Observasi dapat Dilakukan Secara Tidak Langsung dengan Cara Mendengarkan, Ini Lengkapnya

Observasi dapat dilakukan secara tidak langsung dengan cara mendengar narasumber.

oleh Husnul Abdi diperbarui 01 Mar 2023, 15:05 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2023, 15:05 WIB
Ilustrasi wawancara
Ilustrasi wawancara. Sumber foto: unsplash.com/rawpixel.

Liputan6.com, Jakarta Observasi dapat dilakukan secara tidak langsung dengan cara mendengarkan. Mendengarkan di sini maksudnya adalah mendengarkan keterangan dari narasumber. Selain itu, kamu juga bisa melakukan observasi secara tidak langsung dengan membaca berita di media.

Observasi adalah istilah yang sangat penting dipahami saat melakukan penelitian. Kegiatan ini dilakukan sebagai peninjauan dalam penelitian, dan dilakukan dengan sangat cermat. Observasi sendiri artinya adalah peninjauan secara cermat.

Observasi dapat dilakukan secara tidak langsung dengan cara mendengar narasumber. Dari penuturan narasumber yang mengetahui tentang objek penelitian, maka nantinya akan didapatkan hasil observasi.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (1/3/2023) tentang observasi dapat dilakukan secara tidak langsung dengan cara mendengar.

Observasi dapat Dilakukan Secara Tidak Langsung dengan Cara Mendengar

Observasi dapat Dilakukan Secara Tidak Langsung dengan Cara Mendengar
Observasi dapat Dilakukan Secara Tidak Langsung dengan Cara Mendengar Credit: pexels.com/mentatdgt

Sebelum mengenali observasi dapat dilakukan secara tidak langsung dengan cara mendengar, kamu perlu paham bahwa observasi proses peninjauan dalam penelitian. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, obeservasi adalah peninjauan secara cermat. Observasi merupakan kegiatan atau aktivitas mengamati dan mencermati suatu hal untuk mendapat sebuah kesimpulan.

Observasi sangat penting perannya dalam mencapai hasil yang diinginkan peneliti dalam menyelesaikan sebuah penelitian. Observasi juga dikenal sebagai instrumen penelitian dengan cara mengumpulkan data lalu mengamati secara langsung di lapangan. Semua kegiatan di lapangan diamati, direkam, dihitung, diukur, serta dicatat untuk mencapai tujuan observasi. Pasalnya, tujuan observasi memang adalah untuk mengumpulkan data, informasi, dan melakukan penafsiran.

Observasi adalah kegiatan mengamati suatu objek dengan tujuan untuk memahami pengetahuan dari sebuah kejadian berdasarkan pengetahuan sebelumnya dan mencatatnya sebagai hasil observasi.

Observasi Langsung dan Tidak Langsung

Observasi dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Observasi dapat dilakukan secara langsung dengan cara datang ke lokasi dan mengamati. Setelah itu, kamu perlu mencatat hasil pengamatan tersebut dan mendokumentasikannya sebagai hasil observasi. 

Selain itu, observasi dapat dilakukan secara tidak langsung dengan cara mendengarkan penjelasan atau cerita narasumber. Tentunya hal ini tidak terbatas hanya dengan mendegar narasumber saja. Observasi dapat dilakukan secara tidak langsung dengan cara lainnya, seperti membaca berita. Dalam hal ini, observasi dapat dilakukan secara tidak langsung dengan cara mendapatkan berita dari berbagai sumber, seperti televisi, radio, hingga melalui internet. Intinya, observasi dapat dilakukan secara tidak langsung dengan cara mendengarkan dan juga membaca.

Unsur-Unsur Observasi

Unsur-Unsur Observasi
Unsur-Unsur Observasi Credit: pexels.com/Christina

Setelah mengetahui bahwa observasi dapat dilakukan secara tidak langsung dengan cara mendengar, kamu juga perlu mengenali unsur-unsur dari observasi. Berikut unsur-unsur observasi:

1. Pelaku atau partisipan.

Perlu diperhatikan siapa saja yang terlibat dalam kegiatan yang diamati. Kemudian apa status dan hubungan mereka dengan kegiatan tersebut.

2. Kegiatan.

Perlu dipahami apa yang dilakukan oleh partisipan, apa yang mendorong mereka melakukannya, untuk siapa mereka melakukannya, bagaimana mereka melakukannya, bagaimana bentuk kegiatan tersebut, kemudian apa akibat dari adanya kegiatan tersebut.

3. Tujuan.

Kaitannya dengan apa yang diharapkan partisipan baik dalam bentuk tindakan, ucapan, ekspresi muka, atau bahkan gerak tubuh.

4. Ruang atau tempat.

Kaitannya dengan lokasi dari peristiwa yang sedang diamati.

5. Waktu.

Hubungannya dengan jangka waktu kegiatan yang sedang diamati.

6. Benda atau alat.

Pada bagian ini, berhubungan dengan jenis, bentuk, bahan, dan kegunaan benda atau alat yang dipakai ketika mengamati sebuah kegiatan.

Ciri-Ciri Observasi

Sementara itu, kamu juga perlu memahami ciri-ciri observasi. Melansir BPMPK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, berikut ciri-ciri observasi:

- Jenis serta besar sampel wajib ditentukan.

- Pengamatan wajib reliabel dan valid.

- Harus jelas diketahui apa yang ingin diamati.

- Perilaku objek yang dikaji sudah dibuat ke dalam kategori-kategori.

- Unit yang digunakan dalam pengukuran perilaku harus ada.

- Derajat penarikan kesimpulan yang digunakan harus jelas diketahui.

Contoh Metode Observasi

Ilustrasi penelitian
Ilustrasi (Sumber: Pixabay)

Observasi dapat dilakukan secara tidak langsung dengan cara mendengarkan cerita dari narasumber. Di samping itu, observasi tentunya memiliki metode tertentu dalam penerapannya. Bila dilihat dari keberadaan pengamat di lapangan, berikut contoh metode observasi yang perlu kamu ketahui:

- Observasi Partisipasi

Observasi ini dilakukan peneliti dengan cara melibatkan diri ke dalam lingkungan yang menjadi objek pengamatan. Observasi partisipasi bisa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu observasi partisipasi sebagian dan observasi partisipasi penuh.

- Observasi Non Partisipasi

Observasi ini dilakukan peneliti tanpa melibatkan diri secara langsung ke dalam sebuah objek pengamatan, namun masih tetap bisa mendapatkan gambaran mengenai objek yang diamati.

Tujuan Observasi

Observasi tentunya mempunyai tujuan tertentu, di antaranya yaitu:

- Menggambarkan objek serta segala yang berhubungan dengannya melalui pengamatan dengan menggunakan panca indra.

- Mendapatkan kesimpulan tentang objek yang diamati. Kesimpulan tersebut disusun di dalam sebuah laporan yang relevan serta bermanfaat bagi bahan pembelajaran.

- Mendapatkan suatu data atau informasi yang dapat dibagikan kepada pihak lain dalam bentuk karya ilmiah atau non-ilmiah.

- Memungkinkan orang lain mudah menafsirkan hasil penemuan dan bagaimana akan diinterpretasikan.

- Mencatat keadaan yang tidak dapat direplikasikan dalam suatu eksperimen.

- Menjelaskan suatu peristiwa dan dapat diuji kualitasnya, serta menimbulkan spekulasi tentang peristiwa tersebut dalam aturan nyata.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya