografi, sebagai gambar tiga dimensi.

Teknik diagnostik dalam kedokteran nuklir juga menggunakan pelacak radioaktif yang memancarkan sinar gamma dari dalam tubuh. Pelacak seperti ini, umumnya merupakan isotop berumur pendek yang terkait dengan senyawa kimia yang memungkinkan proses fisiologis tertentu untuk diteliti. Cara yang dilakukan, dapat diberikan melalui suntikan, inhalasi, atau oral.

Radiofarmaka diagnostik juga bisa digunakan untuk memeriksa aliran darah ke otak, fungsi hati, paru-paru, jantung, atau ginjal, serta menilai pertumbuhan tulang. Penggunaan juga penting dalam memprediksi efek operasi dan menilai perubahan sejak perawatan.

2. Terapi pengobatan

Konsultasi ke Psikolog
Ilustrasi kegiatan terapi korban pembullyan pada terapis ahli. (Sumber foto: Pexels.com).

Manfaat radioisotop juga berguna dalam melakukan terapi pengobatan. Penggunaan radioisotop dalam terapi relatif sedikit, akan tetapi teknologi ini memberikan peranan yang penting. Misalnya pada penyakit kanker, radioisotop dapat digunakan untuk mengendalikan serta menghilangkan pertumbuhan sel kanker.

Terapi ini dilakukan dengan menanam sumber radiasi kecil, dan biasanya pemancar gamma atau beta, di area target. Radioterapi jarak pendek atau dikenal dengan sebutan brachytherapy juga merupakan terapi utama yang sering digunakan dalam pengobatan kanker tiroid, yaitu jenis kanker yang paling efektif dan berhasil jika menggunakan cara ini.

Selain itu, ada banyak prosedur terapeutik yang bersifat paliatif, dan biasanya untuk menghilangkan rasa sakit. Misalnya, strontium-89 dan (semakin) samarium-153 digunakan untuk menghilangkan nyeri tulang akibat kanker. Ada lagi Lutetium-177 dotatate atau octreotate digunakan untuk mengobati tumor seperti tumor neuroendokrin, juga cukup efektif jika pengobatan lain gagal. Untuk beberapa kondisi medis, cara ini berguna untuk menghancurkan atau melemahkan sel yang tidak berfungsi dengan menggunakan radiasi. 

Radioisotop yang menghasilkan radiasi juga dapat dilokalisasi di organ yang diperlukan dengan cara yang sama seperti yang digunakan untuk diagnosis, baik itu melalui unsur radioaktif yang mengikuti jalur biologisnya biasa, maupun melalui unsur yang dilekatkan pada senyawa biologis yang sesuai. Meskipun radioterapi kurang umum dibandingkan penggunaan diagnostik bahan radioaktif dalam pengobatan, namun radioterapi juga tersebar luas, penting, serta berkembang.

Sterilisasi Peralatan Medis

Verifikasi Sertifikat Vaksin Covid-19
Ilustrasi vaksin Covid-19 yang setelah disuntik vaksin, masyarakat perlu melaukan verifikasi sertifikat vaksin Covid-19. /pexels.com Artem Podrez

Manfaat radioisotop dalam dunia kesehatan juga berguna dalam melakukan sterilisasi peralatan medis. Terdapat banyak produk medis saat ini yang disterilkan dengan sinar gamma dari sumber Co-60, dengan suatu teknik yang umumnya jauh lebih murah juga lebih efektif daripada sterilisasi panas uap.

Jarum suntik yang sekali pakai, merupakan salah satu contoh produk yang disterilkan dengan sinar gamma. Karena merupakan proses 'dingin'. Radiasi juga digunakan dalam mensterilkan berbagai barang yang peka terhadap panas seperti bubuk, salep, dan larutan, serta preparat biologis seperti tulang, saraf, dan kulit untuk digunakan dalam pencangkokan jaringan.

Sterilisasi dengan radiasi ini, memiliki beberapa manfaat. Karena selain lebih aman dan murah, masa simpan steril item praktis juga tidak terbatas. Karena selama segelnya tidak rusak, bukan hanya jarum suntik, produk medis yang disterilkan dengan radiasi, akan tetapi ada kapas, pembalut luka bakar, sarung tangan bedah, katup jantung, perban, plastik, dan lembaran karet serta instrumen bedah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya