Faktor yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran Produk di Pasar

Faktor yang mempengaruhi permintaan perlu diperhatikan, karena hal ini dapat menyebabkan kenaikan harga dan kelangkaan.

oleh Husnul Abdi diperbarui 12 Mei 2023, 14:01 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2023, 14:01 WIB
Permintaan dan Penawaran
Permintaan dan Penawaran (sumber: pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Faktor yang mempengaruhi permintaan perlu diperhatikan, karena hal ini dapat menyebabkan kenaikan harga dan kelangkaan. Dalam ilmu ekonomi, permintaan dan penawaran menggambarkan hubungan-hubungan di pasar, antara calon pembeli dan penjual dari suatu barang atau jasa.

Permintaan dan penawaran yang tidak seimbang mengakibatkan kenaikan harga dan kelangkaan. Hal ini mungkin sering kamu alami menjelang Hari Raya Idul Fitri, di mana harga kebutuhan pokok menjadi lebih mahal dan terjadinya kelangkaan pada beberapa barang.

Permintaan adalah jumlah keseluruhan barang/jasa yang ingin dibeli oleh konsumen pada berbagai tingkat harga. Sementara itu, penawaran adalah kesediaan penjual untuk menyerahkan berbagai barang pada tingkat harga dalam waktu tertentu dan keadaan tertentu.

Permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar ini dipengaruhi beberapa faktor. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (26/4/2021) tentang faktor yang mempengaruhi permintaan.

Faktor yang Mempengaruhi Permintaan

Ilustrasi pasar
Ilustrasi pasar. (Liputan6/Pixabay)

Hukum permintaan menyatakan bahwa ketika harga suatu barang meningkat, ceteris paribus (faktor-faktor lain dianggap tetap), jumlah permintaan barang tersebut akan menurun (berbanding terbalik/negatif).

Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan:

Harga Barang Itu Sendiri.

Salah satu faktor yang mempengaruhi permintaan adalah harga barang. Apabila harga suatu barang semakin murah, kecenderungan permintaan terhadap barang itu akan bertambah, dan hal ini berlaku juga sebaliknya.

Harga Barang Lain yang Berkaitan 

Harga barang lain yang berkaitan dengan barang tersebut juga bisa menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi permintaan.

Apabila harga barang pengganti turun, maka permintaan akan barang tersebut akan berkurang. Namun apabila harga barang penggantinya naik, maka permintaan barang tersebut akan meningkat. Dalam hal ini hubungannya positif/berbanding lurus.

Sementara itu, apabila harga barang komplementernya turun, maka permintaan akan barang tersebut akan menurun pula. Sebaliknya, jika harga barang komplementernya naik, maka permintaan akan barang tersebut akan meningkat pula. Dalam hal ini hubungannya negatif/berbanding terbalik.

Pendapatan Konsumen

Salah satu faktor yang mempengaruhi permintaan adalah tingkat pendapatan konsumen. Tingkat pendapatan konsumen akan menunjukkan daya beli konsumen. Semakin tinggi tingkat pendapatan, maka semakin meningkat permintaan terhadap suatu barang.

Contohnya, saat membeli pakaian di mall. Seseorang yang berpenghasilan Rp 500.000 per bulan membeli 1 baju dengan harga Rp 100.000 saja. Sedangkan, seseorang yang berpenghasilan Rp 1.000.000 membeli 2 baju di mall tersebut.

Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Lainnya

Jumlah Penduduk

Faktor yang mempengaruhi permintaan selanjutnya adalah jumlah penduduk. Semakin besar jumlah penduduk suatu daerah atau negara, semakin tinggi permintaan suatu barang untuk harga tertentu.

Selera Masyarakat

Selera atau kebiasaan juga bisa menjadi faktor yang mempengaruhi permintaan suatu barang. Jika selera masyarakat terhadap suatu barang meningkat, permintaan terhadap barang itu pun akan meningkat. Contoh, celana kulot sedang menjadi tren sekarang, akibatnya jumlah permintaan model tersebut cenderung meningkat.

Prediksi Konsumen tentang Kondisi pada Masa Mendatang

Bila kamu memperkirakan bahwa harga suatu barang akan naik, tentunya lebih baik membeli barang itu sekarang. Faktor yang mempengaruhi permintaan ini mendorong orang untuk membeli lebih banyak saat ini guna menghemat belanja di masa mendatang.

Faktor yang Mempengaruhi Penawaran

Pasar
Ilustrasi Pasar. Credit: unsplash.com/Nathalie

Hukum penawaran menyatakan bahwa ketika harga suatu barang meningkat, ceteris paribus (faktor-faktor lain dianggap tidak ada perubahan), jumlah penawaran barang tersebut juga akan meningkat (berbanding lurus/positif).

Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran:

Harga Barang itu Sendiri. Faktor yang mempengaruhi penawaran pertama sama dengan permitaan, yaitu harga barang tersebut. Produsen atau perusahaan akan menawarkan lebih banyak barang jika harga naik. Begitupun berlaku sebaliknya.

Harga Barang Lain yang Berkaitan. Seorang petani memiliki lahan yang dapat ditanami jagung atau kacang-kacangan. Ketika harga jagung naik, petani akan mengurangi penanaman kacang dan menggantinya dengan jagung karena lebih menguntungkan.

Biaya Produksi. Jika biaya produksi mengalami kenaikan, maka harga barang akan cenderung naik. Hal ini disebabkan karena produsen cenderung mengurangi jumlah produksi, akibatnya jumlah penawaran pun akan berkurang. Begitu pula sebaliknya.

Penggunaan Teknologi. Penggunaan teknologi tinggi dapat meningkatkan hasil produksinya dengan cepat dan akan menyebabkan biaya produksi semakin murah. Hal ini tentunya akan menyebabkan jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak pada tingkat harga tertentu.

Faktor yang Mempengaruhi Penawaran

Jumlah Produsen. Semakin banyak jumlah produsen, semakin banyak pula jumlah barang yang ditawarkan. Contohnya, jika beberapa produsen keripik kentang memutuskan untuk berhenti berjualan dan keluar dari pasar, maka tentu jumlah keripik kentang yang dijual/ditawarkan di pasar akan turut berkurang.

Kebijakan Pemerintah. Hal ini berkaitan dengan pajak dan subsidi pemerintah. Semakin besar pajak, jumlah barang yang ditawarkan akan menurun, begitu pula sebaliknya. Sementara itu, semakin besar subsidi, jumlah barang yang ditawarkan akan bertambah.

Pengaruh Alam. Faktor alam akan memengaruhi penawaran produk pertanian dan perikanan. Misalnya, bagi para petani padi, iklim yang tidak menentu dapat menyebabkan gagal panen. Oleh karena itu, jumlah beras yang ditawarkan akan berkurang.

Prediksi Produsen tentang Kondisi pada Masa Mendatang. Misalnya, jika produsen meramalkan akan terjadi kenaikan harga beras bulan depan. Maka, pada saat ini produsen akan mengurangi stok penjualannya dan menunggu hingga bulan depan untuk mengeksploitasi keuntungan yang mungkin akan diperoleh akibat naiknya harga.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya