7 Cara Menghilangkan Stress yang Ampuh, Kenali Faktor Penyebab dan Gejalanya

Cara menghilangkan stress bisa dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat, relaksasi, hingga psikoterapi.

oleh Husnul Abdi diperbarui 24 Feb 2023, 20:45 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2023, 20:45 WIB
Cara Menghilangkan Stress yang Ampuh
Cara Menghilangkan Stress yang Ampuh. Sumber : Freepik

Liputan6.com, Jakarta Cara menghilangkan stress tentunya perlu dipahami oleh setiap orang. Pasalnya, hampir semua orang mungkin pernah mengalami yang namanya stress. Namun, stress tidak boleh dibiarkan hingga berlarut-larut. Kamu harus segera mengatasinya gar tidak menimbulkan masalah kesehatan nantinya.

Stress adalah adalah sebuah tekanan psikologis dan fisik yang bereaksi ketika menghadapi situasi yang dianggap berbahaya. Dengan kata lain, stress merupakan cara tubuh kamu menanggapi jenis tuntutan, ancaman, atau tekanan apa pun.

Cara menghilangkan stress bisa dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat, relaksasi, hingga psikoterapi. Kamu juga bisa menghindari berbagai faktor penyebab dari gangguan mental dan emosional yang disebabkan oleh faktor luar ini.  

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (24/2/2023) tentang cara menghilangkan stress.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Cara Menghilangkan Stress

Ilustrasi yoga
Ilustrasi yoga. (Photo by Savanna Goldring on Pexels)

Konsumsi Makanan Sehat

Cara menghilangkan stress yang pertama yaitu mengonsumsi makanan sehat. Pola makan dan pemilihan makanan dapat memainkan peran penting dalam meredakan stress. Makanlah diet seimbang dan hindarilah makanan yang dapat meningkatkan tekanan, misalnya kopi, teh, dan makanan tinggi gula. Selain itu, kamu juga perlu untuk menghindari rokok, minuman beralkohol, serta obat-obatan terlarang.

Olahraga

Olahraga membantu melepaskan penumpukan tekanan dan meningkatkan kebugaran. Olahraga dianjurkan untuk dilakukan setidaknya tiga kali per minggu untuk mendapatkan manfaat optimal. Jika kamu tidak terbiasa berolahraga, diskusikanlah dengan dokter sebelum memulai program latihan. Cara menghilangkan stress ini patut kamu coba.

Relaksasi

Cara menghilangkan stress selanjutnya yaitu dengan melakukan teknik relaksasi. Relaksasi adalah cara efektif untuk membantu mengurangi tekanan otot yang berkaitan dengan stress. Ada banyak teknik relaksasi, layaknya yoga, meditasi, dan pijat. Melakukan teknik relaksasasi seperti yoga atau meditasi selama 10-15 menit secara rutin dapat menenangkan pikiran kamu. Relaksasi dapat membuat kamu lebih tenang dan nyaman menjalani hidup.


Cara Menghilangkan Stress

Mengurangi Stres
Ilustrasi Berkebun Credit: pexels.com/Karolina

Tidur Cukup

Pola hidup sehat sangat menentukan sebagai cara menghilangkan stress. Oleh karena itu, kamu sangat penting untuk mencukup kebutuhan tidur setiap harinya. Tubuh kamu kemungkinan dapat pulih dari kondisi ini sehari setelah tidur.

Dapatkan Dukungan dari Orang Terdekat

Dapatkan dukungan dari keluarga, teman, dan komunitas kamu. Memiliki dukungan dalam hidup dapat membuat kamu tetap sehat. Caranya tentu dengan menceritakan keluh kesah kamu kepada mereka. Memendam perasaan bisa membuat kamu stress. Oleh karena itu, sebainya lepaskan beban dengan mengungkapkan semua hal yang ada di pikiran kepada orang terdekat atau psikolog. Setelah semua keluh kesah dikeluarkan, perasaan akan menjadi jauh lebih baik.

Lakukan Kegiatan yang Kamu Suka

Cara menghilangkan stress selanjutnya yaitu dengan melakukan kegiatan yang kamu suka. Hal ini bisa dengan melakukan hobi, seperti berolahraga, membaca, memasak, berkebun, melukis, bernyanyi, dan kegiatan lainnya yang dapat menghasilkan dopamin atau hormon bahagia. Hal ini akan membuat tubuh dan pikiran kamu lebih rileks.

Belajar Mengelola Stress

Belajar mengelola stress juga penting sebagai cara menghilangkan stress. Pasalnya, hal ini ternyata juga dipelajari.  Dengan memahami faktor penyebab dari stress, kamu bisa saja dapat mengelola stres nantinya. Ambilah kelas manajemen stress untuk mendapatkan strategi mengatasi kehidupan dan stress dengan lebih efektif.


Faktor Penyebab Stress

Stres
Ilustrasi Stres Credit: pexels.com/Ahmad

Selain menerapkan cara menghilangkan stress, kamu tentunya juga bisa menghindarinya dengan mengenali faktor penyebab stress. Faktor penyebab stress pada setiap orang tentunya berbeda-beda. Saat seseorang menghadapi faktor penyebab stress, tubuh akan bereaksi secara alami dengan melepas hormon yang dinamakan kortisol dan adrenalin. Reaksi ini sebenarnya baik untuk membantu seseorang menghadapi situasi yang berbahaya atau mengancam, sehingga bisa keluar dari situasi tersebut.

Berikut beberapa faktor penyebab stress yang perlu diketahui:

- Masalah kesehatan, seperti menderita suatu penyakit yang berat atau sulit disembuhkan.

- Masalah keluarga, seperti bertengkar dengan pasangan, tak kunjung hamil saat sudah cukup lama menikah, akan menikah atau bercerai, khawatir tidak mampu merawat anak, diusir dari rumah.

- Pekerjaan, seperti beban di tempat kerja, hubungan yang tidak baik dengan atasan, bahkan saat akan menjalani wawancara pekerjaan atau karena tidak memiliki pekerjaan.

- Kehidupan sosial, seperti menjadi korban pelecehan, menjalani proses peradilan.


Gejala Stress

mudah lupa
ilustrasi perempuan stres/Photo by Engin Akyurt from Pexels

Gejala stress juga penting untuk kamu kenali. Berikut beberapa gejala stress yang bisa kamu perhatikan:

Gejala Fisik

Misalnya lemas, pusing, migrain, sakit kepala tegang, gangguan pencernaan (mual dan diare atau sembelit), nyeri otot, jantung berdebar, sering batuk pilek, gangguan tidur, hasrat seksual menurun, tubuh gemetar, telinga berdengung, kaki tangan terasa dingin dan berkeringat, atau mulut kering dan sulit menelan. Stress pada wanita juga dapat menimbulkan gangguan menstruasi.

Gejala Emosi

Misalnya mudah gusar, frustasi, suasana hati mudah berubah atau moody, sulit menenangkan pikiran, rendah diri, merasa kesepian, merasa tidak berguna, bingung dan hilang kendali, menghindari orang lain, dan depresi.

Gejala Perilaku

Contohnya tidak mau makan, menghindari tanggung jawab, serta menunjukkan sikap gugup seperti menggigit kuku atau berjalan bolak-balik, merokok, hingga mengonsumsi alkohol secara berlebihan.

Gejala Kognitif

Contohnya sering lupa, sulit memusatkan perhatian, pesimis, memiliki pandangan yang negatif, dan membuat keputusan yang tidak baik.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya