Liputan6.com, Jakarta Bisa lolos di kampus impian menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi seorang siswa. Tak terkecuali pihak keluarga yang tak hentinya mencurahkan dukungan lahir dan batin. Terlebih setelah adanya kuliah tatap muka. Campur aduk antara antusias, hingga was-was dirasakan sebagian besar mahasiswa saat mengikuti kuliah di kelas.
Menariknya, seorang mahasiswa baru membagikan kisah awal kuliah tatap muka yang mengesankan. Melansir dari mStar, mahasiswa yang diketahui bernama Asilah Wanie baru saja menyelesaikan kelas pertama offline di jenjang S1. Mengejutkannya, di halaman, keluarga justru menyempatkan untuk menunggu Wanie hingga sampai selesai kuliah.
Mirip anak jenjang Sekolah Dasar yang sering enggan ditinggal orang tua saat pertama kali bersekolah. Kerap ditemui anak kecil merengek minta ditemani orang tua di sekolah. Namun hal ini beda dengan mahasiswa yang viral tersebut. Orang tua Wanie sengaja menunggunya kuliah karena khawatir sendirian di kampus yang jauh dari rumah.
Advertisement
Momen pertemuan Wanie dengan keluarganya ini sukses mencuri perhatian netizen. Bahkan Wanie sendiri merasa terharu saat mendapati kasih sayang keluarganya. Berikut Liputan6.com merangkum kisahnya melansir dari mStar, Kamis (6/4/2023).
Keluarga Wanie Rela Menunggu di Halaman Kampus Pakai Tikar
Wanie menyebutkan dirinya mengambil jurusan Administrasi Bisnis dan Sumber Daya Manusia di Universiti Teknologi Mara (UiTM) Puncak Alam, Kuala Selangor. Sebelumnya Wanie mengikuti perkuliahan secara online. Momen tersebut merupakan kuliah tatap muka pertama Wanie yang ternyata bikin khawatir orang tuanya.
"Keluarga dan teman-teman datang ke sini dari rumah kami di Kuantan, Pahang. Keluarga datang karena tidak yakin membiarkan saya bepergian jauh sendirian, semester depan mungkin mereka baik-baik saja," kata Wanie.
Menurut Wanie, awalnya orang tua dan saudara kandungnya berencana jalan-jalan di sekitar Puncak Alam untuk mengisi waktu luang sambil menunggunya masuk kelas dua jam. Ibu dan saudaranya rela menunggu halaman dengan membentangkan tikar.
"Saya sangat senang ketika kelas selesai dan keluarga saya sudah siap menunggu. Saya merekam video sebagai kenang-kenangan karena ini adalah kelas pendidikan jasmani pertama saya untuk gelar saya. Ayah saya sedang menunggu di dalam mobil dan ibu saya serta saudara-saudara lainnya sedang duduk di atas tikar yang dibentangkan di luar,” kata Wanie.
Advertisement
Kini Sudah Lulus dan Punya Pekerjaan
Berbicara tentang jalur studi PJJ, Wanie mengatakan dia sudah memiliki pekerjaan tetap setelah lulus diploma tetapi melanjutkan studi ke tingkat sarjana atas permintaan orang tuanya.
"Setelah menyelesaikan diploma, saya bekerja di bidang klerikal di perusahaan yang cukup terkenal, dan saya nyaman karena bisa punya uang sendiri dan berniat untuk melanjutkan.
"Tapi orang tua saya punya harapan untuk saya, saya anak sulung dan adik perempuan saya berhasil melanjutkan kuliah di Universiti Sultan Zainal Abidin (UniSZA).
Menyadari pengorbanan orang tuanya, Wanie mengaku memiliki rasa tanggung jawab untuk membanggakan keluarganya.
Ia mengaku tidak memiliki keberuntungan untuk mendapatkan selempang merah muda yang merupakan Penghargaan Wakil Rektor (ANC), ia akhirnya memberitahu ibu saya bahwa akan berusaha untuk mendapatkannya.
"Saya akan mencoba yang terbaik untuk membuat mereka tersenyum," kata Wanie.