Baru Diluncurkan, Alat Kontrasepsi Susuk Buatan BKKBN Cepat Dipasang dalam 3 Detik

Peningkatan kualitas pelayanan KB bagi masyarakat, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI meluncurkan alat kontrasepsi implan satu batang di Provinsi Gorontalo.

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 27 Mei 2021, 08:00 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2021, 08:00 WIB
Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo saat memberikan sambutan pada peluncuran alat kontrasepsi implan satu batang, di aula Rumah Sakit Siti Khadijah, Kota Gorontalo (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)
Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo saat memberikan sambutan pada peluncuran alat kontrasepsi implan satu batang, di aula Rumah Sakit Siti Khadijah, Kota Gorontalo (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Liputan6.com, Gorontalo - Untuk peningkatan kualitas pelayanan KB bagi masyarakat, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI meluncurkan alat kontrasepsi implan satu batang di Provinsi Gorontalo.

Ketua BKKBN RI Hasto Wardoyo mengatakan alat kontrasepsi ini mulai diluncurkan di daerah, salah satunya Provinsi Gorontalo. Alat kontrasepsi ini berupa susuk satu batang.

"Alhamdulillah kegiatan launching alat kontrasepsi susuk satu batang berjalan lancar di Gorontalo," kata Hasto Wardoyo usai menghadiri peluncuran alat tersebut.

Hasto mengungkapkan, implan atau susuk satu batang ini telah digagas BKKBN RI sejak tahun 2020. Hal ini dibuat untuk mendukung program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana atau disingkat Bangga Kencana.

"Susuk satu batang ini memang sudah melalui proses yang panjang dan telah diuji sebelum di-launching," ujar Hasto kepada Liputan6.com.

Menurutnya, program Bangga Kencana mempunyai makna yang sangat besar dalam hal meningkatkan kualitas SDM untuk Indonesia maju. Untuk itu, BKKBN tidak hanya menekankan jumlah anak, tetapi kualitas juga menjadi sangat penting.

Salah satu kualitas yang paling berpengaruh adalah jarak anak lahir. Kalau jarak anak yang pertama dan berikutnya kurang dua tahun, maka akan sangat berisiko.

"Risikonya banyak, mulai dari stunting hingga autisme. Oleh sebab itu, jarak anak itu harus diupayakan maksimal tiga tahun," ungkapnya.

"Nah, inilah makanya kemudian kita mencoba mencari alat kontrasepsi yang begitu lahir bayi, langsung bisa dipakai, cukup tiga detik sudah terpasang," katanya.

Simak juga video pilihan berikut:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya