13 Rukun Shalat Fardu, Berikut Syarat Sah dan Wajibnya

Rukun shalat adalah setiap gerakan dan bacaan yang hukumnya wajib untuk dilakukan ketika menunaikan ibadah shalat.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 17 Jan 2023, 16:30 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2023, 16:30 WIB
Warga Dubai Sholat Tahajud di Malam Lailatul Qadar
Umat Muslim melaksanakan sholat Tahajud selama Malam Lailatul Qadar di Masjid Naif, Dubai (5/5/2021). 10 hari menjelang berakhirnya bulan Ramadhan, umat muslim melakukan Itikaf untuk meraih malam kemuliaan (Lailatul Qadar) dengan membaca Alquran, Shalat Tahajud dan berzikir. (AFP/Karim Sahib)

Liputan6.com, Jakarta Rukun shalat adalah setiap gerakan dan bacaan yang hukumnya wajib untuk dilakukan ketika menunaikan ibadah shalat. Apabila salah satunya tertingal atau tidak dilakukan, makan tidak sah shalat seorang muslim.

Shalat merupakan ibadah yang sangat penting dalam ajaran agama Islam, yang memiliki kedudukan yang penting. Shalat adalah tiang agama.

Hal ini disebutkan dalam hadist Rasulullah yang diriwayatkan oleh Baihaqi “Shalat itu adalah tiang agama (Islam), maka barangsiapa mendirikannya maka sungguh ia telah mendirikan agama; dan barangsiapa meninggalkannya, maka sungguh ia telah merubuhkan agama”

Tidak seperti puasa yang bisa ditinggalkan dalam kondisi-kondisi tertentu, shalat merupakan ibadah yang wajib dilakukan apa pun kondisinya. Meski seorang muslim sedang sakit bahkan tidak bisa berdiri, shalat tetap wajib dilakukan dengan cara sambil duduk.

Karena pentingnya kedudukan shalat dalam ajaran agama Islam, oleh karena itu penting bagi kita sebagai muslim untuk mengetahui setiap hal tentang shalat, mulai dari rukun shalat, syarat sah, dan sunnah dalam shalat, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (17/1/2023).

Perintah Shalat

Shalat merupakan ibadah dalam agama Islam yang memiliki kedudukan penting. Oleh karena itu, sebagai muslim kita perlu mengetahui rukun shalat. Terlebih lagi, shalat merupakan perintah langsung dari Allah SWT tanpa perantara malaikat kepada Nabi Muhhamad saw ketika perjalanan Isra dan Mi’raj.

Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 238, yang artinya:

"Peliharalah semua salat (fardu) dan salat Wusṭā. Berdirilah karena Allah (dalam salat) dengan khusyuk." (Al-Baqarah [2]:238)

Ayat tersebut memang tidak menyebutkan ecara eksplisit macam-macam salat, akan tetapi para ulama sependapat bahwa yang dimaksud ialah salat lima waktu.

Selain dalam ayat tersebut, perintah shalat juga terdapat dalam ayat lain, yakni surat An-Nur ayat 58, yang artinya:

"Wahai orang-orang yang beriman, hendaklah hamba sahaya (laki-laki dan perempuan) yang kamu miliki dan orang-orang yang belum balig (dewasa) di antara kamu meminta izin kepada kamu tiga kali, yaitu sebelum salat Subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)-mu di tengah hari, dan setelah salat Isya. (Itu adalah) tiga (waktu yang biasanya) aurat (terbuka) bagi kamu. Tidak ada dosa bagimu dan tidak (pula) bagi mereka selain dari (tiga waktu) itu. (Mereka) sering keluar masuk menemuimu. Sebagian kamu (memang sering keluar masuk) atas sebagian yang lain. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat kepadamu. Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana." (An-Nūr [24]:58)

Dari sejumlah ayat tersebut, dapat dipahami bahwa shalat merupakan salah satu ibadah dalam ajaran agama Islam yang memiliki kedudukan paling penting, karena shalat merupakan ibadah yang pertama kali akan dihisab (dihitung) pertanggung jawabannya kelak di hari kiamat.

Oleh karena itu, muslim wajib menjalankannya dengan baik dan benar, sesuai dengan rukun shalat, yang memenuhi syarat-syarat sah shalat, dan jika memungkinkan juga menjalankan sunnah-sunnah dalam shalat.

Rukun Shalat

Ilustrasi shalat hajat
Ilustrasi shalat hajat (dok.pexels.com)

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, rukun shalat adalah setiap gerakan dan bacaan, yang wajib dilakukan yang membentuk hakihat shalat. Jika ada salah satu rukun yang tertinggal, makan tidak sah shalat seorang muslim. Adapun rukun shalat antara lain sebagai berikut:

1. Niat

Niat merupakan rukun shalat yang pertama. Niat adalah hal yang pertama mesti dilakukan pada setiap jenis ibadah dalam Islam. Ini karena niat merupakan hal yang membedakan suatu jenis ibadah dengan ibadah yang lain. Tidak hanya itu, niat juga membuat suatu perbuatan, yang dapat membedakan, apakah suatu perbuatan dinilai ibadah atau bukan.

Adapun niat-niat shalat fardu antara lain sebagai berikut:

a. Niat Shalat Subuh

Ushallii fardash-Shubhi rak’ataini mustaqbilal qiblati (adaaan) [makmuuman / imaaman] lillaahi ta’aalaa.

Artinya: “Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Shubuh sebanyak dua raka’at dengan menghadap kiblat, (Sebagai) [makmum/imam], karena Allah Ta’ala.”

b. Niat Shalat Dzuhur

Ushallii fardhazh-Zhuhri arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati (adaaan) [makmuuman/imaaman] lilaahi ta’aalaa.

Artinya: “Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Dzuhur sebanyak empat raka’at dengan menghadap kiblat, (Sebagai) [makmum/imam], karena Allah Ta’ala.”

c. Niat Shalat Ashar

Ushallii fardhal ‘Ashri arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati (adaaan) [makmuuman/imaaman] lilaahi ta’aalaa.

Artinya: “Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Ashar sebanyak empat raka’at dengan menghadap kiblat, (Sebagai) [makmum/imam], karena Allah Ta’ala.”

d. Niat Shalat Maghrib

Ushallii fardhal Maghribi tsalaatsa raka’aatin mustaqbilal qiblati (adaaan) [makmuuman/imaaman] lilaahi ta’aalaa.

Artinya: “Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Maghrib sebanyak tiga raka’at dengan menghadap kiblat, (sebagai) [makmum/imam] karena Allah Ta’ala.”

e. Niat Shalat Isya

Ushallii fardhal Isyaa’i arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati (adaaan) [makmuuman/imaaman] lilaahi ta’aalaa.

Artinya: “Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Isya’ sebanyak empat raka’at dengan menghadap kiblat, (sebagai) [makmum/imam] karena Allah Ta’ala.”

Rukun Shalat

Pembatasan Jumlah Jemaah di Masjid Istiqlal
Jemaah berdoa saat menunaikan salat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (11/2/2022). Di tengah lonjakan kasus Covid-19 di DKI, Masjid Istiqlal melakukan pembatasan jumlah jemaah maksimal 50 persen serta jam operasional pengunjung untuk shalat. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

2. Berdiri jika mampu

Ketika berdiri, mata mengarah ke tempat sujud. Bagi yang tidak mampu atau memiliki kekurangan fisik dan penyakit tertentu yang membuatnya tidak sanggup berdiri, maka bisa lakukan dengan dukuk. Jika masih tidak mampu, bisa dilakukan dengan cara berbaring.

3. Takbiratul Ikhram

Takbiratul Ikhram merupakan rukun shalat yang menandai bahwa ibadah shalat sudah dimulai. ketika seseorang sudah melakukan takbiratul ihram, pertanda bahwa tidak boleh melakukan hal-hal diluar sholat yang berarti seseorang sudah masuk dalam ibadah sholat. Sehingga harus diam dan hanya mengucapkan bacaan bacaan sholat yang akan dibaca nantinya. Takbiratul Ikharam dilakukan dengan cara mengucapkan, “Allahu akbar.”

4. Membaca Surat Al-Fatihah

Al-Fatihah merupakan surat pertama dalam mushaf Al-Qur'an, yang terdiri dari tujuh ayat, termasuk lafal "Bismillâhirrahmânirrahîm." Terdapat beberapa pendapat berbeda Imam Syafi’i berpendapat bahwa Basmalah ikut dibaca dan dikeraskan oleh imam, Imam Ahmad berpendapat dibaca tetapi lirih atau tidak dikeraskan dan Imam Malik sama sekali tidak membaca basmalah.

5. Ruku` dan tuma`ninah

Ruku' merupakan salah satu rukun shalat yang berupa gerakan di mana tubuh bagian atas turun dan dibungkukkan sambil membaca doa saat Ruku’. Dilakukan dengan tenang dan ikhlas atau tidak terburu-buru (tuma'ninah).

6. I`tidal dan tuma`ninah

I`tidal merupakan rukun shalat berupakan gerakan bangun dari ruku' kemudian berdiri tegak dengan tenag, ikhlas, dan tidak terburu-buru (tuma'ninah).

7. Sujud dan tuma`ninah

Sujud adalah salah satu rukun shalat berupa gerakan yang dilakukan dengan cara menempelkan dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, serta ujung jari kaki dengan lantai atau alas yang menjadi tempat shalat.

8. Duduk diantara dua sujud (duduk isftirasy) dan tuma`ninah

Duduk iftirasy adalah salah satu rukun shalat yang dilakukan dengan cara duduk di atas telapak kaki kiri dan telapak kaki kanan ditegakkan. Duduk iftirasy ini dilakukan pada waktu duduk di antara dua sujud, ketika duduk setelah bangkit dari sujud kedua pada rakaat pertama dan ketiga, dan ketika duduk tasyahhud awal.

Rukun Shalat

Amalan Setelah Bulan Ramadan
Shalat Malam / Sumber: iStockphoto

9. Duduk tawarruk

Duduk tawarruk adalah salah satu rukun shalat, di mana posisi duduk dengan menegakkan kaki kanan dan menghamparkan kaki kiri ke depan (di bawah kaki kanan), dan duduknya di atas tanah/lantai. Duduk tawarruk adalah duduk seperti pada tasyahud akhir pada shalat.

10. Membaca tasyahud akhir

Membaca tasyahud akhir merupakan salah satu rukun shalat. Berikut adalah bacaan tasyahud akhir:

At-tahiyyaatul mubaarakatush shalawaatuth thayyibaatulillaahi. Assalaamu ‘alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuhu. Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish-shaalihiina. Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wa asyhadu anna Muhammadar Rasuulullaahi.

Arti Bacaan Doa Tasyahud Awal dalam Sholat:

"Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan keselamatan, serta kebaikan hanyalah kepunyaan Allah. Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga tetap tercurah atasmu, wahai Nabi [Muhammad].

Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga juga tercurah atas kami, dan juga atas seluruh hamba Allah yang sholeh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah."

 

11. Membaca shalawat kepada Nabi

Membaca shalawat nabi merupakan salah satu rukun shalat. Oleh karena itu, membaca shalawat nabi merupakan hal yang wajib dilakukan ketika shalat. Berikut adalah bacaan shalawat nabi dalam shalat:

Allaahumma shalli'alaa muhammad, wa'alaa aali muhammad, kamaa shallaita alaa ibraahiim wa alaa aali ibraahiim, wabaarik'alaa muhammad wa alaa aali muhammad, kamaa baarakta alaa ibraahiim wa alaa aali ibraahiim, fil'aalamiina innaka hamiidum majiid.

Artinya: "Limpahkanlah keberkahan kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Di seluruh alam semesta, sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji lagi Maha Agung."

12. Membaca salam pertama

Salam pertama merupakan rukun shalat. Salam pertama ini menandai bahwa serangkaian ibadah shalat telah berakhir. Ucapan salam yang paling pendek, namun memenuhi rukun shalat adalah dengan mengucapkan (السَّلَامُ عَلَيْكُم) ‘Assalaamu’alaikum’. Adapun ucapan salam yang sempurna adalah ucapan (السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ) "Assalaamu’alaikum’ warahmatullah".

13. Tertib

Tertib adalah rukun shalat, yang artinya semua gerakan dan bacaan tersebut harus dilakukan secara urut.

Syarat Sah dan Syarat Wajib Shalat

Mesjid di XinJiang
Muadzin melakukan panggilan shalat di Masjid terbesar di XinJiang.

Selain harus memenuhi rukun shalat, shalat juga harus memenuhi syarat sah shalat. Adapun syarat sah shalat antara lain adalah sebagai berikut:

1. Suci badan dari hadats besar dan kecil.

2. Suci badan, pakaian, dan tempat dari najis.

3. Menutup aurat. Aurat laki-laki adalah antara pusar sampai lutut, sedang aurat perempuan adalah seluruh anggota badan kecuali kedua telapak tangan dan wajah.

4. Telah masuk waktu shalat.

5. Menghadap kiblat.

sementara itu, syarat wajib shalat adalah hal-hal yang hal-hal yang membuat seseorang dikenai kewajiban shalat. Adapun syarat wajib shalat adalah sebagai berikut:

1. Islam

2. Baligh. Batasan baligh bagi laki-laki telah keluar sperma atau mimpi basah. Sedangkan bagi perempuan telah keluar darah haid.

3. Berakal, tidak gila atau mabuk.

4. Suci dari haid dan nifas bagi perempuan.

5. Telah sampai dakwah kepadanya.

6. Terjaga dan tidak sedang tidur.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya