Liputan6.com, Jakarta Revisi adalah salah satu istilah yang sering digunakan dalam penulisan laporan, makalah, skripsi, dan karya ilmiah lainnya. Secara umum, pengertian revisi adalah pemeriksaan atau peninjauan kembali untuk perbaikan terhadap sebuah objek.
Revisi adalah proses penulisan untuk menyusun kembali, menambah, atau menghilangkan paragraf, kalimat, atau kata. Biasanya, penulis baru bisa merevisi tulisan mereka setelah draft selesai ditulis.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Revisi melibatkan banyak strategi yang umumnya dikenal sebagai penyuntingan tetapi juga dapat memerlukan pergeseran konseptual yang lebih besar. Bahkan banyak penulis yang sering merevisi tulisannya supaya mencapai draft akhir.
Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai pengertian revisi beserta jenis-jenis dan tujuannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (23/9/2022).
Pengertian Revisi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian revisi adalah sebagai proses perbaikan, peninjauan, atau pemeriksaan kembali untuk pembaharuan. Istilah revisi sering digunakan untuk buku, karya ilmiah, hingga laporan pada perusahaan.
Dalam dunia akademik, revisi adalah perbaikan yang dilakukan setelah sidang selesai dilakukan. Biasanya revisi akan diberikan oleh dosen kepada mahasiswa apabila penulisan skripsi masih belum sesuai standar.
Sedangkan dalam dunia seni dan kreatif, revisi adalah proses memperbaiki pekerjaan supaya hasilnya menjadi lebih baik. Pengertian revisi adalah tahapan modifikasi untuk mencapai hasil akhir yang optimal dengan sesuai dengan tujuan pembuatan.
Advertisement
Jenis-Jenis Revisi
Revisi sendiri dibagi menjadi tiga jenis, yaitu revisi teknis, non teknis, dan ulang. Berikut ini masing-masing penjelasan dari jenis-jenis revisi:
1. Revisi teknis
Jenis revisi yang pertama adalah revisi teknis. Jenis revisi ini sangat berkaitan dengan isi dari laporan maupun skripsi yang sedang anda ajukan. Revisi ini terjadi jika hasil akhir atau kesimpulan kurang memberikan hasil memuaskan.
2. Revisi non-teknis
Selanjutnya, jenis-jenis revisi adalah revisi non teknis. Jenis revisi ini melakukan ketepatan tanda baca dan penulisan kata baku yang ada di skripsi atau sebuah penelitian. Jenis revisi ini lebih memfokuskan pada pemilihan kata, penggunaan tanda baca, dan struktur yang digunakan dalam karya tulis.
3. Revisi ulang
Selanjutnya, jenis-jenis revisi adalah revisi ulang. Jenis revisi ulang berarti anda mengulang seluruh pekerjaan dari awal dari tulisan yang kita buat, dengan tujuan mencapai akhir yang diinginkan. Revisi ini cukup melelahkan karena harus mengulang secara keseluruhan.
Tahapan dalam Menulis
Berikut ini beberapa tahapan dalam menulis yang wajib anda ketahui, antara lain:
1. Tahap Pratulis
Tahap pratulis merupakan tahap paling awal dalam kegiatan menulis. Tahap ini terletak pada sebelum melakukan penulisan. Di dalam tahap pratulis ini terdapat berbagai kegiatan yang dilakukan oleh penulis. Mulai dari menentukan topik yang akan ditulis hingga memulai rumusan masalah. Penulis mempertimbangkan pemilihan topik dari segi menarik atau tidaknya terhadap pembaca.
2. Tahap Pembuatan
Tahapan dalam menulis yang berikutnya adalah tahap pembuatan. Pada tahap ini penulis sudah mulai mengembangkan kerangka tulisan menjadi draf yang dimaksud adalah tulisan yang disusun secara kasar. Pada kegiatan ini penulis lebih mengutamakan isi tulisan dari pada tata tulisnya sehingga semua pikiran, gagasan, dan perasaan dapat dituangkan ke dalam tulisan.
3. Tahap Revisi
Tahapan dalam menulis yang berikutnya yaitu tahap revisi. Merevisi berarti memperbaiki, dapat berupa menambah yang kurang atau mengurangi yang lebih, menambah informasi yang mendukung, mempertajam perumusan penulisan, mengubah urutan penulisan pokok-pokok pikiran, menghilangkan informasi yang kurang relevan, dan lain sebagainya. Penulis berusaha untuk menyempurnakan draf yang telah selesai agar tulisan tetap fokus pada tujuan.
4. Tahap Penyuntingan
Pada tahap penyuntingan penulis mengulang kembali kegiatan membaca draf. Tulisan pada draf kasar masih memerlukan beberapa perubahan. Selama menulis tahap penyuntingan, penulis meneliti kembali kesalahan dan kelemahan pada draf kasar dengan melihat kembali ketepatannya dengan gagasan utama, tujuan penulisan, calon pembaca, dan kriteria penerbitan.
5. Tahap Publikasi
Tahap publikasi adalah tahap paling akhir dalam proses menulis. Dalam tahap ini yang dilakukan adalah memublikasikan tulisannya melalui berbagai kemungkinan misalnya mengirimkan kepada penerbit, redaksi majalah, koran, dan sebagainya. Dapat pula dengan berbagi tulisan dengan berbagai pembaca.
Advertisement
Perbedaan Revisi dan Editing
Banyak yang salah mengartikan antara revisi dan editing. Padahal kedua istilah tersebut memiliki perbedaan yang cukup jelas pada pelaksanaannya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian revisi adalah sebagai peninjauan atau pemeriksaan kembali dengan tujuan untuk memperbaiki. Sedangkan, editing dari kata edit artinya sebagai kegiatan mempersiapkan naskah yang statusnya siap cetak dengan memperhatikan segi ejaan, diksi, serta struktur kalimatnya.
Kedua istilah ini sama-sama digunakan dalam lingkungan pekerjaan hingga perkuliahan. Namun, editing lebih kepada tulisan yang sudah jadi tanpa harus adanya proses perubahan atau perbaikan lagi.