Liputan6.com, Jakarta Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ada sejumlah pengertian mengenai neraca, yakni neraca sebagai alat ukur, dan neraca sebagai laporan keuangan. Sebagai alat ukur neraca adalah alat untuk mengukur berat terutama yang berukuran kecil, biasanya berupa batang lurus dengan dua mangkuk yang digantungkan pada kedua ujungnya untuk tempat anak timbangan dan benda yang ditimbang, seperti alat yang dipakai untuk menimbang emas.
Sedangkan kaitannya dengan perdagangan atau keuangan, neraca adalah catatan perbandingan untung rugi, utang-piutang, pemasukan dan pengeluaran, dan sebagainya.
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), neraca adalah ikhtisar yang menggambarkan posisi harta, kewajiban, dan modal sendiri suatu badan usaha pada saat tertentu. Laporang keuangan juga disebut sebagai neraca karena menunjukkan keseimbangan antara harta di satu pihak dengan kewajiban dan modal di pihak lain. Neraca adalah sebutan lain dari balance sheet.
Advertisement
Neraca adalah bagian dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan baik dari sisi kekayaan, kewajiban, dan modal pada akhir periode.
Untuk lebih memahami apa itu neraca dalam kaitannya dengan perdagangan dan laporan keuangan, berikut adalah pengertian neraca menurut para ahli, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (23/11/2022).
Pengertian Neraca
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, secara harfiah neraca adalah alat ukur berat untuk benda-benda kecil seperti emas. Namun neraca adalah sesuatu yang juga punya kaitan dengan bidang perdagangan dan keuangan.
Berdasarkan ilmu akuntansi, neraca adalah bagian dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode tersebut. Sedangkan menurut Munawir, neraca adalah laporan yang menyajikan sumber-sumber ekonomis dari suatu perusahaan atau aktiva, kewajiban-kewajibannya atau utang, dan hak para pemilik perusahaan yang tertanam dalam perusahaan tersebut atau modal pemilik pada suatu saat tertentu.
Sementara itu menurut James C Van Harne, neraca adalah ringkasan posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu yang menunjukkan total aktiva dengan total kewajiban ditambah total ekuitas pemilik.
Dari pengertian tersebut dapat dipahami adalah laporan keuangan sebuah badan usaha yang menunjukkan kondisi kesehatan keuangan suatu perusahaan berdasarkan keseimbangan antara sumber-sumber ekonomis dari suatu perusahaan atau aktiva, dan kewajiban-kewajibannya atau utang.
Advertisement
Fungsi Neraca
Seperti yang dapat diketahui dalam pengertian neraca. Neraca adalah suatu laporan keuangan yang dapat menunjukkan kondisi kesehatan keuangan suatu perusahan. Dengan kata lain, fungsi utama dari neraca adalah menunjukkan gambaran tentang kondisi kesehatan berdasarkan keseimbangan antara aset perusahaan dengan kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi.
Gambaran tentang kondisi kesehatan keuangan perusahaan ini nantinya dapat dijadikan sebagai bahan untuk memprediksi keadaan arus kas di masa depan serta berfungsi untuk menganalisis likuiditas serta fleksibilitas keuangan perusahaan. Selain itu, neraca juga berfungsi sebagai berikut ini:
1. Fungsi neraca adalah sebagai alat yang digunakan untuk analisis perubahan kondisi keuangan suatu perusahaan secara berkala dari tahun ke tahun. Jadi, dari laporan neraca kita dapat mengetahui bagaimana perkembangan perusahaan dilihat dari kondisi keuangannya.
2. Fungsi neraca adalah sebagai alat untuk menganalisis likuiditas atau kemampuan perusahaan mengembalikan hutang dalam bentuk dana cair atau liquid. Dengan kata lain, fungsi neraca adalah untuk mengetahui kemampuan suatu perusahaan untuk melakukan kewajibannya dengan harta likuid.
3. Fungsi neraca adalah sebagai alat untuk menganalisis kemampuan suatu perusahaan dalam melunasi utang jangka pendek sebelum jatuh tempo. Neraca sangat penting untuk melihat apakah perusahaan mampu membayar hutang jangka pendeknya dengan melihat aktiva dan dibandingkan dengan kewajiban atau hutangnya.
Unsur-Unsur Neraca
Neraca adalah laporan keuangan sebuah badan usaha yang menunjukkan kondisi kesehatan keuangan suatu perusahaan berdasarkan keseimbangan antara sumber-sumber ekonomis dari suatu perusahaan atau aktiva, dan kewajiban-kewajibannya atau utang.
Sebagai laporan keuangan yang memiliki beberapa fungsi, neraca juga terdiri dari tiga unsur utama, yakni aset, liabilitas, dan ekuitas.
Aset
Aset disebut juga aktiva atau harta. Aset merupakan sumber ekonomi yang dapat memberikan manfaat usaha pada masa yang akan datang serta berada dalam saldo normal debit. Aset dalam hal ini terdiri dari piutang usaha, aset tetap, persediaan, biaya dibayar muka, serta aset tidak berwujud.
Liabilitas
Liabilitas adalah istilah yang merujuk pada kewajiban atau utang yang harus dibayar oleh suatu perusahaan. Kewajiban atau hutang merupakan pembayaran yang ditunda hingga periode tertentu berdasarkan kesepakatan kepada pihak lain. Dengan begitu hutang tersebut harus dilunasi sebelum batas jatuh tempo pembayaran. Dalam hal ini kewajiban secara garis besar terdiri dari utang usaha, utang pajak dan utang non usaha.
Ekuitas
Ekuitas adalah istilah yang merujuk pada modal perusahaan, yakni kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Modal berfungsi sebagai sumber keuangan utama sebelum perusahaan memperoleh pendapatan serta laba dari laba produk atau jasa yang dihasilkan. Modal atau ekuitas terdiri dari modal yang disetor serta laba atau rugi yang diperoleh oleh perusahaan.
Advertisement
Bentuk Neraca
Sebagai bagian dari laporan keuangan, neraca biasanya dibuat dan disajikan dalam bentuk atau format tertentu. Adapun bentuk laporan keuangan yang umum digunakan adalah bentuk skontro (horizontal) dan stafel (vertikal).
Baik neraca skontro maupun stafel, memiliki keunggulan masing-masing, tergantung penggunaannya dalam laporan keuangan. Jika akun yang digunakan banyak, neraca bentuk stafel lebih efektif. Sedangkan bentuk neraca skontro lebih mudah diterapkan di perusahaan yang punya akun dan jumlah nominalnya sedikit, seperti bisnis UKM.
Neraca staffel memiliki bentuk memanjang ke bawah, dengan peletakan akun di sebelah kiri dan nominalnya di sebelah kanan. Di dalam neraca staffel, aktiva, liabilitas, dan ekuitas diletakkan berurutan ke bawah, dan hanya dipisahkan dengan spasi.
Sementara itu, neraca skontro memiliki bentuk memanjang ke samping, dengan akun aset, kewajiban, dan ekuitas yang dipisahkan menjadi dua lajur. Akun aset ada di lajur pertama paling kiri, diikuti dengan nominal. Sedangkan akun kewajiban dan ekuitas beserta nominalnya ada di lajur kedua.
Neraca skontro paling cocok digunakan usaha dengan jumlah akun sedikit (misalnya UKM), karena bentuknya lebih ringkas. Berikut ini contoh neraca keuangan bentuk skontro yang dapat Anda gunakan.