Induk Organisasi Renang di Indonesia adalah PRSI, Kenali Peran dan Programnya

Ketahui induk organisasi renang di Indonesia atau PRSI, termasuk pembahasan mengenai peran dan program yang dijalankan.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 08 Sep 2022, 12:55 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2022, 12:55 WIB
Renang Asian Para Games 2018: Jendi Panggabean
Jendi Panggabean perenang Indonesia saat beraksi pada kualifikasi cabang renang nomor 100 meter gaya bebas putra klasifikasi S9 Asian Para Games 2018 di Stadion Akuatik, Gelora Bung Karno Jakarta, Senin (8/10/2018). (Bola.com/Peksi Cahyo)

Liputan6.com, Jakarta Induk organisasi renang di Indonesia adalah PRSI. PRSI sendiri merupakan kependekan dari Persatuan Renang Seluruh Indonesia. Meski demikian, PRSI tidak hanya menjadi wadah dari cabang olahraga renang saja, melainkan cabang olahraga akuatik lainnya.

Sebagai induk organisasi yang mewadahi atlet dari seluruh cabang olahraga akuatik, PRSI memiliki visi untuk membangun karakter dan mengharumkan nama bangsa melalui cabang olahraga akuatik.

Adapun untuk mewujudkan visi tersebut, PRSI menerapkan sejumlah visi antara lain, (1) memasyarakatkan olahraga renang sebagai kebutuhan hidup dasar, (2) menjadikan olahraga renang sebagai gaya hidup sehat, (3) mendorong lahirnya atlet-atlet akuatik yang berprestasi, (4) merangkul semua pihak dalam mengembangkan olahraga akuatik, serta (5) memastikan perbaikan kualitas SDM yang merata di semua daerah.

Induk organisasi renang di Indonesia adalah PRSI, yang berperan untuk mengembangkan atlet-atlet akuatik untuk bisa bersaing di kompetisi tingkat internasional. Untuk lebih mengenal lebih dalam mengenai PRSI, berikut adalah ulasan lebih lanjut, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (8/9/2022).

Sejarah PRSI

Induk organisasi renang di Indonesia adalah PRSI. PRSI merupakan kependekan dari Persatuan Renang Seluruh Indonesia. Organisasi ini didirikan pada 21 Maret 1951, yang pertama kali diketuai oleh Prof. Dr. Poerwo Soedarmo.

Sekarang, PRSI telah memiliki pengurus di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Demikian seperti dilansir Liputan6.com dari laman resmi PRSI.

PRSI dipimpin oleh seorang Ketua Umum yang dipilih oleh pengurus induk provinsi dalam forum musyawarah nasional (munas) yang diselenggarakan setiap empat tahun sekali di masa akhir periode jabatan.

Untuk menjalankan peran kepemimpinan di PRSI, Ketua Umum dibantu oleh lima Wakil Ketua Umum, yang menjalankan peran pengelolaan untuk bidang-bidang yang berbeda. Waketum I menjalankan peran pengelolaan organisasi, Waketum II mengurusi hal-hal teknis, Waketum III mengurusi bidang dana dan usaha, Waketum IV mengurusi bidang kerja sama luar negeri, serta Waketum V yang berperan untuk mengelola operasional harian. Untuk bidang kesekretariatan dijalankan oleh Sekjen.

Peran PRSI

Seleksi Timnas Renang SEA Games 2019
Atlet renang saat berlaga pada Jakarta Open 2019 di Stadion Akuatik, Jakarta, Kamis (26/9). Ajang ini juga sebagai seleksi akhir tim Indonesia untuk gelaran SEA Games 2019 dan Pra PON 2020 di Papua. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, PRSI merupakan wadah bagi atlet-atlet akuatik di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, PRSI memiliki peran dan tugas untuk mengembangkan cabang olahraga akuatik, termasuk mengembangkan para atletnya agar dapat bersaing di kompetisi internasional.

Sebagai induk organisasi renang yang mewadahi segala cabang olahraga akuatik, PRSI memiliki peran dalam menjalankan organisasi berdasarkan peraturan yang berlaku dan sesuai dengan standar pengelolaan organisasi yang dikeluarkan Kemenpora.

PRSI juga memiliki sejumlah program pelatihan yang diadakan secara berkala. PRSi juga sering melakukan pelatihan dan pembinaan untuk para pelatih renang baik di tingkat regional maupun nasional. Bahkan, PRSi juga mendatangkan pelatih dari luar negeri untuk meningkatkan kualitas para pelatih renang maupun olahraga akuatik lainnya, yang ada di tingkat regional maupun nasional.

Untuk meningkatkan kualitas kompetisi di cabang olahraga akuatik, PRSi juga melakukan pelatihan dan pembinaan untuk para wasit dan juri, baik di tingkat daerah, regional, dan nasional. Pelatihan dan pembinaan terhadap wasit dan juri ini diharapkan dapat membuat para wasit dan juri di Indonesia mampu berbicara baik di tingkat nasional maupun internasional.

Kompetisi Cabang Olahraga Akuatik

Elysha Chloe Pribadi, Renang
Perenang putri junior Indonesia, Elysha Chloe Pribadi, saat mengikuti Festival Akuatik Indonesia di Stadion Akuatik GBK, Senayan, 25-28 April 2019. (Dok. Pribadi)

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, induk organisasi renang di Indonesia adalah organisasi yang tidak hanya mewadahi atlet-atlet atau penggiat cabang olahraga rena saja, melainkan juga cabang olahraga akuatik lain. Maka dari itu, peran PRSI antara lain adalah mengadakan kompetisi guna meningkatkan kualitas para atlet.

Adapun kompetisi yang diselenggarakan oleh PRSi antara lain adalah Kejurnas Renang, Kejurnas Polo Air, Kejurnas Loncat Indah, Kejurnas renang Inda, Kejurnas Perairan Terbuka, dan Kejurnas Master.

Sejarah Kepengurusan PRSI

Sandiaga Uno
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. (Liputan6.cm/Herman Zakharia)

PRSI merupakan induk organisasi renang di Indonesia yang memiliki sejarah panjang. Makan tidak mengherankan jika PRSI mengalami banyak perubahan termasuk perubahan pengurus. Berikut adalah sejarah perubahan kepengurusan PRSI.

1. Tahun 1917: berdiri Perserikatan Berenang Bandung (Bandungse Zwembond) yang membawahi 7 perkumpulan, termasuk perkumpulan renang sekolah. Pada tahun ini berdiri juga perkumpulan berenang lain di Jakarta dan Surabaya.

2. Tahun 1918: berdiri Perserikatan Berenang Jawa barat (West Java Zwembond).

3. Tahun 1927: berdiri Perserikatan Berenang Jawa Timur (Oost Java Zwembond) dan pertandingan antar daerah mulai diadakan.

4. Tahun 1940: Nederlands Indische Zwembond atau NIZB memiliki 1200 perenang.

5. 1943-1945: masa penjajahan Jepang, seluruh kolam renang dibuka untuk masyarakat umum.

6. Tahun 1951: pada tanggal 21 Maret lahir Persatuan Berenang Seluruh Indonesia (PBSI), dan hasil kongres pertamanya di Jakarta adalah mengukuhkan Prof. dr. Poerwo Soedarmo sebagai Ketua umum pertamanya.

7. Tahun 1952: PBSI menjadi anggota resmi FINA (Fédération Internationale de Natation) dan IOC (International Olympic Committee). Pada tahun ini PBSI juga telah membawahi 29 perkumpulan renang.

8. Tahun 1954: berlangsung kongres PBSI ke II di Bandung, menghasilkan susunan pengurus dengan D. Soeprajogi sebagai ketua.

9. Tahun 1957: kongres PBSI ke IV di Makassar, hasil: memilih D. Soeprajogi sebagai ketua, dan penggantian kata Persatuan pada PBSI menjadi Perserikatan.

10. Tahun 1959: diadakan Kejuaraan Nasional Renang, pertama kalinya senior dan junior dipisah, di Malang.

11. Kongres PBSI ke V: pemilihan pengurus baru dengan D. Soeprajogi masih sebagai ketua, dan penggantian nama Persatuan Berenang Seluruh Indonesia (PBSI) menjadi Perserikatan Berenang Seluruh Indonesia (PRSI).

12. Tahun 1963: kongres PRSI ke VI; hasil: pemilihan pengurus baru dengan D. Soeprajogi masih sebagai ketua dan mengubah kembali istilah persatuan, sehingga PRSI merupakan singkatan dari Persatuan Renang Seluruh Indonesia.

13. Tahun 1963: Indonesia mengundurkan diri dari pesta olahraga GANEFO dan mengundurkan diri sebagai anggota FINA.

14. Tahun 1966: Indonesia kembali menjadi anggota FINA, dan ikut ambil bagian dalam ASIAN Games ke V di Bangkok.

15. Tahun 1968: kongres PRSI ke VII pada tanggal 24-27 April, ketua masih dijabat oleh D. Soeprayogi.

16. Tahun 2009: PRSI diketuai oleh Hilmi Panigoro.

17. Tahun 2013: PRSI diketuai oleh Sandiaga S.Uno.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya