Liputan6.com, Jakarta Awan panas adalah hasil dari fenomena erupsi gunung berapi yang terdiri atas sejumlah material vulkanik. Fenomena awan panas ini disebut juga dengan aliran piroklastik. Seperti namanya, awan panas merupakan hasil dari letusan gunung berapi yang berbentuk seperti awan dan memiliki suhu yang sangat panas.
Saking panasnya, awan panas dapat membakar apa saja yang dilaluinya. Tidak hanya itu, awan panas juga dapat melaju dengan kecepatan tinggi, menurut National Geographic, sampai 200 m/detik atau sekitar 720 km/jam.
Advertisement
Baca Juga
Awan panas bisa terbentuk dengan berbagai cara. Namun umumnya, awan panas terbentuk ketika kolom lava, abu, dan gas yang dikeluarkan dari gunung berapi yang jatuh kembali ke tanah.
Awan panas juga bisa terbentuk ketika material vulkanik yang dikeluarkan selama erupsi gunung merapi bergerak menuruni sisi gunung berapi. Awan panas juga dapat terbentuk ketika kubah lava atau aliran lava runtuh.
Untuk lebih memahami apa itu awan panas, berikut ulasan lengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Minggu (4/12/2022).
Apa itu awan panas?
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, awan panas merupakan fenomena di mana material vulkanik keluar dari dalam gunung berapi ketika terjadi erupsi. Awan panas terbentuk dengan tiga cara. Yang pertama, material vulkanik termasuk abu dan gas meluncur ke atas selama erupsi, lalu turun kembali ke tanah.
Yang kedua, awan panas juga dapat terbentuk ketika material vulkanik keluar dari dalam gunung berapi lalu mengalir ke lereng gunung. Selain itu, awan panas juga dapat terbentuk ketika kubah lava yang ada di puncak gunung runtuh.
Ketika terjadi awan panas, ada dua bagian material vulkanik yang keluar dari dalam gunung berapi. Yang pertama adalah tanah, lahar, dan bebatuan yang mengalir di lereng gunung. yang kedua adalah yang gas dan abu vulkanik yang terbentuk di atas material vulkanik yang mengalir di lereng gunung.
Aliran tersebut dapat mengubah lanskap secara drastis dalam waktu singkat. Tidak hanya menghancurkan materi hidup yang dilaluinya, ia sering meninggalkan lapisan dalam lava yang mengeras dan abu tebal.
Advertisement
Dampak Awan panas
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, awan panas dalam bergerak dengan kecepatan 200 m/s, atau sekitar 720 km/jam. Selain itu, awan panas juga memiliki suhu yang sangat panas sehingga dapat membakar apa saja yang dilaluinya. Maka tidak mengherankan bahwa awan panas akan memberikan dampak yang berbahaya bagi makhluk hidup di sekitar lereng gunung berapi. Meski demikian, ada sejumlah dampak positif yang bisa dirasakan manusia akibat dari letusan gunung berapi. Berikut adalah dampak positif dan negatif letusan gunung berapi;
1. Dampak Negatif bagi Manusia
Awan panas mengandung abu vulkanik dan sejumlah zat-zat yang berbahaya di antaranya idrogen sulfida (H2S), sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida, dan debu yang mengandung racun. Berbagai bahan yang dilepaskan oleh gunung berapi dapat memicu kemunculan kuman, seperti infeksi saluran pernapasan, batuk, luka kulit, dan sebagainya. Abu vulkanik yang terbawa ke atmosfer oleh awan panas biasanya akan turun ke tanah dalam bentuk hujan abu. Hujan abu ini dapat mengganggu pernapasan dan mengurangi jarak pandang.
Untuk gunung berapi yang biasa menjadi tempat wisata, letusan gunung berapi jelas akan mengganggu perekonomian warna di sekitar lereng gunung yang mengandalkan sektor pariwisata sebagai mata pencaharian mereka.
