Liputan6.com, Jakarta Kata wawancara mungkin bukan merupakan istilah yang asing bagi sebagian besar orang. Saat mendengar kata wawancara, pikiran kita pasti akan mengarah pada suatu kegiatan tanya jawab. Secara sederhana, wawancara memang semacam kegiatan tanya jawab. Lalu apa yang dimaksud dengan wawancara?
Baca Juga
Advertisement
Sekarang kita bisa bisa menemui contoh kegiatan tanya jawab atau wawancara dengan mudah, baik itu di televisi dalam sebuah acara talk show, atau di platform digital seperti pada podcast. Dalam program-program tersebut, biasanya ada seseorang yang memberikan daftar pertanyaan, dan ada seseorang atau beberapa orang yang menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Seseorang yang melontarkan pertanyaan-pertanyaan dalam disebut sebagai pewawancara atau interviewer. Sedangkan orang yang ditanya dan menjawab pertanyaan disebut sebagai narasumber.
Untuk lebih memahami sebenarnya apa yang dimaksud dengan wawancara, berikut penjelasan selengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (15/12/2022).
Apa yang dimaksud dengan wawancara?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), wawancara adalah kegiatan tanya jawab yang dilakukan antara peneliti dengan narasumber. Sementara itu seperti dikutip dari buku berjudul Sukses Pendalaman Materi SMP/MTs Kelas VII oleh Tim Smart Nusantara, pengertian wawancara adalah percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara dengan maksud tertentu.
Untuk mendapatkan pemahaman lebih mendalam tentang apa yang dimaksud dengan wawancara, berikut adalah pengertiannya menurut pandangan para ahli:
1. Pengertian Wawancara Menurut Lexy J. Moleong
Pengertian wawancara adalah pewawancara (yang mengajukan pertanyaan) dan diwawancarai (yang memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya).
2. Pengertian Wawancara Menurut Koentjaraningrat
Pengertian wawancara adalah untuk tugas tertentu, mencoba untuk memperoleh informasi dan secara lisan pembentukan responden, untuk berkomunikasi secara langsung.
3. Pengertian Wawancara Menurut Charles Stewart & W.B. Cash
Pengertian wawancara adalah proses komunikasi yang dipasangkan dengan maksud serius dan telah ditentukan untuk bertukar perilaku dan melibatkan tanya dan jawab.
4. Pengertian Wawancara Menurut Arikunto
Pengertian wawancara adalah bagian dari dialog yang dilakukan pewawancara untuk memperoleh informasi dari narasumber.
5. Pengertian Wawancara Menurut Denzig
Pengertian wawancara adalah kegiatan dipandu dan rekaman pembicaraan atau tatap muka percakapan di mana seseorang mendapat informasi dari orang lain.
6. Pengertian Wawancara Menurut Sutrisno Hadi (1989: 192)
Pengertian wawancara adalah proses pembekalan verbal, di mana dua orang atau lebih untuk menangani secara fisik, orang bisa melihat muka orang lain dan mendengarkan suara telinganya sendiri, ternyata informasi langsung alat pengumpulan pada beberapa jenis data sosial, baik yang tersembunyi (laten) maupun manifest.
7. Pengertian Wawancara Menurut Ankur Garg
Pengertian wawancara adalah untuk menjadi alat bila dilakukan oleh orang-orang yang mempekerjakan calon kandidat untuk posisi, jurnalis, atau orang-orang biasa yang mencari tahu mengenai kepribadian seseorang atau mencari informasi maupun data.
8. Pengertian Wawancara Menurut Sugiyono
Pengertian wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur dan bisa dilakukan dengan cara tatap muka atau secara langsung maupun dengan menggunakan jaringan telepon.
9. Pengertian Wawancara Menurut Esterberg
Pengertian wawancara adalah untuk bertukar informasi dan suatu ide dengan cara tanya jawab, sehingga dapat dikerucutkan menjadi sebuah kesimpulan atau makna dalam topik tertentu.
10. Pengertian Wawancara Menurut Sudjana
Pengertian wawancara adalah proses pengumpulan data atau informasi melalui tatap muka antara ditanya atau penjawab.
Advertisement
Tujuan Wawancara
Tujuan utama dari bertanya tentu saja untuk mendapatkan pengetahuan dan informasi. Begitu pula dengan wawancara. Wawancara biasanya melibatkan daftar pertanyaan yang bertujuan untuk mendapatkan keterangan atau pendapat dari narasumber yang dianggap memiliki pengetahuan yang mumpuni. Kemudian keterangan dari narasumber tersebut disebarluaskan melalui surat kabar, disiarkan melalui radio, atau ditayangkan pada layar televisi.
Berkembangnya teknologi informasi membuat hasil wawancara tidak hanya terbatas disebarluaskan di surat kabar, radio, atau televisi, namun juga bisa disebarluaskan di media-media lain seperti website, media sosial, maupun platform layanan streaming.
Dari penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan keterangan, informasi, atau pengetahuan dari narasumber, untuk dipublikasikan baik di surat kabar, radio, televisi, media digital, maupun laporan penelitian. Secara rinci, tujuan wawancara dapat diuraikan lagi, antara lain sebagai berikut:
1. menghindari kesalahan informasi atau data yang simpang siur.
2. informasi atau data dari hasil wawancara merupakan pelengkap informasi awal.
3. memperoleh informasi secara komprehensif, akurat, jujur, dan mendalam.
4. mendapatkan informasi dan data yang objektif serta berimbang.
5. menggali kemungkinan adanya perspektif baru atas suatu masalah.
Pada praktiknya, kegiatan wawancara adalah akan menghasilkan data dari hasil wawancara yang dijadikan sebagai pertimbangan khusus yang berkaitan erat dengan tujuan wawancara. Baik itu untuk melakukan peliputan, penerimaan kerja, penerimaan siswa, penerimaan mahasiswa, dan lain sebagainya.
Selain itu, tujuan wawancara antara lain untuk mencari informasi, kebenaran fakta, hingga melakukan investigasi. Kegiatan wawancara ini biasa dilakukan oleh seorang wartawan, jurnalis, reporter, polisi, psikolog, dan lainnya.
Unsur-Unsur Wawancara
Apa yang dimaksud dengan wawancara, secara sederhana memang dapat dipahami sebagai tanya jawab. Namun tidak setiap kegiatan tanya jawab bisa disebut sebagai wawancara. Kegiatan tanya jawab bisa disebut sebagai wawancara jika memenuhi unsur-unsur, antara lain sebagai berikut:
1. Pewawancara adalah orang yang mencari informasi dan berperan sebagai penanya.
2. Narasumber adalah orang yang diwawancarai atau informan. Narasumber atau informan berperan sebagai penjawab pertanyaan atau pemberi informasi. Narasumber yang diwawancarai biasanya merupakan seseorang yang memiliki keterkaitan dengan perihal informasi yang diperlukan. Dalam hal ini, narasumber dapat berupa tokoh, ahli, atau orang biasa.
3. Tema adalah perihal yang diwawancarakan. Tema sangat berperan dalam kegiatan wawancara. Dalam hal ini, tema menjadi pokok sekaligus pembatasan hal-hal yang dibicarakan.
4. Waktu dan tempat adalah janji yang disepakati mengenai waktu dan tempat.
Jenis-Jenis Wawancara
Berdasarkan tujuan dan prosesnya, wawancara dapat dibedakan menjadi dua, yakni wawancara serta merta dan wawancara dengan petunjuk umum.
1. Wawancara Serta Merta atau Fleksibel
Wawancara serta merta merupakan wawancara yang dilakukan dalam situasi yang alamiah. Tak heran bila kemudian prosesnya terjadi seperti obrolan biasa tanpa pertanyaan panduan khusus. Jenis wawancara ini bersifat fleksibel dan peneliti atau pewawancara dapat mengikuti minat dan pemikiran partisipan.
Pewawancara dengan bebas menanyakan berbagai pertanyaan kepada partisipan dalam urutan manapun bergantung pada jawaban. Hal ini dapat ditindaklanjuti, tetapi peneliti juga mempunyai agenda sendiri yaitu tujuan penelitian yang dimiliki dalam pikirannya dan isu tertentu yang akan digali.
2. Wawancara dengan Petunjuk Umum
Wawancara dengan petunjuk umum adalah wawancara dengan berpedoman pada pokok-pokok atau kerangka permasalahan yang sudah dibuat terlebih dahulu. Beberapa keterbatasan pada wawancara jenis ini membuat data yang diperoleh tidak kaya.
Jadwal wawancara berisikan sejumlah pertanyaan yang telah direncanakan sebelumnya. Tiap partisipan ditanya pertanyaan yang sama dengan urutan yang sama pula. Jenis wawancara ini biasanya lebih menyerupai kuesioner survei tertulis.
Advertisement
Cara Melakukan Wawancara
Untuk dapat melakukan wawancara membutuhkan sejumlah keterampilan, terutama dalam bertanya. Keterampilan ini dibutuhkan agar wawancara dapat mencapai tujuannya. Selain itu, wawancara juga harus dilakukan dengan cara atau prosedur yang baik dan benar, sehingga informasi atau keterangan yang diperoleh dari narasumber lengkap sesuai dengan yang dibutuhkan. Adapun cara untuk melakukan wawancara adalah sebagai berikut:
1. Menentukan Topik
Cara melakukan wawancara adalah mulailah dengan menentukan topik. Contohnya, jika ingin melakukan wawancara dengan tema kesehatan, pendidikan, hiburan, olahraga, pemerintahan, hingga kedisiplinan. Penentuan topik wawancara menjadi dasar cara melakukan wawancara untuk menentukan narasumber yang nanti akan diwawancarai.
2. Menentukan Narasumber
Cara melakukan wawancara adalah menentukan siapa narasumber yang akan dimintai informasinya. Setelah topik wawancara ditentukan, barulah narasumber dipilih. Narasumber harus dipilih sosok yang benar-benar menguasai bidangnya. Apabila begitu, informasi yang diperoleh benar-benar informasi yang akurat dan diakui kebenarannya.
3. Menyusun Daftar Pertanyaan
Cara melakukan wawancara adalah mulai menyusun daftar pertanyaan. Daftar pertanyaan disusun dengan tujuan agar wawancara dapat berjalan dengan lebih lancar. Apabila wawancara dilakukan tanpa persiapan, apa yang seharusnya ditanyakan mungkin justru tidak ditanyakan saat wawancara berlangsung. cara melakukan wawancara adalah gunakan rumus 5W (what, when, where, who, why) +1H (how).
4. Melakukan Wawancara
Cara melakukan wawancara harus disertai dengan etika berikut ini:
a. Mengucapkan salam, memperkenalkan diri, dan berterima kasih atas kesempatan yang diberikan.
b. Menggunakan bahasa yang santun.
c. Menyampaikan pertanyaan secara sistematis dan urut.
d. Fokus pada materi wawancara.
e. Tidak menyudutkan narasumber dan tidak membuat tersinggung.
f. Tidak memancing pertanyaan yang menjurus pada fitnah atau mengadu domba.
g. Bersikap objektif dan simpatik.
5. Penulisan Laporan Wawancara
Cara melakukan wawancara terakhir, mulailah merangkum dan menyampaikan hasil wawancara dengan bahasa yang mudah dipahami. Hasil wawancara dituliskan dalam bentuk laporan yang biasanya berbentuk narasi.