Liputan6.com, Vatican City - Kabar Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin (21/4/2025) telah membuat umat Katolik dunia berduka.
Paus Fransiskus meninggal pada usia 88 tahun di kediamannya di Casa Santa Marta, Vatikan.
Baca Juga
Kabar Paus Fransiskus meninggal diumumkan oleh Kevin Farrell, Camerlengo dari Kamar Apostolik dalam sebuah pidato video.
Advertisement
Sosok Paus Fransiskus semasa hidup kerap jadi sorotan, mulai dari kesederhanaannya hingga tindakannya yang berbeda dari Paus pada umumnya. Seperti pada perayaan Kamis Putih Maret 2016 lalu, ia jadi sorotan karana membasuh dan mencium kaki para imigran, termasuk tiga pria Muslim.
Sebelum Fransiskus menjadi Paus, upacara itu biasanya dilakukan di Katerdal St Peter atau gereja lainnya di Roma. Biasanya hanya lelaki Katolik, kebanyakan para pastor saja, yang dicium kakinya oleh Paus dalam ritual tersebut.
Namun, semenjak Paus asal Argentina itu terpilih pada 2013, ia melanjutkan kebiasaannya saat menjadi Uskup Agung di Buenos Aires yang membolehkan wanita dan non-Katolik untuk berpartisipasi. Atas aksinya itu ia kerap mendapat kritikan dari kalangan konservatif.
Tahun 2016, pengungsi dari Mali, Nigeria, Eritrea, India, Suriah, dan Pakistan turut serta dalam ritual tersebut. Empat wanita dalam grup itu berasal dari Kristen Koptik dari Eritrea dan seorang Katolik warga Italia yang bekerja di pengungsian yang mengurus 900 pencari suaka.
"Masing-masing dari kalian, apa pun agama yang Anda anut, mari kita berdoa kepada Tuhan agar persaudaraan ini menular ke seluruh dunia," tutur Paus Fransiskus.
Selain itu, ia membawa telur dan cokelat Paskah, bola, dan donasi bagi anak-anak penampungan.
Â