2. Dampak Negatif bagi Lingkungan
Awan panas merupakan hasil dari fenomena erupsi gunung berapi. Awan panas melaju dengan kecepatan hingga 720 km/jam, dan memiliki suhu hingga 1.000 derajat Celcius, sehingga dapat membakar apa saja yang dilaluinya. Dengan kata lain, lingkungan yang dilalui awan panas menjadi rusak, tak jarang juga dapat menyebabkan kebakaran hutan, termasuk hewan yang tinggal di dalamnya. Erupsi gunung berapi juga bisa menyebabkan polusi udara oleh zat beracun, air yang tercemar, lahan yang rusak.
3. Dampak Positif Letusan Gunung Berapi
Meski ada banyak dampak negatif yang dihasilkan dari erupsi gunung berapi. Namun, erupsi gunung berapi juga menghasilkan dampak positif. Adapun dampak positif dari letusan gunung berapi antara lain adalah sebagai berikut:
a. Tanah yang dilalui awan panas dan aliran lahar akan menjadi lebih subur. Tanah yang subuh tentu saja sangat baik untuk pertanian.
b. Akan ada banyak material hasil letusan gunung berapi yang bisa ditambang, seperti pasir dan bebatuan yang biasa digunakan sebagai bahan bangunan. Apalagi, material hasil dari letusan gunung berapi dianggap memiliki kualitas yang baik untuk bahan bangunan.
Cara Menyelamatkan Diri dari Awan Panas
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, awan panas memiliki suhu yang amat panas, bahkan sampai 1.000 derajat Celcius, sehingga dapat membakar apa saja yang dilaluinya. DI Samping itu, awan panas juga dapat melaju hingga kecepatan sekitar 720 km/jam. Oleh karena itu penting bagi kita, terutama yang tinggal di lereng gunung berapi untuk mempersiapkan diri untuk proses evakuasi agar tidak terkena dampak awan panas yang berbahaya.
Setidaknya ada tiga langkah utama dalam prose smitigasi erupsi gunung berapi, yakni langkah persiapan, langkah ketika gunung berapi erupsi, dan langkah pasca erupsi.
Langkah Persiapan
Langkah persiapan adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan sebelum terjadinya erupsi gunung berapi yang menimbulkan awan panas. Adapun hal-hal yang perlu dilakukan antara lain sebagai berikut:
1. Kenali daerah setempat untuk menentukan tempat yang aman untuk mengungsi
2. Membuat perencanaan penanganan bencana
3. Mempersiapkan pengungsian jika diperlukan
4. Mempersiapkan kebutuhan dasar (Logistik)
Langkah Ketika Terjadi Erupsi
Ini adalh langkah yang harus dilakukan ketika gunung berapi sedang mengalami erupsi. Adapun langkah-langkah yang berpu dilakukan antara lain adalah sebagai berikut:
1. Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan daerah aliran lahar ditempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan panas
2. Persiapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan
3. Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti baju lengan panjang, celana panjang, topi,dll.
4. Gunakan pelindung mata seperti kacamata renang, dll.
5. Jangan memakai lensa kontak
6. Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung.
7. Saat turun awan panas usahakan untuk menutupi wajah dengan kedua belah tangan.
8. Masuk ke dalam tempat perlindungan terdekat yang telah disediakan (bunker), bangunan yang beratap kuat, goa, dsb.
Langkah Pasca Erupsi
Langkah pasca erupsi adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan setelah proses erupsi selesai. Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan setelah gunung berapi selesai erupsi antara lain sebagai berikut:
1. Jauhi wilayah yang terkena hujan abu
2. Bersihkan tempat dari timbunan abu
3. Hindari berkendara di daerah terkena hujan abu, karena bisa merusak mesin motor, rem, transmisi hingga pengapian
4. Ikuti informasi melalui sumber informasi yang ada (radio/tv) atau kontak instansi terkait.
Advertisement