Liputan6.com, Jakarta Rihlah adalah salah satu istilah yang berkaitan erat dengan sejarah Islam. Rihlah adalah perjalanan yang dilakukan untuk mencari Ilmu yang baik dan pencerahan spiritual. Sepanjang sejarah, banyak cendekiawan dan mistikus telah memulai perjalanan untuk mencari pengetahuan, pertukaran budaya, dan pencerahan spiritual. Dalam tradisi Islam, perjalanan seperti itu sering disebut Rihlah, yang berarti perjalanan atau perjalanan dalam bahasa Arab.
Rihlah adalah konsep yang memiliki sejarah panjang dalam Islam, dengan banyak tokoh terkemuka melakukan perjalanan panjang dalam mengejar ilmu dan pencerahan. Salah satu contoh Rihlah yang paling terkenal adalah catatan perjalanan sarjana Maroko abad ke-14, Ibn Battuta, yang menghabiskan lebih dari 30 tahun bepergian ke seluruh dunia Islam dan mendokumentasikan pengalaman dan pengamatannya dalam bukunya "Rihla".
Hari ini, konsep Rihlah terus menginspirasi orang di seluruh dunia untuk memulai perjalanan mereka sendiri. Baik itu untuk kepentingan pendidikan, pertukaran budaya, atau pertumbuhan spiritual, Rihlah tetap menjadi alat yang ampuh untuk memperluas wawasan umat muslim dan memperdalam pemahaman kita tentang dunia dan diri kita sendiri.
Advertisement
Untuk lebih memahami konsep Rihlah, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pengertian dan jenis-jenis RIhlah, beserta dengan contohnya, Senin (6/3/2023).
Rihlah Adalah
Rihlah adalah istilah bahasa Arab yang mengacu pada sebuah perjalanan atau perjalanan, terutama yang dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan ilmu atau pencerahan spiritual. Dalam tradisi Islam, istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan perjalanan cendekiawan atau mistikus Muslim yang melakukan perjalanan jauh untuk mencari ilmu, bertemu ulama lain, dan mengunjungi situs-situs keagamaan penting.
Salah satu contoh Rihla yang paling terkenal adalah catatan perjalanan sarjana Maroko abad ke-14, Ibn Battuta, yang menghabiskan lebih dari 30 tahun bepergian ke seluruh dunia Islam dan sekitarnya, mendokumentasikan pengalaman dan pengamatannya dalam bukunya "Rihla".
Sarjana dan mistikus Muslim melihat Rihlah sebagai bagian penting dari pendidikan dan pertumbuhan pribadi mereka. Mereka percaya bahwa perjalanan dapat memperluas pemahaman mereka tentang dunia, memaparkan mereka pada ide dan perspektif baru, dan memberi mereka kesempatan untuk bertemu dengan cendekiawan dan pakar lain di bidangnya.
Selain untuk mencari ilmu, Rihlah juga dipandang sebagai sarana untuk mendapatkan pencerahan spiritual. Banyak sarjana percaya bahwa perjalanan dapat membantu mereka terhubung dengan Tuhan, merenungkan kehidupan mereka sendiri, dan memperdalam pemahaman iman mereka.
Rihlah bisa mengambil banyak bentuk, dari perjalanan pendidikan hingga ziarah spiritual. Beberapa cendekiawan akan melakukan perjalanan untuk mengunjungi sekolah atau universitas lain, sementara yang lain akan mengunjungi situs keagamaan penting atau terlibat dalam praktik spiritual seperti meditasi atau doa.
Advertisement
Ayat Tentang Rihlah
Tidak ada ayat khusus dalam Al Quran yang menyebutkan istilah Rihlah atau “bepergian demi mencari ilmu atau pencerahan”. Namun, ada banyak ayat dalam Alquran yang mendorong umat Islam untuk mencari ilmu, menjelajahi dunia, dan merenungkan keajaiban ciptaan Allah. Berikut beberapa contohnya:
Surat Al-‘Ankabut Ayat 20
قُلْ سِيرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ فَٱنظُرُوا۟ كَيْفَ بَدَأَ ٱلْخَلْقَ ۚ ثُمَّ ٱللَّهُ يُنشِئُ ٱلنَّشْأَةَ ٱلْءَاخِرَةَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
Artinya: Katakanlah: "Berjalanlah di (muka) bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian Allah menjadikannya sekali lagi. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Surat Ar-Rum Ayat 22
وَمِنْ ءَايَٰتِهِۦ خَلْقُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَٰفُ أَلْسِنَتِكُمْ وَأَلْوَٰنِكُمْ ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّلْعَٰلِمِينَ
Artinya: Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.
Surat Al-Mu’min Ayat 64
ٱللَّهُ ٱلَّذِى جَعَلَ لَكُمُ ٱلْأَرْضَ قَرَارًا وَٱلسَّمَآءَ بِنَآءً وَصَوَّرَكُمْ فَأَحْسَنَ صُوَرَكُمْ وَرَزَقَكُم مِّنَ ٱلطَّيِّبَٰتِ ۚ ذَٰلِكُمُ ٱللَّهُ رَبُّكُمْ ۖ فَتَبَارَكَ ٱللَّهُ رَبُّ ٱلْعَٰلَمِينَ
Artinya: Allah-lah yang menjadikan bumi bagi kamu tempat menetap dan langit sebagai atap, dan membentuk kamu lalu membaguskan rupamu serta memberimu rezeki dengan sebahagian yang baik-baik. Yang demikian itu adalah Allah Tuhanmu, Maha Agung Allah, Tuhan semesta alam.
Ayat-ayat tersebut antara lain mendorong umat Islam untuk mengeksplorasi dan menghargai dunia di sekitar mereka, mencari ilmu, dan merenungkan keajaiban ciptaan Allah.
Jenis Rihlah
Ada beberapa jenis Rihlah, masing-masing dengan maksud dan tujuannya sendiri. Beberapa jenis Rihlah yang paling umum meliputi:
1. Rihlah Pendidikan: Jenis perjalanan ini dilakukan dengan tujuan untuk menimba ilmu dan belajar dari ulama lain dan ahli dalam bidang tertentu.
2. Rihlah Spiritual: Jenis perjalanan ini dilakukan dengan tujuan mencari pencerahan spiritual dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Ini mungkin melibatkan mengunjungi situs keagamaan atau terlibat dalam praktik spiritual.
3. Rihlah Dagang: Jenis perjalanan ini dilakukan dengan tujuan melakukan perdagangan atau niaga. Ini mungkin melibatkan perjalanan ke negara atau wilayah lain untuk membeli dan menjual barang.
4. Petualangan Rihlah: Jenis perjalanan ini dilakukan demi petualangan dan penjelajahan. Ini mungkin melibatkan perjalanan ke lokasi terpencil atau eksotis, terlibat dalam olahraga ekstrim, atau ikut serta dalam aktivitas petualangan lainnya.
5. Ziarah Rihlah: Jenis perjalanan ini dilakukan untuk alasan keagamaan, seperti mengunjungi situs-situs keagamaan penting atau berpartisipasi dalam festival dan ritual keagamaan. Contohnya seperti ibadah haji ke Mekkah, atau ziarah Umrah ke Mekkah yang bisa dilakukan setiap saat sepanjang tahun.
Advertisement
Contoh Rihlah
Salah satu contoh Rihlah yang paling terkenal adalah catatan perjalanan sarjana Maroko abad ke-14, Ibnu Battuta. Dia memulai perjalanan yang berlangsung selama lebih dari 30 tahun dan mencakup hampir seluruh dunia Islam dan sekitarnya. Perjalanannya membawanya ke Afrika Utara, Timur Tengah, Asia Tengah, India, Asia Tenggara, Cina, dan bahkan sampai ke Spanyol dan Afrika Barat.
Selama perjalanannya, Ibnu Battuta bertemu dengan ulama lain, mengunjungi situs-situs keagamaan penting, dan mendokumentasikan pengalaman dan pengamatannya dalam bukunya "Rihla". Catatannya memberikan wawasan berharga ke dalam realitas sosial, politik, dan budaya dunia Islam selama abad ke-14, dan tetap menjadi sumber penting bagi sarjana sejarah dan antropologi saat ini.
Rihlah Ibnu Battuta adalah contoh utama dari jenis perjalanan yang dilakukan oleh para sarjana Muslim dalam mencari pengetahuan, pertukaran budaya, dan pencerahan spiritual. Perjalanannya membantu memperluas pemahamannya tentang dunia dan memperkaya pengetahuan dan pengalamannya.