Ingin Punya Teman, Wanita 29 Tahun Ini Ubah Identitas Jadi Remaja

Liputan6.com, Jakarta Masa saat masih bersekolah menjadi kenangan indah setiap orang. Suka duka dijalani bersama teman sebaya yang membuatnya makin berwarna. Saat dewasa, kilas balik masa sekolah membangkitkan kenangan yang menggugah jiwa untuk kembali ke masa lalu. Namun hal ini mustahil sampai seorang wanita yang nekat menggunakan cara nyeleneh untuk jadi muda kembali. 

Seperti melansir dari Unilad, seorang wanita asal Korea Selatan sempat menggegerkan sekolah menengah di New Jersey, Amerika Serikat. Pasalnya, wanita 29 tahun ini sengaja mengubah identitasnya menjadi seorang remaja berusia 19 tahun demi bisa merasakan bangku sekolah layaknya masa muda. 

Siapa sangka, wanita yang diketahui bernama Hyejeong Shin itu harus menempuh jalur hukum. Pengacara wanita Shin,  Darren Gelber mengklaim dia kesepian dan ingin kembali ke hari-harinya bersama teman-teman di sekolah.

“Hyejeong Shin, datang ke Amerika Serikat sendirian ketika dia baru berusia 16 tahun untuk menghadiri sekolah asrama swasta,” kata Darren Gelber.

Alasan Shin mengubah identitas jadi seorang remaja meski sudah dewasa ini menghebohkan pihak sekolah dan netizen. Berikut Liputan6.com merangkum kisahnya melansir dari berbagai sumber, Sabtu (25/3/2023).

Saat menempuh jalur hukumnya, Shin berusia 29 tahun. Ia sengaja memalsukan akta kelahirannya untuk menyamar sebagai remaja berusia 16 tahun dan mendaftar di sebuah di New Brunswick High School di New Jersey, Amerika Serikat. Ia mengungkapkan alasan dia melakukannya hanya karena rasa rindu masa remaja.

"Tidak pernah ada orang atau siswa mana pun yang dalam bahaya dan seluruh kasus ini lebih tentang klien saya yang ingin kembali ke tempat yang aman dan ramah dan lingkungan yang dia lihat kembali dengan sayang dan tidak lebih," Darren Gelber, pengacara Shin, mengatakan kepada pengadilan.

Meskipun pengacara Gelber mengakui situasinya sangat aneh dan sulit dipahami oleh orang lain, ia menambahkan bahwa Hyejeong Shin perlu menghadapi masalah pribadinya, namun tidak pernah bermaksud untuk menyakiti siapapun.

Kasus penipuan Shin sudah bergulir di ranah hukum. Namun baru-baru ini terungkap bahwa Shin juga dilaporkan oleh beberapa siswa yang mulai mencurigai tingkah lakunya. Shin membela diri dengan mengklaim bahwa dia hanya ingin mengalami pengalaman yang membuatnya merasa lebih aman selama masa dewasanya.

Shin telah pergi ke empat hari kelas sebelum dia akhirnya ketahuan. Staf New Brunswick menemukan bahwa Shin telah memalsukan akta kelahirannya untuk mendapatkan izin masuk. 

Ms. Shin telah mengakui bersalah atas sejumlah dakwaan yang dapat mengakibatkan hukuman penjara maksimal lima tahun. Namun, pengacaranya sedang berusaha keras untuk membujuk pengadilan bahwa kliennya merasa kesepian dan bingung. 

Shin baru saja bercerai secara kontroversial dan seluruh keluarganya tinggal di Korea Selatan. Dia tidak memiliki dukungan apa pun. Merindukan suasana sekolah menengah dan masa lalu yang indah, akhirnya Shin memutuskan untuk berpura-pura kembali ke sekolah.

Rupanya, penampilan muda Shin mengelabui staf sekolah menengah dan siswa remaja lainnya. Karena tidak ada yang menduga bahwa dia berusia lebih dari 10 tahun dari teman-temannya Kendati demikian proses pemeriksaan dokumen dan sikapnya yang 'aneh' terhadap siswa lain yang dia undang.