Liputan6.com, Jakarta Berkeringat merupakan proses alami suhu tubuh menyesuaikan dengan lingkungan sekitar. Secara umum keringat muncul ketika tubuh sudah melakukan kegiatan yang menguras keringat. Misalnya seperti olahraga, grogi, takut, makan pedas, dan lain sebagainya. Namun, ada kondisi ketika keringat muncul tanpa pemicu seperti ketika berkeringat di malam hari. Kenali penyebab berkeringat di malam hari, karena kondisi ini bisa menjadi pertanda adanya kondisi kesehatan tertentu.
Baca Juga
Advertisement
Berkeringat di malam hari harus diwaspadai. Ketika tiba-tiba terbangun dari tidur dan kondisi kasur sangat basah oleh keringat dingin. Hal ini bisa menjadi sebuah tanda adanya perubahan hormon. Bisa juga penyebab berkeringat di malam hari ini disebabkan kanker. Kanker ini kemudian menyebabkan demam sampai berkeringat karena tubuh sedang mencoba mendinginkan suhu tubuhnya.
Penyebab berkeringat di malam hari yang tidak disebabkan karena kegiatan, lebih baik segera diperiksakan ke dokter. Apalagi jika keringat yang dialami terus terjadi hingga mengganggu kebiasaan tidur. Kemudian disertai dengan penurunan berat badan dan demam.
Berikut Liputan6.com ulas penyebab berkeringat di malam hari dari berbagai sumber, Rabu (10/6/2020).
Hipoglikemia dan Obat-Obatan
Hipoglikemia
Hipoglikemia atau kadar gula rendah adalah penyebab berkeringat di malam hari. Hal ini biasanya terjadi pada penderita diabetes. Kadar gula darah yang menurun dalam waktu singkat pemicunya.
Gula darah atau glukosa merupakan sumber energi bagi tubuh. Glukosa bisa diproduksi hati dan didapat dari makanan. Makanan yang mengandung karbohidrat, seperti nasi, roti, kentang, atau susu.
Obat-Obatan
Obat-obatan tertentu bisa menjadi penyebab berkeringat di malam hari. Kondisi ini bisa terjadi karena medikasi yang dikonsumsi. Obat-obatan ini meliputi SSRI, obat antinyeri, antipsikotik jenis phenothiazine. Kemudian medikasi untuk diabetes, steroid, dan medikasi terapi hormon.
Advertisement
Gangguan Hormon dan Stres
Gangguan Hormon
Gangguan hormon bisa menjadi penyebab berkeringat di malam hari. Misalnya saja seperti gangguan hormon hipertiroid, testosteron rendah, dan sindrom karsinoid. Biasanya selain keringat di malam hari, gangguan hormon ini dapat menghambat siklus menstruasi dan memicu disfungsi seksual. Jika merasa gangguan hormon ini mengganggu aktivitas keseharian, sebaiknya konsultasikan ke dokter.
Stres
Stres juga penyebab berkeringat di malam hari. Stres yang disertai dengan rasa cemas berlebihan. Hal ini biasanya disebabkan karena akan ujian, takut, grogi, dan masih banyak lagi. Perasaan seperti ini akan membuat seseorang sulit tertidur pulas hingga berkeringat. Agar bisa mengatasinya, konsultasikan kepada psikolog atau psikiater.
Sleep Apnea
Sleep apnea termasuk gangguan tidur penyebab berkeringat di malam hari. Gangguan ini disertai dengan pernapasan yang terhenti beberapa kali saat tidur dan memicu keringat di malam hari. Kondisi ini sangat berbahaya karena napas bisa berhenti secara tiba-tiba saat tidur.
Biasanya hal ini ditandai juga dengan tidur yang mendengkur dan masih merasakan kantuk setelah tidur lama. Berhentinya napas akan terjadi selama sekitar 10 detik sebanyak ratusan kali selama tidur. Kondisi ini sangat berbahaya karena menyebabkan tubuhnya kekurangan oksigen.
Advertisement
GERD dan Menopause
Gastroesophageal reflux disease (GERD)
GERD bisa menjadi penyebab berkeringat di malam hari. Meski GERD sebenarnya penyakit yang melanda lambung. GERD bisa menyebabkan keringat di malam hari dengan gangguan tidur, sensasi panas (heartburn), dan rasa sakit di dada. Pada kasus tertentu penderita akan mengalami gangguan pernapasan. Sampai sulit menelan makanan dan makanan kembali ke kerongkongan dan mulut.
Menopause
Menopause bisa menjadi penyebab berkeringat di malam hari. Kondisi ini menjadi tanda berakhirnya siklus menstruasi secara alami. Wanita akan mengalaminya pada usia 45 sampai 55 tahun. Menopause juga berlaku ketika wanita tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan.
Berhentinya menstruasi ini dialami dengan gejala lainnya. Mulai dari penampilan fisik, kondisi psikologis, hasrat seksual, dan kesuburan. Menopause juga menjadi tanda bahwa wanita tidak bisa hamil. Wanita yang menopause akan mengalami panas berlebih pada tubuhnya. Kondisi ini menyebabkan keringat berlebih pada malam harinya.
Idiopathic Hyperhidrosis dan Infeksi
Idiopathic Hyperhidrosis
Hiperhidrosis juga penyebab berkeringat di malam hari. Keringat berlebihan ini terjadi karena suhu panas atau olahraga. Tubuh akan secara otomatis mendinginkan suhu tubuh yang ditandai dengan keringat. Keringat ini dapat memenuhi seluruh tubuh hingga baju basah. Bisa juga akan muncul pada telapak tangan saja.
Kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja, mulai dari anak-anak dan remaja. Tidak membahayakan tetapi akan tetap berpengaruh buruk bagi kualitas hidup penderita. Timbul perasaan malu, stres, depresi, dan gelisah.
Infeksi
Infeksi bisa menjadi penyebab berkeringat di malam hari. Infeksi virus atau bakteri pemicunya. Misalnya seperti infeksi HIV, tuberkulosis, osteomyelitis, endokarditis, dan brucellosis.
Keringat berlebihan karena infeksi yang dialami juga harus lebih diwaspadai. Terutama ketika disertai penurunan berat badan, nyeri otot dan persendian. Demam, menggigil, penurunan nafsu makan dan rasa lelah.
Advertisement
Kanker Limfoma dan Kanker Leukimia
Kanker Limfoma
Kanker limfoma juga bisa menjadi salah satu penyebab berkeringat di malam hari. Kanker ini termasuk jenis kanker darah yang muncul dalam sistem limfatik. Sistem yang digunakan untuk menghubungkan kelenjar limfe atau kelenjar getah bening ke seluruh tubuh. Kanker ini terjadi ketika sel darah putih yang seharusnya menjaga daya tahan tubuh, berubah menjadi abnormal dan membelah diri secara cepat.
Kanker Leukimia
Penyebab berkeringat di malam hari bisa karena kanker leukimia. Kondisi ini merupakan gejala baru yang mucul pada penderita. Terjadi ketika sel kanker sudah semakin banyak dan mulai menyerang sel tubuh. Penderita bisa sampai mengalami demam dan menggigil. Tubuh lelah dan sulit hilang disertai berat badan yang turun drastis. Timbul bintik merah pada kulit, mimisan, mudah memar, mudah terinfeksi, dan keringan berlebihan pada malam hari.