Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Ciri-Ciri Tidak Cocok KB dan Penjelasannya, Simak dari Jenisnya

Ini ciri-ciri tidak cocok KB yang wajib diwaspadai dan diperiksakan bila mengalami.

oleh Laudia Tysara diperbarui 16 Mei 2023, 06:30 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2023, 06:30 WIB
Keluarga KB
Ilustrasi KB. Copyright pixabay.com/Profile

Liputan6.com, Jakarta Ciri-ciri tidak cocok KB bisa dirasakan wanita sekaligus pasangannya. Wanita akan mengalami siklus menstruasi yang tidak normal, keputihan abnormal, sakit saat seks, sering sakit-sakitan, dan masih banyak lagi ciri-ciri tidak cocok KB.

Dari sekian banyak jenis-jenis KB yang bisa dijadikan pilihan, pasti ada saja efek samping jangka pendek dan panjangnya. Untuk jangka pendek mungkin tak akan menjadi masalah. Berbeda dengan efek samping jangka panjang KB, inilah ciri-ciri tidak cocok KB yang wajib diwaspadai dan diperiksakan bila mengalami.

Meski memiliki beberapa efek samping, para ahli mengatakan KB adalah metode kontrasepsi yang bagus. Namun, sebelum menentukan jenis alat kontrasepsi apa yang akan dipakai, ada baiknya konsultasikan hal ini terlebih dulu dengan dokter atau bidan.

Berikut Liputan6.com ulas ciri-ciri tidak cocok KB dan penjelasannya dari berbagai sumber, Rabu (2/6/2021).

Mengenal KB

Keluarga Berencana menurut WHO (World Health Organization) adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan, mengatur interval di antara kelahiran, mengontrol waktu kelahiran dan menentukan jumlah anak dalam keluarga.

Berdasarkan UU No 52 Tahun 2009, Keluarga Berencana adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas. Program KB adalah suatu langkah atau suatu usaha kegiatan yang disusun oleh organisasi-organisasi KB dan merupakan program pemerintah untuk mencapai rakyat yang sejahtera berdasarkan peraturan dan perundang-undangan kesehatan.

Program Keluarga Berencana memungkinkan pasangan dan individu untuk memutuskan secara bebas dan bertanggung jawab jumlah anak dan jarak umur antar anak (spacing) yang mereka inginkan, cara untuk mencapainya, serta menjamin tersedianya informasi dan berbagai metode yang aman dan efektif (ICPD POA 1994).

Jenis-Jenis KB dan Penjelasannya

Siapa Saja yang Tak Disarankan Suntik Filler?
Ilustrasi suntik KB. (dok. Sam Moqadam/Unsplash)

KB adalah cara seorang wanita menunda kehamilannya atau mengatur jumlah dan jarak umur melahirkan anak selanjutnya. Tujuan umum program KB tak lain untuk mencapai keluarga yang berkualitas. Sementara tujuan khususnya untuk memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak, dan keluarga.

Jenis-jenis KB yang sering digunakan adalah Pil KB, suntik KB, Implan, dan memakai IUD atau alat kontrasepsi dalam rahim. Meski memiliki tingkat keberhasilan cukup tinggi, tak menutup kemungkinan bahwa ciri-ciri tidak cocok KB akan muncul. Nah, ciri-ciri tidak cocok KB ini harus diwaspadai agar kontrol kehamilan lebih sehat dan aman.

Berikut Jenis-Jenis KB dan Penjelasannya:

1. Pil KB

Pil KB adalah pil yang dikonsumsi setiap hari untuk mencegah kehamilan. Pil tersebut mengandung kombinasi hormon estrogen dan progestogen. Estrogen dan progestogen menghentikan perkembangan telur, sehingga tidak ada telur yang dilepaskan dari ovarium. Pil ini biasanya cukup efektif hingga 92%. Pil ini bisa menjadi 99% efektif jika dikonsumsi dengan benar dan terus menerus.

2. Suntik KB

Suntik KB merupakan alat kontrasepsi hormonal. Di dalam suntik KB terkandung hormon progestin untuk menghentikan terjadinya ovulasi. Terdapat dua jenis suntik KB, yaitu suntik KB yang dilakukan setiap satu bulan dan setiap  tiga bulan.

Kelebihan suntik KB adalah memiliki tingkat efektivitas yang tinggi dan lebih praktis dibandingkan pil KB. Sedangkan kekurangan suntik KB adalah tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual dan kerap membuat siklus menstruasi jadi tidak teratur.

