Perjanjian Mengenai Kawasan Damai, Bebas, dan Netral di ASEAN adalah ZOPFAN

ZOPFAN sebagai perjanjian mengenai kawasan damai, bebas, dan netral di ASEAN adalah singkatan dari Zone of Peace, Freedom and Neutral.

oleh Laudia Tysara diperbarui 06 Jan 2023, 19:30 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2023, 19:30 WIB
Bendera ASEAN
Ilustrasi bendera ASEAN (AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Apa perjanjian mengenai kawasan damai, bebas, dan netral di ASEAN? Negara anggota ASEAN telah melakukan penandatanganan perjanjian ini. Yang dimaksud perjanjian mengenai kawasan damai, bebas, dan netral di ASEAN adalah ZOPFAN.

Menurut Kementerian Luar Negeri atau Kemenlu RI, perjanjian mengenai kawasan damai, bebas, dan netral di ASEAN adalah ZOPFAN. Meski ditandatangani oleh negara anggota ASEAN di Asia Tenggara, tetapi perjanjian yang dimaksudkan mencakup wilayah Asia Pasifik.

ZOPFAN sebagai perjanjian mengenai kawasan damai, bebas, dan netral di ASEAN adalah singkatan dari Zone of Peace, Freedom and Neutral. Ada pula pihak-pihak yang menyebut perjanjian mengenai kawasan damai, bebas, dan netral di ASEAN sebagai Deklarasi Kuala Lumpur.

Mengapa bisa demikian? Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang perjanjian mengenai kawasan damai, bebas, dan netral di ASEAN, Jumat (6/1/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Perjanjian Mengenai Kawasan Damai, Bebas, dan Netral di ASEAN adalah ZOPFAN

Upacara penutupan ASEAN Para Games 2022
Petugas membawa bendera negara peserta pada penutupan ASEAN Para Games 2022 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (6/8/2022). Tuan rumah Indonesia menjadi juara umum pada ASEAN Para Games 2022 tersebut. (FOTO: Dok. ASEAN Para Sports Federation)

Perjanjian mengenai kawasan damai, bebas, dan netral di ASEAN memiliki sebutan Deklarasi Kuala Lumpur, karena perjanjian ini ditandatangani di Kuala Lumpur, Malaysia pada 27 November 1971.

Perjanjian mengenai kawasan damai, bebas, dan netral di ASEAN adalah ZOPFAN, memiliki makna tersendiri. Masih melansir dari sumber yang sama, damai artinya menjaga kedamaian. Bebas artinya setiap negara mempunyai hak melakukan segala tindakan secara bebas, asalkan tidak melanggar kesepatakan ASEAN.

Kemudian, netral artinya negara-negara ASEAN tidak ikut campur pada konflik yang terjadi di negara-negara lain, termasuk di negara ASEAN sendiri.

Dalam buku berjudul Peranan ASEAN dalam Mengatasi Klaim Laut Cina Selatan oleh Republik Rakyat Cina (2016) oleh Zeny Caturandany Wibowo Sakti, alasan dari dibuatnya perjanjian mengenai kawasan damai, bebas, dan netral di ASEAN adalah pengaruh atau kekuatan dari luar yang jelas membawa pengaruh besar bagi negara di Asia Tenggara.

Perjanjian mengenai kawasan damai, bebas, dan netral di ASEAN adalah upaya terbaik untuk menangkal adanya pengaruh-pengaruh buruk bagi negara-negara asing. Terutama pengaruh buruk yang memengaruhi perdamaian, kebebasan, dan konflik.

Dalam buku berjudul Analisa Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats (SWOT): Peluang dan Tantangan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) dalam Mewujudkan Integrasi Asia Tenggara (2017) oleh Lilik Salamah, terbentuknya perjanjian mengenai kawasan damai, bebas, dan netral di ASEAN khusus untuk menangkal intervensi asing di kawasan ASEAN.

Perpustakaan Lemhannas RI menyebutkan, perjanjian mengenai kawasan damai, bebas, dan netral di ASEAN pada KTT ke-1 tahun 1976 termasuk bagian dari kerangka kerja sama politik di ASEAN.


Negara yang Masuk Wilayah Asia Tenggara dan Penjelasannya

Bendera negara anggota ASEAN (Wikimedia Commons)
Bendera negara anggota ASEAN (Wikimedia Commons)

Negara apa saja yang masuk wilayah Asia Tenggara? Anggota ASEAN adalah negara-negara yang masuk wilayah Asia Tenggara. Totalnya ada sebelas negara ditambah Timor Leste.

Dalam buku berjudul Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SMP/MTs Kelas IX (2008) oleh Ratna Sukmayani dkk, negara apa saja yang masuk wilayah Asia Tenggara meliputi Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Timor Leste.

1. Brunei Darussalam

Brunei Darussalam termasuk di dalamnya. Ini negara yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Brunei dikenal sebagai negara penghasil minyak bumi di kawasan ini.

2. Filipina

Filipina adalah negara yang memiliki potensi sumber daya alam padi, jagung, gula, hingga buah- buahan. Geografisnya berada di Lingkar Pasifik Barat.

3. Indonesia

Indonesia termasuk negara yang masuk wilayah Asia Tenggara. Letak geografis negara Indonesia di sebelah Utara yang berbatasan dengan Malaysia, Singapura, dan Filipina.

Kemudian, berada di sebelah Selatan yang berbatasan dengan Australia, di sebelah Timur berbatasan dengan Papua Nugini, dan di sebelah Barat berbatasan dengan Samudra Hindia.

4. Kamboja

Letak geografis Kamboja berbatasan langsung dengan Laos dan Vietnam.

5. Laos

Laos adalah negara yang berbatasan langsung dengan Myanmar, Vietnam, Kamboja, dan Thailand. Laos memiliki sumber tambang mineral seperti timah, tembaga, emas, dan perak.

6. Malaysia

Ada wilayah Malaysia Barat dan Malaysia Timur yang dipisahkan oleh Selat Malaka. Bagian Malaysia Timur berbatasan secara langsung dengan negara Indonesia.

7. Myanmar

Geografisnya berada di sebelah barat laut Asia Tenggara.

8. Singapura

Singapura adalah negara paling kaya dan maju di kawasan Asia Tenggara meskipun sumber daya alam negara ini sangat terbatas. Letak geografis Singapura berada di ujung Semananjung Malaka.

9. Thailand

Geografis Thailand adalah negara yang berbatasan langsung dengan Laos dan Kamboja. Lalu, berbatasan langsung dengan Myanar dan Laut Andaman.

Thailand dikenal sebagai negara di kawasan Asia Tenggara yang menghasilkan beras, jagung, tebu, umbi, karet, kayu jati, kayu besi, dan cengkeh. Begitu pula timah, tembaga, minyak bumi, gas alam, biji besi, emas, timbal, dan wolfram.

10. Timor Leste

Negara ini awalnya bagian dari Indonesia yang pada 20 Mei 2022 resmi memisahkan diri secara demokratis. Timor Leste penghasil beras, kelapa, kopi, kentang, dan vanila.

11. Vietnam

Geografis Vietnam berada di barisan Pegunungan Annam serta Sungai Songka dan Sungai Mekong.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya