Liputan6.com, Jakarta Dalam pencegahan dan penanggulangan penularan Covid-19 tidak hanya membutuhkan protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan menggunakan sabun. Tetapi juga dengan metode 3T yang telah dilaksanakan oleh pemerintah dari seluruh dunia maupun Indonesia.
3T tersebut adalah testing, tracing, dan treatment. Testing adalah metode pemeriksaan, sedangkan tracing adalah metode pelacakan, dan treatment adalah perawatan pasien yang terindentifikasi Covid-19. Dengan mengetahui orang yang positif maka bisa dilakukan isolasi dan penanganan yang tepat sehingga ada pencegahan penularan.
Dalam pelaksanaannya, tracing tersebut berguna untuk mengendalikan laju penyebaran virus. Gagasan di balik konsep ini adalah pencegahan penyebaran infeksi ke kerumunan besar atau komunitas melalui pemutusan rantai transmisi. Tak hanya itu, tracing juga memiliki sejumlah fungsi yang mendukung untuk menghentikan penyebaran ;Covid-19.
Advertisement
Berikut ini ulasan mengenai fungsi tracing beserta cara kerja dan kriterianya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Sabtu (25/12/2021).
Mengenal Tracing
Tracing dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah penelusuran kontak, merupakan proses identifikasi, evaluasi serta manajemen sekelompok orang yang telah terpapar oleh virus. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut. Sekelompok orang ini yang kemudian dinamakan contact. Proses ini dilakukan dengan terlebih dahulu mengidentifikasi sekelompok orang yang telah terpapar virus selama 14 hari ke belakang.
Advertisement
Fungsi Tracing
Kini, istilah tracing mungkin menjadi tak asing lagi di telinga banyak orang. Menurut Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), tracing tersebut memiliki 3 fungsi yakni testing, tracing, dan treatment. Berikut penjelasan selengkapnya.
1. Mengidentifikasi Aktivitas
Fungsi tracing pertama yakni untuk mengidentifikasi riwayat aktivitas pasien yang telah terinfeksi Covid-19. Beberapa hal yang dapat diketahui melalui proses tracing tersebut antara lain berupa waktu, tempat, hingga orang-orang dalam suatu kesempatan tersebut. Meski tak berinteraksi langsung dengan pasien terinfeksi Covid-19, namun orang-orang tersebut patut menjadi perhatian dan diwaspadai sebagai media penularan.
2. Memberi Informasi Akurat
Setelah didapatkan informasi mengenai waktu, tempat, dan orang, langkah selanjutnya yakni membagikan data tersebut kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Secara tidak langsung, fungsi tracing tersebut yakni untuk menginformasikan kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Sejumlah pihak tersebut antara lain yakni orang-orang yang berada pada satu waktu dan tempat dengan pasien hingga petugas medis dan pemerintah setempat.
3. Memberikan Rekomendasi untuk Isolasi Diri
Usai mendapatkan informasi tersebut, langkah yang selanjutnya dari proses tracing adalah memberikan rekomendasi berupa isolasi diri terhadap orang-orang yang kemungkinan tertular Covid-19. Hal ini tentu saja membantu banyak pihak untuk menghindari penularan Covid-19 yang masif.
Cara Kerja Tracing
Setelah mengetahui pengertian tracing secara umum, anda juga perlu mengetahui cara kerja tracing dalam melacak pasien yang terpapar virus Covid-19. Berikut rinciannya:
1. Definisi kontak
Kontak merupakan seseorang yang telah berinteraksi dengan orang lain yang terkonfirmasi positif COVID-19 dalam rentang waktu 2 – 14 hari
2. Identifikasi kontak
Selanjutnya, cara kerja tracing adalah mengindetifikasi kontak. Identifikasi kontak dilakukan dengan cara wawancara orang terkonfirmasi positif COVID-19
3. Informasi kontak
Setiap orang yang termasuk di dalam kontak kemudian dihubungi melalui telepon untuk memastikan apakah mereka memenuhi definisi kontak. Kontak yang dihubungi kemudian diberikan informasi terkait tujuan tracing serta tahap selanjutnya. Selain itu, kontak juga diberikan informasi tambahan berupa karantina, gejala yang harus diwaspadai serta langkah penanganan apabila kontak bersangkutan merasa tidak sehat.
4. Manajemen serta monitoring kontak secara harian
Kontak yang telah teridentifikasi kemudian dihimbau untuk melakukan karantina untuk memisahkan diri dari orang sekitarnya. Selama karantina, diharapkan bahwa kontak tetap melakukan monitoring gejala selama 14 hari kedepan.
5. Proses dan analisis data
Informasi yang diberikan oleh setiap kontak kemudian dimasukkan ke dalam sebuah basis data yang diperbarui setiap hari. Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk melakukan monitoring gejala.
Advertisement
Kriteria Orang yang Perlu di Tracing
Kontak didefinisikan sebagai seseorang yang berada dalam jarak 1 meter selama setidaknya 15 menit dengan seseorang yang terkonfirmasi positif COVID-19 meskipun orang tersebut tidak bergejala. Seorang yang dinyatakan sebagai kontak dihimbau untuk melakukan karantina mandiri selama 14 hari untuk mengurangi resiko penyebaran virus lebih lanjut.
Cara Mendukung 3T
Yaitu dengan bersedia melakukan testing atau pengecekan kesehatan melalui rapid test dan tes swab jika diperlukan; membuka diri terhadap proses tracing atau penelusuran kontak kasus positif, serta segera menjalani treatment atau perawatan dengan benar apabila merasakan gejala Covid-19.
Dengan 3T, orang yang tertular Covid-19, baik mengalami gejala maupun tidak, bisa segera diisolasi. Kemudian, perawatan akan dilakukan apabila seseorang positif COVID-19. Jika ditemukan tidak ada gejala, maka orang tersebut harus melakukan isolasi mandiri di fasilitas yang sudah ditunjuk pemerintah. Sebaliknya, jika orang tersebut menunjukkan gejala, maka para petugas kesehatan akan memberikan perawatan di rumah sakit yang sudah ditunjuk pemerintah.
Advertisement