Liputan6.com, Jakarta - Qadar atau takdir adalah ketetapan-ketetapan Allah yang sudah terjadi dan tidak dapat diubah oleh manusia. Semua yang terjadi dalam kehidupan manusia telah ditentukan oleh Allah sejak awal. Ini perwujudan dari ketetapan atau Qadha.
Baca Juga
Advertisement
Ada enam jenis takdir, yaitu takdir azali, takdir umuri, takdir samawi, takdir yaumi, takdir muallaq, dan takdir mubram. Qadar atau takdir adalah ketetapan-ketetapan Allah yang mencakup segala hal dalam kehidupan manusia.
Mulai dari kelahiran, kematian, rejeki, kesuksesan, kegagalan, hingga bencana alam. Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa Allah SWT telah menetapkan takdir untuk setiap makhluk sejak lima puluh ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang qadar atau takdir adalah ketetapan-ketetapan Allah yang sudah terjadi beserta macam-macamnya, Rabu (26/4/2023).
Sudah Terjadi dan Tidak Bisa Diubah
Dalam agama Islam, qadar atau takdir adalah ketetapan-ketetapan Allah yang sudah terjadi atau sudah ditentukan sejak awal. Konsep ini sangat penting diketahui bagi umat Muslim, karena dapat memahamkan tentang kekuasaan dan kebijaksanaan Allah yang tidak dapat disangkal oleh siapa pun.
Universitas Islam Negeri Antasari atau UIN Antasari menjelaskan menurut bahasa Qadar berarti, peraturan, dan ukuran. Sedangkan menurut istilah Qadar adalah perwujudan ketetapan (Qadha) terhadap segala sesuatu yang berkenaan dengan makhluk-Nya sesuai dengan iradah (kehendak-Nya). Qadar disebut juga takdir Allah SWT yang berlaku bagi semua makhluk hidup.
“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.” (QS. al-Qamar ayat 49)
Qadar atau takdir adalah ketetapan-ketetapan Allah yang sudah terjadi, mencakup segala hal dalam kehidupan manusia, mulai dari kelahiran, kematian, rejeki, kesuksesan, kegagalan, hingga bencana alam. Setiap orang harus menerima takdir ini dengan penuh kesabaran dan ketaatan kepada Allah, serta berusaha mengambil pelajaran dari setiap kejadian dalam hidupnya.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) pun menjelaskan bahwa qadar adalah berasal dari qada atau ketetapan Allah SWT dalam kadar tertentu sesuai dengan kehendak-Nya.
Rasulullah Muhammad SAW dalam sebuah riwayat Muslim, bersabda: Allah SWT telah menetapkan takdir untuk setiap makhluk sejak lima puluh ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi. Lalu ditegaskan dalam Al-Qur’an surat al-Ahzab ayat 38, diungkap ketetapan Allah SWT itu sesuatu ketetapan yang pasti berlaku.
"Tidak ada suatu keberatan pun atas Nabi tentang apa yang telah ditetapkan Allah baginya. (Allah telah menetapkan yang demikian) sebagai sunnah-Nya pada nabi-nabi yang telah berlalu dahulu. Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku." (QS. al-Ahzab ayat 38)
Meskipun qadar atau takdir adalah ketetapan-ketetapan Allah yang sudah terjadi dan telah ditetapkan oleh Allah, ini tidak berarti bahwa manusia tidak memiliki tanggung jawab atas tindakan dan keputusan mereka sendiri.
Allah memberikan manusia kebebasan untuk memilih jalan hidupnya, namun konsekuensinya akan dihadapi di dunia dan akhirat. Oleh karena itu, umat manusia harus selalu berusaha untuk melakukan kebaikan dan menjauhi kemaksiatan, agar Allah meridai dan mempertemukan dengan takdir yang baik.
"Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri." (QS. Ar-Rad ayat 11)
Dalam buku berjudul Pintar Muslim dan Muslimah oleh Rina Ullfatah Hasanah, ini macam-macam takdir menurut Al-Qur’an dan hadis yang dimaksudkan:
Advertisement
1. Takdir Azali
Takdir azali yang meliputi segala sesuatu yang terjadi dalam 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi. Allah memerintahkan Al Qalam untuk menuliskan segala sesuatu yang terjadi dan yang belum terjadi hingga hari kiamat.
Ayat 22 dalam surat Al Hadid dijelaskan bahwa setiap bencana yang terjadi telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Allah mewujudkannya.
“Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah.”
2. Takdir Umuri
Takdir umuri yang diberikan kepada manusia saat di dalam kandungan selama empat bulan. Takdir ini mencakup rezeki, ajal, kebahagiaan, dan kesengsaraan.
Sabda Rasulullah dalam hadits menyatakan bahwa Allah mengutus seorang malaikat untuk mencatat empat perkara tersebut saat meniupkan ruh ke dalam tubuh manusia.
“Allah mengutus seorang malaikat yang diperintahkan untuk meniupkan ruhnya dan mencatat empat perkara: rezeki, ajal, sengsara, atau bahagia.” (HR. Bukhari)
3. Takdir Samawi
Takdir samawi merupakan takdir yang dicatat pada malam Lailatul Qadar di setiap tahunnya. Ayat 4-5 dalam surat Ad-Dukhan menjelaskan bahwa pada malam itu, segala urusan yang penuh hikmah dijelaskan.
Para ahli tafsir menyebutkan bahwa pada malam itu dicatat dan ditulis semua hal yang terjadi dalam setahun, termasuk kebaikan, keburukan, rezeki, ajal, dan peristiwa lainnya yang telah dicatat pada Lauh Mahfuz sebelumnya.
“Pada (malam itu) dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah. (Yaitu) urusan dari sisi Kami. Sungguh, Kamilah yang mengutus rasul-rasul.”
4. Takdir Yaumi
Takdir yaumi adalah jenis takdir yang dikhususkan untuk semua peristiwa yang akan terjadi dalam satu hari penuh. Mulai dari penciptaan, rezeki, menghidupkan, mematikan, menghilangkan, kesusahan, dan sebagainya.
Hal ini sesuai dengan firman-Nya dalam surat Ar-Rahman ayat 29 yang menyatakan bahwa apa yang ada di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya, dan setiap waktu Dia dalam kesibukan.
“Apa yang di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan.” (QS. Ar-Rahman ayat 29)
5. Takdir Muallaq
Takdir muallaq adalah jenis takdir yang masih digantungkan pada ikhtiar atau usaha manusia. Allah telah menetapkan suatu hal atau perkara tertentu, namun manusia memiliki kebebasan untuk mengambil tindakan tertentu yang dapat mempengaruhi hasil dari takdir tersebut.
Takdir ini telah dijelaskan dalam surat An Najm ayat 40 yang menyatakan bahwa usaha manusia akan diperlihatkan kepadanya.
“Dan sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya).”
6. Takdir Mubram
Adapun takdir mubram adalah jenis takdir yang tidak bisa diubah oleh manusia, meskipun dengan usaha apapun. Allah telah menetapkan suatu perkara tertentu, dan manusia tidak dapat mengubahnya meskipun dengan usaha yang maksimal.
Contoh dari takdir ini adalah kematian manusia. Kematian tidak dapat ditunda atau dipercepat, sesuai dengan firman-Nya dalam surat Al A’raf ayat 34 yang menyatakan bahwa setiap umat mempunyai ajal atau batas waktu, dan apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun.
“Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun.”