Pohon Ini Diinfus Agar Jadi Kayu Termahal di Dunia, Harga Emas Kalah Saing

Pohon Kynam "dibusukkan", dijual Rp 157 juta per gram.

oleh Ibrahim Hasan diperbarui 10 Nov 2022, 14:20 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2022, 14:20 WIB
Pohon Diinfus
Pohon Ini Diinfus Agar Jadi Kayu Termahal di Dunia, Harga Emas Kalah Saing (Sumber: Facebook)

Liputan6.com, Jakarta Sudah banyak orang tahu logam mulia seperti emas hingga berlian memiliki harga yang tinggi. Saking tingginya, tak sedikit orang yang berlomba-lomba memiliki emas sebagai aset yang berharga dari sebuah kayu. Namun tidak demikian, ada sebuah jenis pohon yang punya nilai fantastis jauh melebihi emas. 

Pohon itu berjenis Kynam, atau “Kynam”, di Asia sendiri pohon ini merupakan jenis gaharu (oud) yang sangat langka. Batang dari pohon ini sudah lama dijadikan sebagai bahan baku pembuatan parfum. Butuh trik khusus untuk mendapatkan batang pohon Kynam yang berkualitas. Para petani harus meracuni pohon dengan cairan tertentu.

Terlihat dalam foto beberapa pohon Kynam tampak tumbuh menjulang. Namun kantong-kantong cairan tergantung yang seketika mencuri perhatian. Itulah teknik infus yang dipakai  untuk mendapatkan kualitas kayu yang termahal di dunia. Jika banyak tanaman dipelihara dengan pupuk untuk kesuburan, Kynam harus diracuni agar punya kualitas bagus. 

Dalam sebuah unggahan foto di jagat maya tersebut orang mengira tanaman diobati layaknya orang sakit. Tapi ternyata cairan di dalam kantong bukanlah pengobatan, melainkan racun yang dirancang untuk mengaktifkan mekanisme pertahanan diri pohon itu dan dengan demikian menciptakan kayu termahal di dunia.

Batang Kayu Disakiti Agar Terserang Parasit

Pohon Diinfus
Pohon Ini Diinfus Agar Jadi Kayu Termahal di Dunia, Harga Emas Kalah Saing (Sumber: Facebook)

Seperti Liputan6.com lansir dari Oddity Central, Kamis (10/11/2022), Asia atau tepatnya di Indonesia, Kynam sendiri disebut dengan gaharu. Kayu gaharu sudah lama digunakan di industri parfum hingga pembuatan dupa. Jenis kayu ini mulanya tumbuh di alam liar. Meski awalnya pohon Kynam tak begitu mahal, namun adanya pembusukan justru membuat batang pohon ini jadi punya ciri khas. 

Selama ratusan tahun, manusia telah mengetahui bahwa tanaman yang punya nama latin aquilaria itu hanya menghasilkan gaharu sebagai respons terhadap jenis stres. Tetapi baru-baru ini diidentifikasi sebagai phialophora parasitica yang merupakan jenis jamur.

Teknik infus tersebut membuat pohon jadi terinfeksi dan terserang parasit. Parasit itulah nantinya membuat batang kayu membusuk dan mengeluarkan getah tertentu. Biasanya, pembusukan akibat parasit ini berlangsung secara alami. Namun saking banyaknya permintaan pasar, lahirlah teknik menyakiti pohon. 

Kantong cairan yang tergantung di pohon tersalurkan lewat selang yang menuju ke batang pohon. Teknik itu kini sudah ada di perkebunan gaharu di seluruh Asia, dari Indonesia hingga Myanmar dan Vietnam.

Per Gram Dijual Rp 157 Juta

Pohon Diinfus
Pohon Ini Diinfus Agar Jadi Kayu Termahal di Dunia, Harga Emas Kalah Saing (Sumber: Hafizmuar Wikimedia Commons)

Diketahui, pohon Kynam dari jenis gaharu yang terinfeksi secara alami jauh lebih mahal ketimbang buatan. Kendati demikian, mencari pohon liar tak mudah, para pengepul biasanya mencari di perkebunan. Pohon di perkebunan masih dianggap sebagai salah satu bahan paling mahal di dunia.

Selama ratusan tahun batang kayu dari pohon ini paling dicari. Nama Kynam digunakan di semenanjung Arab untuk menggambarkan kayu resin berwarna gelap yang diproduksi di inti pohon aquilaria. Satu gram kynam bisa berharga lebih dari $10.000 atau setara Rp 157 juta. Sebuah harga yang fantastis  menjadikannya kayu paling mahal di dunia. 

Salah satu jenis bahan alami paling mahal ini bahkan lebih jauh dari emas. Bayangkan saja, emas 1 gram hanya dijual tak sampai Rp 1 juta. Keunikan ini membuat para petani Kynam semakin tertantang membudidayakan gaharu yang berkualitas. 

“Ini adalah kayu paling langka di dunia. Ini lebih jarang dari titanium, uranium, platinum, lebih jarang dari berlian. “Itu bisa menjadi $10.000 untuk satu gram. Di Shanghai mereka menjual sepotong dua atau tiga tahun lalu, harganya $18 (Rp 282 M) untuk dua kilo kynam, jadi itu seperti $9 juta (Rp 141 M) per kilo.” kata pedagang gaharu Alan Mahaffey kepada Al Jazeera mengutip dari Oddity Central.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya