Liputan6.com, Jakarta Apa itu istidraj mungkin belum dipahami oleh kebanyakan orang. Pasalnya, istilah ini masih cukup jarang digunakan dalam percakapan sehari-hari. Istilah ini merujuk pada ujian yang diberikan Allah SWT kepada seorang manusia.
Apa itu istidraj merujuk pada kenikmatan yang diberikan Allah SWT sebagai ujian untuk seorang hamba. Ujian ini diberikan Allah SWT kepada seseorang yang durhaka kepada-Nya, yang mana mereka lupa bersyukur kepada Allah SWT.
Apa itu istidraj perlu dipahami oleh umat Islam. Pasalnya, hal ini bisa menjadi pembelajaran bagi setiap muslim bahwa sebuah kenikmatan bisa saja merupakan ujian dari Allah SWT. Jika tidak bersyukur, bisa saja kenikmatan tersebut akan dicabut Allah SWT dari mereka.
Advertisement
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (30/1/2023) tentang apa itu istidraj.
Apa Itu Istidraj?
Apa itu istidraj perlu dipahami maknanya oleh umat Islam. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), apa itu istridraj adalah hal atau keadaan luar biasa yang diberikan Allah SWT kepada orang kafir sebagai ujian sehingga mereka takabur dan lupa diri kepada Tuhan, seperti Firaun dan Karun. Apa itu istidraj contoh nyatanya yang dapat kamu lihat adalah seseorang yang tidak pernah beribadah walaupun selalu diberikan kecukupan rezeki dan bebas dari penyakit.
Dari segi bahasa, apa itu istidraj diambil dari kata dalam bahasa Arab, yaitu “daraja” yang artinya naik dari satu tingkatan ke tingkatan berikutnya. Namun secara istilah, apa itu Istidraj memiliki makna azab berwujud kenikmatan. Ketika seorang muslim banyak melakukan maksiat dan jarang beribadah, namun hidupnya terus dilimpahi kenikmatan, ini adalah tanda Istidraj dari Allah SWT. Ia terjebak dalam kenikmatan hidup, padahal dia semakin lalai menunaikan ibadah serta kewajiban lainnya.
Apa itu Istidraj yaitu nikmat yang diberikan Allah SWT kepada orang-orang yang membangkang atau jauh terhadap-Nya. Ini merupakan hukuman dari Allah SWT agar orang tersebut terus terjerumus dalam kesesatan. Apa itu Istidraj adalah seseorang yang diberikan nikmat tetapi diarahkan menuju kebinasaan oleh Allah SWT. Hal ini tentunya harus dihindari oleh setiap muslim. Mendapatkan hidayah, teguran, hingga ridho Allah SWT dalam menjalani kehidupan adalah hal yang diperlukan agar seorang muslim tidak tersesat.
Kenikmatan yang diberikan Allah SWT dalam istidraj bukanlah kenikmatan rahmat, namun merupakan bentuk hukuman. Apa itu istidraj merupakan nikmat yang diberikan Allah SWT kepada orang-orang yang membangkang kepada-Nya. Hal ini tentunya membuat kamu mesti berpikir-pikir lagi atas segala nikmat yang kamu terima. Apakah semua nikmat tersebut telah dibarengi dengan rasa syukur dan kepatuhan beribadah kepada Allah SWT atau malah sebaliknya, kamu banyak berbuat maksiat dan lalai melaksanakan ibadah kepada-Nya.
Advertisement
Ciri-Ciri Istidraj
Apa itu istidraj tentunya memiliki beberapa ciri-ciri yang perlu kamu kenali dan hindari. Berikut ciri-ciri istidraj yang perlu dipahami umat Islam:
1. Pekerjaan dan rezeki di dunia berjalan lancar meskipun tidak pernah mengingat Allah SWT.
2. Merasa begitu tenang dan tentram meskipun tidak pernah menjalankan ibadah dan sering melakukan maksiat.
3. Jarang terkena penyakit walaupun sering melakukan perbuatan maksiat dan lalai beribadah.
4. Merasa segala kenikmatan yang didapatkan di dunia semata karena usaha sendiri tanpa campur tangan Allah SWT.
5. Jarang ditimpa musibah meskipun tidak pernah mengingat Allah SWT.
Dalil Tentang Istidraj
Kamu tentunya juga perlu memahami penjelasan tentang istidraj di dalam Al-Quran. Berikut dalil tentang apa itu istidraj di dalam Al-Quran:
- Surat Al-A'raf ayat 182, yang artinya: "Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, nanti Kami akan menarik mereka dengan berangaur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui."
- Surat Al An'am ayat 44, yang artinya: "Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu (kesenangan) bagi mereka. Sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam putus asa."
- Surat Ali Imran ayat 178, yang artinya: "Dan jangan sekali-kali orang-orang kafir itu mengira bahwa tenggang waktu yang Kami berikan kepada mereka lebih baik baginya. Sesungguhnya tenggang waktu yang Kami berikan kepada mereka hanyalah agar dosa semakin bertambah, dan mereka akan mendapat azab yang menghinakan."
- Surat An Naml: 4, yang artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat, Kami jadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka, maka mereka bergelimang (dalam kesesatan)."
Surat Al Ankabut: 38, yang artinya: "Dan (juga) kaum 'Aad dan Tsamud, dan sungguh telah nyata bagi kamu (kehancuran mereka) dari (puing-puing) tempat tinggal mereka. Dan syaitan menjadikan mereka memandang baik perbuatan-perbuatan mereka, lalu ia menghalangi mereka dari jalan (Allah), sedangkan mereka adalah orang-orang berpandangan tajam."
Advertisement