Anda juga harus melakukan kunjungan rutin ke dokter sesuai dengan waktu atau jadwal suntik KB yang telah ditentukan.

3. KB Implan

KB implan merupakan alat kontrasepsi hormonal yang bekerja dengan mengeluarkan hormon progestin. KB implan akan dimasukkan ke dalam atau bawah kulit di lengan bagian atas.

KB implan ini sangat efektif dengan tingkat kegagalan kurang dari 1 persen dan bisa memberikan perlindungan sampai 3 tahun.

Sedangkan kekurangan dari KB implan adalah membuat siklus menstruasi menjadi tidak teratur, tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual, dan biayanya relatif mahal.

4. IUD atau Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)

Alat kontrasepsi jenis ini digunakan dengan memasukkan alat berbentuk huruf “T” ke dalam rahim. Kontrasepsi ini efektif untuk mencegah terjadinya kehamilan selama jangka waktu 5 hingga 10 tahun.

Kelebihan dari IUD adalah durasi penggunaannya bisa mencapai 5 tahun. Sedangkan kekurangannya, IUD dapat bergeser keluar dari tempatnya sehingga menimbulkan rasa nyeri, tidak nyaman, dan keluar bercak darah dari vagina.

Ciri-Ciri Tidak Cocok KB

Mengatasi Diare dan Sakit Perut
Ilustrasi Sakit Perut. Credit: pexels.com/Demon

Ciri-ciri tidak cocok KB ini penting untuk menjaga kesehatan reproduksi wanita produktif. Dari jenis-jenis KB yang sudah dijelaskan sebelumnya, ciri-ciri tidak cocok KB juga berbeda-beda. Ciri-ciri tidak cocok KB paling umum adalah memengaruhi siklus menstruasi.

Ciri-Ciri Tidak Cocok KB yang Pil

- Spotting atau keluarnya bercak-bercak darah di luar siklus menstruasi

- Menstruasi yang tidak teratur

- Rasa nyeri payudara

- Sakit kepala

- Mual

- Rasa kembung

- Peningkatan berat badan (jadi harus meningkatkan aktivitas fisik)

- Tidak menstruasi (lebih sering pada KB suntik)

- Jerawat

Ciri-Ciri Tidak Cocok KB yang Suntik

- Menstruasi Berhenti

“Efek samping yang paling umum dari KB suntik ialah berubahnya pola menstruasi seorang wanita,” ujar seorang Direktur medis di Miami's FemCare Ob-Gyn, Jason James, M.D.

Dalam jangka pendek, Anda mungkin bisa mengalami menstruasi yang tidak teratur dan keluarnya bercak-bercak darah. Lalu setelah beberapa bulan, hormon progesteron yang terdapat dalam KB suntik menyebabkan lapisan rahim Anda menipis, sehingga menstruasi Anda mungkin jadi berhenti. 

Kemudian setelah tidak lagi memakai KB suntik, Anda mungkin bisa mengalami pendarahan yang tidak teratur, karena tubuh Anda sedang mengeliminasi sisa-sisa progesteron.

- Tidak Bisa Langsung Hamil

“Setelah berhenti menggunakan KB suntik, maka dibutuhkan sekitar 10 hingga 22 bulan agar keseburan wanita kembali normal. Jadi jika Anda dan pasangan masih ingin merencanakan kehamilan segera nantinya, lebih baik pilih pil KB saja,” ujar direktur obstetri di The Ohio State University Wexner Medical Center, Michael Cackovic, M.D.

- Mengurangi Kepadatan Tulang

“Menggunakan KB suntik lebih dari dua tahun dapat menyebabkan hilangnya kepadatan tulang Anda. Sehingga beberapa dokter menyarankan, agar wanita yang sedang memakai KB suntik meminum suplemen yang mengandung kalsium dan vitamin D,” ujar Cackovic.

- Mengalami Sakit Kepala

Efek samping ini, menurut Shepherd, tidak hanya terjadi pada KB suntik, karena sakit kepala cukup banyak terjadi pada berbagai jenis alat kontrasepsi lainnya.

“Yang saya sarankan, jika seseorang mengalami sakit kepala saat baru mencoba alat kontrasepsi jenis lain, maka mereka harus membicarakan hal ini pada dokternya,” ujar Shepherd.

