Liputan6.com, Jakarta - Man jadda wa jadda adalah kata motivasi atau dikenal pula dengan pepatah Arab. Arti man jadda wa jadda adalah siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil. Ini pepatah Arab yang menegaskan bahwa keberhasilan dan kesuksesan bisa diperoleh siapa saja yang berusaha dengan kesungguhan.Â
Baca Juga
Dalam bahasa Arab, man jadda wa jadda ditulis dengan مَنْ جَدَّ وَجَدَ. Sementara itu, dalam buku berjudul Man Jadda Wa Jadda (2010) oleh Akbar Zainuddin, arti man jadda wa jadda adalah siapa yang berusaha dengan kerja keras, ia akan meraih hasil yang diharapkan.
Advertisement
Pepatah Arab man jadda wa jadda menegaskan bahwa usaha tidak akan mengkhianati hasil. Siapa saja yang memiliki keyakinan, melakukan, totalitas, dan konsisten akan memperoleh hasil berupa keberhasilan dan kesuksesan sebagaimana arti man jadda wa jadda tersebut.
Agar lebih memahami, berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang arti man jadda wa jadda, Senin (23/1/2023).
Arti Man Jadda wa Jadda adalah Siapa Bersungguh-sungguh Pasti Akan Berhasil
Arti man jadda wa jadda sama dengan ungkapan bahwa setiap usaha yang dilakukan tidak akan mengkhianati hasil. Usaha sungguh-sungguh yang dimaksud untuk meraih kesuksesan dan keberhasilan sebagaimana arti man jadda wa jadda adalah tekun, sabar, dan tidak mudah menyerah.
"Orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam mencari keridhaan kami, maka benar-benar akan kami tunjukan kepada mereka jalan-jalan kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik." (QS. al-Ankabut ayat 69)
Dalam buku berjudul Setetes Air Kehidupan oleh Abdi Sukamto S.Ag, M.Si., arti man jadda wa jadda adalah barang siapa yang bersungguh-sungguh dalam usahanya maka ia akan mendapatkan hasil dari apa yang ia kerjakan. Kesungguhan dalam usaha ini harus diiringi dengan doa dengan memohon keridaan Allah SWT agar lebih berkah.
Pepatah Arab tentang usaha yang tidak akan mengkhianati hasil ini sebenarnya memiliki empat dimensi yang perlu diketahui. Dalam buku berjudul Big Motivation: Inspirasi Sukses Para Santri (2016)Â oleh Akbar Zainuddin, empat dimensi atau makna sebagaimana arti man jadda wa jadda adalah sebagai berikut:
1. Keyakinan
Arti man jadda wa jadda adalah berupa keyakinan yang dipegang sungguh-sungguh akan menjadi kenyataan. Ini tentang keyakinan akan berhasil dan keyakinan akan memperoleh hasil sesuai yang sudah diusahakan.
2. Kerja Keras
Arti man jadda wa jadda adalah berupa keyakinan yang tidak hanya berhenti di keyakinan, tetapi diikuti dengan kerja keras dan usaha yang maksimal.
3. Totalitas
Arti man jadda wa jadda adalah berupa usaha yang totalitas, ini usaha yang tidak main-main.
4. Konsisten
Arti man jadda wa jadda adalah berupa usaha untuk selalu konsisten dan istiqomah dalam mencapai sesuatu. Konsistensi akan mengantarkan seseorang kepada keberhasilan yang diharapkannya selama ini.
Â
Advertisement
Kumpulan Pepatah Arab Lainnya
Apabila sudah mengetahui arti man jadda wa jadda, kemudian simak kumpulan pepatah Arab lainnya yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber:
1. As shobru kaa as shobiri murrun fii madzaaqotihi. Lakinna 'awaaqibahu ahlaa mina al 'asali.
(Kesabaran itu seperti buah Shabir (sejenis tanaman obat) yang rasanya pahit. Akan tetapi hasil yang didapatkan setelahnya lebih manis daripada madu)
2. Laula al 'ilmu lakaana an naasu kaa al bahaaimi.
(Seandainya tiada berilmu niscaya manusia itu seperti binatang)
3. Khoiru jaliisin fii az zamaani kitaabun.
(Sebaik-baik teman duduk pada setiap waktu adalah buku)
4. Al 'ilmu shoidun wa alkitaabatu qoyyiduhu. Qoyyid shuyuudaka bi alhibaali al waatsiqoti.
(Ilmu itu seperti hewan buruan sedangkan tulisan adalah tali ikatannya. Maka ikatlah hewan gembalamu dengan tali yang kuat)
5. As shobru yu'ienu a'la kulli amalin.
(Kesabaran itu akan menolong segala pekerjaan)
6. Man shobaro dzhofiro.
(Barang siapa yang bersabar, maka dia akan beruntung)
7. As shobru yu'ienu a'la kulli amalin.
(Kesabaran itu akan menolong segala pekerjaan)
8. Jarib wa laahidzh takun a'arifan.
(Cobalah dan perhatikanlah, niscaya kau jadi orang yang tahu)
9. Al aqlus salim fiel jismis salim.
(Akal yang sehat itu terletak pada badan yang sehat)
10. Qulil haqqo walau kaana murrun.
(Katakanlah kebenaran itu walaupun pahit)
11. Idza tammal Aqlu qollal kala.
(Apabila akal seseorang telah sempurna maka sedikitlah bicaranya)
12. Khoirun naasi ahsanuhum khulukon wa anfa'ahum linnaas.
(Sebaik-baik manusia adalah yang terbaik budi pekertinya dan yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya)
13. Al ittihadu asasun najaah.
(Persatuan adalah pangkal keberhasilan)
14. Ijhad walaa taksal wa laa takun ghoofilan fa nadaamatu al 'uqbaa liman yatakaasal.
(Bersungguh- sungguhlah dan jangan bermalas- malasan dan jangan pula lengah, karena penyesalan itu bagi orang yang bermalas-malasan)
15. Al waqtu kaa assaifi fa in lam taqto'hu qotho'aka.
(Waktu itu seperti pedang. Jika kau tidak memotongnya, maka Ia akan memotongmu)
16. Lan tarji'a al ayyamu allatii madhot.
(Tidak akan pernah kembali waktu yang telah lalu)
17. Inna as syabaaba wa al faroogo wa aljiddata mafsadatun lilmar i ayya mafsadatin.
(Sesungguhnya masa muda, waktu luang, dan banyak harta adalah perusak seseorang dengan sebenar-benarnya kerusakan)
18. Wa akhbaronii bi anna al 'ilma nuurun. Wa nuuru Allahi laa yuhdaa li'aashii.
(Beliau memberitahuku bahwasanya ilmu itu adalah cahaya. Dan cahaya Allah itu tidaklah diberi kepada orang yang melakukan maksiat
19. Uthlubil ilma minal mahdi ilal lahdi.
(Tuntutlah ilmu sejak dari buaian hingga liang kubur
20. Laulal ilma lakaanannaasu kal bahaaim.
(Kalaulah tidak karena ilmu niscaya manusia itu seperti binatang)