Liputan6.com, Jakarta - Labil adalah sifat mudah goyah yang menggambarkan kondisi ketika seseorang mengalami perubahan yang cepat pada perasaan dan kejiwaannya. Sifat labil sering kali ditandai dengan fluktuasi emosi yang cepat dan tiba-tiba, di mana seseorang dapat berubah dari satu emosi ke emosi lainnya dengan mudah.
Misalnya, seseorang bisa merasa bahagia pada satu saat, tetapi bisa berubah menjadi marah atau sedih hanya dalam waktu singkat. Sifat labil adalah umumnya lebih sering dialami oleh remaja, terutama karena mereka masih dalam masa transisi perkembangan emosi dan kejiwaan yang kompleks.
Advertisement
Universitas Medan Area mengutip dari Hurlock menjelaskan, bahwa benar masa remaja dianggap sebagai masa labil yaitu di mana individu berusaha mencari jati dirinya dan mudah sekali menerima informasi dari luar dirinya tanpa ada pemikiran lebih lanjut.
Advertisement
Perubahan hormon, perubahan fisik, dan tekanan dari lingkungan sekitar dapat mempengaruhi sifat labil pada remaja. Namun, hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa orang dewasa juga dapat memiliki sifat labil, terutama jika mereka menghadapi stres atau tekanan emosional yang signifikan dalam hidup mereka.
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang labil adalah sifat mudah goyah, lengkap ciri-cirinya, Jumat (7/4/2023).
Sifat Mudah Goyah
Labil adalah kondisi di mana seseorang mudah berubah keadaan perasaan dan kejiwaannya tanpa sebab yang jelas. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan arti labil adalah sifat goyah, tidak mantap, tidak tenang, mudah berubah-ubah, atau tidak kokoh.
Kondisi ini dapat mempengaruhi perilaku dan hubungan seseorang dengan orang lain. Salah satu ciri utama labil adalah perubahan suasana hati yang cepat. Seseorang yang labil dapat berubah dari senang menjadi marah, atau dari sedih menjadi ceria dalam waktu singkat tanpa alasan yang jelas.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau Kemdikbud RI menjelaskan, bahwa anak muda atau remaja adalah golongan usia yang lebih sering memiliki sifat labil atau belum memiliki pendirian. Mereka seringkali sulit mengendalikan emosi mereka sendiri dan dapat bereaksi secara impulsif terhadap perubahan kecil dalam lingkungan atau suasana hati orang lain di sekitar mereka.
Dijelaskan lebih mendalam, remaja memiliki pola pikir yang berubah-ubah. Hal ini tak luput dari perkembangan psikologi remaja itu sendiri, terutama perkembangan kognitifnya. Perkembangan kognitif remaja dimulai dari rumah, sekolah, dan di antara keduanya, yaitu lingkungan yang mewarnai.
Mereka yang labil, cenderung dapat meledak-ledak dengan amarah atau menangis secara berlebihan tanpa dapat menjelaskan apa yang sebenarnya mereka rasakan. Perubahan mood yang drastis dan tiba-tiba juga dapat menjadi tanda labil, di mana seseorang dapat berubah dari satu perasaan ke perasaan yang berlawanan dalam hitungan menit.
Seseorang yang labil adalah cenderung mudah tersinggung, reaktif terhadap hal-hal sepele, dan bisa berubah mood-nya ketika berinteraksi dengan orang lain, yang dapat mempengaruhi hubungan antarpribadi.
Advertisement
Ciri-Cirinya
Meski remaja lebih sering memiliki sifat labil, tetapi sebenarnya tidak semua remaja demikian. Begitu pula sifat labil juga masih mungkin dimiliki oleh orang dewasa. Kenali sifat labih dari ciri-cirinya, ini penjelasan ciri-ciri sifat labil yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber:
- Fluktuasi emosi yang cepat: Seseorang dengan sifat labil adalah cenderung mengalami perubahan emosi yang cepat dan tiba-tiba, seperti dari bahagia menjadi marah, atau dari sedih menjadi ceria, tanpa alasan yang jelas.
- Reaksi impulsif: Individu dengan sifat labil adalah cenderung bereaksi secara impulsif terhadap situasi atau perubahan dalam lingkungan mereka, tanpa memikirkan konsekuensi jangka panjang dari tindakan mereka.
- Sensitivitas yang tinggi: Orang dengan sifat labil adalah sering memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap perubahan atau tekanan dalam hidup mereka, dan bisa merasa cemas atau terbebani secara emosional.
- Ketidakmampuan mengatasi stres: Sifat labil adalah dapat membuat seseorang kesulitan dalam mengatasi stres atau tekanan dalam hidup mereka, sehingga mereka mudah kewalahan dan cemas dalam menghadapi tantangan atau masalah.
- Pola pikir hitam-putih: Individu dengan sifat labil adalah cenderung memiliki pola pikir hitam-putih, di mana mereka melihat dunia dalam kategori "baik" atau "buruk", dan sulit menghadapi kompleksitas atau nuansa dalam situasi atau hubungan antarpribadi.
- Gangguan hubungan antarpribadi: Sifat labil adalah dapat mempengaruhi interaksi sosial seseorang, karena mereka bisa mudah tersinggung, reaktif terhadap hal-hal sepele, dan berubah mood-nya ketika berinteraksi dengan orang lain, yang dapat mempengaruhi hubungan mereka.
- Perasaan diri yang tidak stabil: Orang dengan sifat labil adalah sering memiliki perasaan yang tidak stabil tentang diri mereka sendiri, di mana mereka bisa merasa sangat percaya diri pada satu saat, dan merasa sangat tidak berharga atau meragukan diri mereka sendiri pada saat yang lain.
- Ketidakstabilan dalam tujuan dan minat: Sifat labil adalah juga dapat mempengaruhi tujuan dan minat seseorang, di mana mereka bisa merasa bingung atau tidak konsisten dalam menentukan apa yang mereka inginkan dalam hidup mereka, dan seringkali mengalami perubahan yang cepat dalam minat atau fokus mereka.
- Rasa takut terhadap perubahan: Orang dengan sifat labil adalah seringkali merasa takut terhadap perubahan atau ketidakpastian, sehingga mereka cenderung menghindari perubahan atau menghadapinya dengan kecemasan yang berlebihan.
- Kesulitan dalam mengatur emosi: Sifat labil adalah dapat membuat seseorang kesulitan dalam mengatur emosi mereka dengan baik, sehingga mereka seringkali merasa terjebak dalam suasana hati yang berubah-ubah dan sulit untuk menjaga keseimbangan emosional dalam situasi yang berbeda.
Â
Â