- Kembung

“Perut kembung dan kram perut merupakan keluhan umum dari KB suntik. Hal ini karena progesteron bisa sedikit memperlambat kinerja usus pencernaan Anda, tetapi hal ini tidak berlangsung selamanya,” ujarnya James.

- Berat Badan Bertambah

Menurut studi 2009 yang dipublikasikan dalam American Journal of Obstetrics and Gynecology, pengguna KB suntik rata-rata berat badannya bertambah sebanyak 11 pound (5 kg) saat menggunakan alat kontrasepsi tersebut lebih dari tiga tahun, dibandingkan dengan para wanita yang menggunakan jenis alat kontrasepsi lainnya, yang hanya naik sebanyak tiga hingga empat pound (1,3 kg hingga 1.8 kg).

 

Ciri-Ciri Tidak Cocok KB

[Fimela] ilustrasi menstruasi
Ilustrasi menstruasi. Sumber: unsplash.com/@erol

Efek samping yang terjadi berkepanjangan dari penggunaan KB inilah ciri-ciri tidak cocok KB. Meski memiliki beberapa efek samping, para ahli mengatakan KB adalah metode kontrasepsi yang bagus. Namun, sebelum menentukan jenis alat kontrasepsi apa yang akan dipakai, ada baiknya konsultasikan hal ini terlebih dulu dengan dokter atau bidan.

Ciri-Ciri Tidak Cocok KB yang IUD

- Sakit saat Seks

Rasa sakit saat berhubungan badan dapat menjadi tanda bahwa IUD telah bergeser ke lokasi yang tidak seharusnya, misalnya di leher rahim.

Walaupun demikian, bedakan antara rasa sakit saat saat berhubungan badan dengan rasa tidak nyaman yang disebabkan oleh posisi tertentu.

- Mestruasi Tidak Teratur

Pemasangan IUD tidak berarti periode dan aliran menstruasi Anda serta merta berubah. Jika yang Anda pakai adalah IUD hormonal, normalnya haid jadi lebih sedikit. Sementara IUD tembaga akan membuat aliran menstruasi lebih deras.

Terlepas dari jenis IUD apa yang Anda pakai, jika Anda menemukan bercak atau aliran yang tidak wajar dan terasa menyakitkan maka Anda perlu segera berkonsultasi kepada dokter.

- Keputihan Tidak Normal

Vagina selalu mengeluarkan cairan dari waktu ke waktu, jadi keputihan tak selalu berarti buruk. Walaupun begitu keluarnya cairan yang berbau aneh dengan warna coklat, kehijauan, atau kuning juga bisa menjadi tanda pergeseran IUD.

- Pasangan Merasakan

Seharusnya IUD tidak bisa dirasakan oleh pria saat hubungan badan, tak peduli seberapa besar dan panjang ukuran kejantanannya. Namun jika IUD tersentuh alat kelamin saat penetrasi, kemungkinan alat kontrasepsi sudah bergeser ke leher rahim.

- Panjang Tali IUD Berubah

Tali yang menghubungkan IUD sengaja dibiarkan menggantung saat pemasangan agar alat kontrasepsi lebih mudah dilepas jika sudah tak dibutuhkan lagi dan membantu pasien untuk melacak keberadaan IUD. Jika tali IUD jadi lebih pendek, lebih panjang, atau malah hilang maka Anda perlu memeriksakan diri.

- Kram Hebat

Mengalami kram seperti saat datang bulan adalah hal yang wajar terjadi setelah pemasangan IUD. Jika Anda memakai IUD hormonal, seharusnya kram menstruasi Anda jadi jauh lebih ringan. Jika Anda menggunakan IUD tembaga, kram Anda mungkin menjadi lebih parah.

- Sering Sakit

Tubuh Anda memiliki beberapa cara berbeda untuk memberi tahu Anda jika ada sesuatu yang salah. Beberapa orang mungkin jadi lebih rentan terhadap infeksi berulang akibat IUD yang bergeser. Jika Anda terus-terusan sakit dan satu-satunya perubahan yang Anda lakukan baru-baru ini adalah memasang IUD, bisa jadi itulah biang keladinya.

- Bisa Dirasakan Jari

Jika Anda bisa merasakannya ketika Anda buang air, berjalan, atau hanya duduk-duduk, sudah hampir pasti IUD Anda bergeser. Segera hubungi dokter.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya