Repetisi adalah Ulangan, Pahami Pengertian, Fungsi, dan Contohnya dalam Bahasa Indonesia

Repetisi adalah ulangan dalam bahasa Indonesia.

oleh Husnul Abdi diperbarui 01 Mei 2023, 15:45 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2023, 15:45 WIB
Repetisi adalah
Repetisi adalah. (Photo by Álvaro Serrano on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Repetisi adalah istilah yang mungkin tidak asing lagi di telinga sebagian orang. Istilah ini sering kali muncul saat kamu sedang menonton video tentang latihan kebugaran. Ada kalanya seorang intruktur olahraga menyuruh kamu untuk melakukan gerakan dalam beberapa kali repetisi.

Selain digunakan dalam latihan kebugaran, istilah repetisi juga kerap dipakai dalam sastra atau bahasa Indonesia. Hal ini merujuk pada salah satu jenis majas. Majas adalah gaya bahasa untuk menyampaikan pesan berupa kiasan.

Repetisi adalah ulangan dalam bahasa Indonesia. Repetisi bisa merujuk pada perulangan bunyi, suku kata, kata, atau bagian lain dari kalimat yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuat konteks yang sesuai.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (1/5/2023) tentang repetis.


Repetisi adalah

Repetisi adalah
Repetisi adalah. (Photo by Amy Benton Blake on Unsplash)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), repetisi adalah ulangan (pelajaran) atau latihan. Sementara itu, dalam ilmu sastra, repetisi adalah gaya bahasa yang menggunakan kata kunci yang terdapat di awal kalimat untuk mencapai efek tertentu dalam penyampaian makna ulangan (sandiwara dan sebagainya).

Repetisi adalah istilah yang berasal dari bahasa latin, repetitio yang berarti, re: kembali lagi dan petere: mengarahkan. Sehingga arti keseluruhan dari kata repetisi adalah pengulangan kembali. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, repetisi adalah pengulangan bunyi, suku kata, kata, atau bagian lain dari kalimat yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai.

Dalam sastra, repetisi adalah bagian dari majas penegasan dan kerap digunakan sebagai sarana retorika. Jenis repetisi antara lain antanaklasis, epizeuksis, anafora, dan epifora. Repetisi adalah gaya bahasa yang mengulang kata-kata dalam suatu kalimat. Contohnya, pria itu pencopetnya, dia pelakunya, dia yang mengambil dompet saya.


Mengenal Majas Repetisi

Mengenal Majas Repetisi
Mengenal Majas Repetisi (Photo by Suzy Hazelwood from Pexels)

Majas repetisi adalah kelompok majas perulangan jika ditinjau dari bentuknya. Namun, jika dilihat dari maknanya, majas repetisi digolongkan menjadi majas penegasan. Majas repetisi adalah gaya bahasa yang mengungkapkan pengulangan kata, frasa, atau klausa yang sama untuk mempertegas makna dari kalimat atau wacana.

Dalam repetisi, pengulangan seluruh kata atau bentuk lain yang diulang memiliki arti kata yang sama. Dengan demikian, makna dan acuan yang terkandung dalam kata pengulangan tersebut pun sama, yang juga menandakan bahwa keseluruhan makna yang terbentuk di kalimat pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya sama.

Namun, bentuk pengulangan kata yang disajikan dapat digunakan untuk menunjukkan kuantitas dan penegasan gagasan atau mungkin pula sekadar menambah nilai estetika. Inilah yang membuat keseluruhan makna dari kata-kata yang diulang sama, tetapi akan memiliki kesan di akhir pengulangan.

Majas repetisi adalah majas penegasan yang menyatakan maksud dan tujuannya dengan pengulangan kata, frasa, atau klausa dalam kalimat. Majas repetisi adalah suatu cara memperkuat makna atau maksud dengan mengulang kata atau bagian kalimat yang hendak diperkuat maksudnya tersebut. Hal inilah yang menyebabkan majas repetisi termasuk ke dalam majas penegasan.

Majas penegasan sendiri merupakan gaya bahasa yang menggunakan kata-kata berkias dan menyatakan penegasan untuk meningkatkan pengaruh dan kesan kepada pendengar atau pembaca. Gaya bahasa yang disebut dengan majas pengulangan itu juga bertujuan untuk meningkatkan pengaruh kepada pembaca untuk menyetujui ujaran atau kejadian.


Fungsi Repetisi

Repetisi adalah majas berupa pengulangan kata atau kelompok kata yang sama, dengan maksud menarik perhatian atau bersifat sebagai penegasan. Fungsi utama repetisi adalah pemanis karya sastra, terutama di dalam puisi. Maka dari itu, tidak heran bila majas repetisi disebut sebagai alat puitis murni.

Keberadaan majas repetisi di dalam puisi akan memberi tekanan lebih ke dalam serangkaian kata serta menciptakan ritme tertentu. Dengan adanya pengulangan kata atau akhir kata di setiap baris dalam puisi, maka puisi tersebut dapat meninggalkan jejak yang lebih membekas di hati pembaca. Jadi, ide yang disampaikan oleh para penyair puisi akan lebih menarik perhatian dan mudah diingat para pembaca.

Tujuan Repetisi

Tujuan penggunaan majas repetisi bisa dibedakan berdasarkan situasi atau kondisi orang yang mengucapkan majas tersebut. Beberapa tujuan menggunakan majas repetisi adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengubah pemikiran seseorang dan membuatnya mengikuti anjuran atau saran yang diberikan. Hal ini dibuktikan secara ilmiah bahwa pemberian informasi yang dilakukan berulang kali dengan cara persuasif akan mampu melekat kuat di benak orang lain.
  2. Sebagai alat retoris yang digunakan dalam rangka memberikan penekanan ataupun tekanan ketika berbicara dan menulis. Majas repetisi mudah ditemukan pada karya sastra meliputi prosa, puisi ataupun genre karya sastra lainnya.
  3. Untuk memperkuat maksud atau menyoroti pemikiran penting yang sedang dibawakan dalam pidato.
  4. Bisa menjadi alat utama penulis dalam mengembangkan ritme, nada, dan gaya.
  5. Untuk mempercantik suatu kalimat atau menambah nilai estetika dari kalimat tersebut karena memberikan kesan di akhir setiap pengulangan.

Contoh Majas Repetisi

Repetisi
Repetisi. (Photo Copyright by Freepik)

Majas repetisi adalah majas yang memuat pengulangan berkali-kali terhadap kata atau kelompok yang sama untuk menegaskan maksud atau tujuan dalam suatu kalimat. Contoh majas repetisi adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mencapai cita-citamu itu, satu hal yang harus kau ingat adalah belajar, belajar, dan terus belajar.
  2. Cinta adalah misteri. Cinta adalah kesetiaan. Cinta adalah kerinduan. Cinta adalah pengorbanan.
  3. Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dan dialah yang kuharapkan.
  4. Sekarang, saat ini, detik ini juga aku harus mulai berubah menjadi dewasa.
  5. Sampai jumpa teman ku, sampai jumpa teman terbaik ku.
  6. Hilang itu kerinduan, hilang itu berat, hilang itu kesabaran.
  7. Wajahmu cantik dan sangat, sangat, sangat manis.
  8. Kesedihan adalah cobaan, kesedihan adalah ketabahan, kesedihan adalah kebijaksanaan.
  9. Saya katakan kepada Anda untuk melakukannya dengan hati-hati, tetapi Anda sangat, sangat, sangat sembrono.
  10. Saya akan terus bangkit, bangkit, dan bangkit untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian dan keterampilan saya.
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya