Karomah Abah Guru Sekumpul, Beri Bantuan untuk Warga Palestina Meski Telah Wafat 10 Tahun

KH Saifuddin menjawab dengan nada tenang, “Itu guru saya, namanya Abah Guru Sekumpul. Sudah wafat sepuluh tahun lalu." Imam muda itu tampak kaget. Ia kembali bertanya memastikan, “Apa tidak salah? Bukankah beliau baru saja datang ke sini memberikan bantuan tahun lalu?”

oleh Liputan6.com Diperbarui 24 Apr 2025, 08:30 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2025, 08:30 WIB
Abah Guru Sekumpul
Abah Guru Sekumpul (Istimewa)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Kisah menakjubkan datang dari tanah Palestina, tepatnya di lingkungan Masjidil Aqsa. Peristiwa ini mencuat kembali setelah sebuah pengakuan mengejutkan dari imam muda di sana.

Kisah ini memperlihatkan betapa luar biasanya pengaruh spiritual dari sosok ulama besar Kalimantan Selatan, Abah Guru Sekumpul.

Semua bermula pada Januari 2016, ketika KH Saifuddin Zuhri dari Banjar melakukan kunjungan ke Palestina dan sempat menunaikan sholat di Masjidil Aqsa.

Di tempat suci itu, KH Saifuddin bertemu dengan seorang imam muda yang ternyata fasih berbahasa Indonesia, sebuah hal yang cukup mengejutkan mengingat lokasi dan konteksnya.

Saat ditanya bagaimana bisa berbicara bahasa Indonesia, imam muda tersebut menjawab bahwa ia pernah menempuh pendidikan S3 di Yogyakarta.

Setelah percakapan hangat itu, imam muda tiba-tiba mengajukan pertanyaan yang membuat KH Saifuddin terdiam sejenak. “Siapa yang namanya Zaini Abdul Ghani?” tanyanya, dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @SPORTS_30626 pada Rabu (23/04/2025).

 

Simak Video Pilihan Ini:

Ini yang Terjadi di Palestina Terkait Abah Guru Sekumpul

Anak-anak bermain sepak bola di halaman Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem pada 11 Februari 2025 (AFP/Jewel Samad)
Anak-anak bermain sepak bola di halaman Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem pada 11 Februari 2025 (AFP/Jewel Samad)... Selengkapnya

KH Saifuddin menjawab dengan nada tenang, “Itu guru saya, namanya Abah Guru Sekumpul. Sudah wafat sepuluh tahun lalu.”

Imam muda itu tampak kaget. Ia kembali bertanya memastikan, “Apa tidak salah? Bukankah beliau baru saja datang ke sini memberikan bantuan tahun lalu?”

Seketika suasana menjadi hening. KH Saifuddin pun menjelaskan kembali bahwa Abah Guru Sekumpul telah wafat sejak tahun 2005, tepatnya sepuluh tahun sebelum peristiwa itu terjadi.

Lalu dengan suara lirih namun penuh keyakinan, imam muda tersebut mengisahkan apa yang pernah dialaminya pada bulan September 2015 di Masjidil Aqsa.

Saat itu, masyarakat Palestina sedang dalam keadaan mencekam karena serangan dari tentara Israel. Banyak warga terpaksa bersembunyi di ruang bawah tanah dekat kompleks Masjidil Aqsa.

Tidak ada makanan. Tidak ada air. Situasi sangat darurat. Namun tiba-tiba, muncul seorang lelaki berjubah putih, wajahnya tampan dan bercahaya, membawa bantuan untuk para warga.

Orang itu memperkenalkan diri sebagai Zaini Abdul Ghani dari Indonesia. Ia memberikan sejumlah uang untuk membeli makanan dan membantu warga Gaza yang kelaparan.

Ini yang Dilakukan Imam Muda Tersebut

KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau Abah Guru Sekumpul. (Foto: Istimewa via Laduni.id)
KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau Abah Guru Sekumpul. (Foto: Istimewa via Laduni.id)... Selengkapnya

Imam muda mengaku sangat mengingat wajah dan nama pria itu, karena bantuan yang dibawanya benar-benar menyelamatkan banyak jiwa saat itu.

Yang lebih mengherankan lagi, sosok yang mengaku sebagai Zaini Abdul Ghani itu datang sebanyak tiga kali di waktu yang berbeda, selalu dengan misi yang sama: membawa pertolongan.

Dalam kisahnya, imam muda menegaskan bahwa yang dilihatnya bukan mimpi. Semua terjadi secara nyata dan disaksikan banyak orang yang saat itu sedang berlindung.

Setelah mengetahui bahwa sosok tersebut telah wafat sejak sepuluh tahun sebelumnya, imam muda hanya bisa terdiam dan mengucapkan tasbih penuh takjub.

Kisah ini menyebar ke berbagai penjuru, memperkuat keyakinan masyarakat tentang keberkahan dan karomah dari Abah Guru Sekumpul, yang selama hidupnya dikenal sangat dermawan dan penuh cinta kepada umat.

Di kalangan umat Islam, karomah adalah kejadian luar biasa yang diberikan Allah kepada para kekasih-Nya, dan kisah ini menjadi salah satu yang terus dikenang.

Banyak yang percaya bahwa sosok yang sangat mencintai Rasulullah ini memang dikaruniai kemampuan spiritual yang melampaui batas kehidupan dunia.

Kisah bantuan ke Gaza ini menjadi bukti nyata bahwa nilai kemuliaan seseorang di sisi Allah tidak terputus hanya karena jasadnya telah tiada.

Sebaliknya, dengan izin Allah, sosok yang ikhlas dan penuh kasih seperti Abah Guru Sekumpul bisa menjadi penolong umat di waktu yang paling genting.

Semoga kisah ini menguatkan iman dan menginspirasi umat Islam untuk terus meneladani akhlak para ulama yang hidupnya dipenuhi dengan cinta dan pengabdian.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya