Penyebab Mata Silinder, Gejala dan Cara Mengatasinya yang Tepat

Penyebab mata silinder atau astigmatisme adalah cahaya tidak jatuh tepat di retina, sehingga pandangan menjadi kabur.

oleh Husnul Abdi diperbarui 24 Mei 2023, 13:50 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2023, 13:50 WIB
Penyebab Mata Silinder
Penyebab Mata Silinder (sumber: freepik)

Liputan6.com, Jakarta Penyebab mata silinder atau astigmatisme adalah cahaya tidak jatuh tepat di retina, sehingga pandangan menjadi kabur. Mata silinder atau astigmatisme ini biasanya dipengaruhi oleh kelainan yang muncul sejak lahir atau penyakit yang terjadi di mata.

Astigmatisme merupakan salah satu jenis gangguan penglihatan yang ditandai dengan penglihatan yang kabur dari jarak jauh maupun kadang juga jarak dekat, dan lebih sensitif terhadap cahaya menyilaukan di malam hari. Hal ini terjadi pada kornea mata yang memiliki kelengkungan tidak merata.

Penyebab mata silinder adalah kelengkungan yang tidak sempurna pada kornea atau lensa mata. Jika kamu mengalami gejala mata silinder, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter agar bisa segera ditangani dengan tepat.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (17/2/2021) tentang penyebab mata silinder.

Penyebab Mata Silinder

Penyebab Mata Silinder
Penyebab Mata Silinder. Credit: pexels.com/AndreaPiacquadio

Penyebab mata silinder atau astigmatisme disebabkan oleh kelengkungan yang tidak sempurna pada kornea atau lensa mata. Hal ini menyebabkan cahaya yang masuk ke dalam mata diterima oleh retina di berbagai tempat, tidak fokus hanya di satu titik saja. Hal inilah yang menyebabkan penglihatan menjadi kabur.

Umumnya, kondisi ini merupakan bawaan sejak lahir. Namun, mata silinder juga dapat berkembang karena penyebab lain, seperti karena cedera mata, penyakit mata, atau setelah operasi mata.

Selain itu gangguan mata yang membuat kornea semakin menipis dan berbentuk menjadi lebih kerucut yang disebut juga dengan keratoconus juga bisa menjadi penyebab mata silinder, walaupun hal ini cukup jarang terjadi.

Penyebab mata silinder tidak dipengaruhi oleh kebiasaan sehari-hari. Penyebab mata silinder atau astigmatisme adalah kesalahan bias yang disebabkan kornea atau lensa yang tidak melengkung dengan rata atau halus, muncul sejak lahir atau dapat muncul akibat cedera pada mata, penyakit, atau operasi.

Jadi penyebab mata silinder tidak ada kaitannya dengan berbagai kebiasaan buruk yang menjadi penyebab mata minus.

Gejala Mata Silinder

Gejala Mata Silinder
Gejala Mata Silinder (sumber: freepik)

Setelah mengetahui penyebab mata silinder, kamu juga perlu mengenali gejalanya. Biasanya, orang dengan mata silinder ketika melihat suatu benda, bukan hanya pandangannya yang kabur dan menyebabkan pusing, tetapi juga berbayang dan bentuk objeknya jadi tidak jelas. Hal ini karena ada pembiasan balik terhadap cahaya oleh kornea.

Berikut beberapa gejala mata silinder:

Pandangan Kabur

Gejala mata silinder yang pertama adalah penglihatan tampak buram. Pada mata normal, lensa di dalam bola mata seharusnya berbentuk bulat sempurna. Ini bertujuan untuk meratakan penyebaran cahaya yang datang ke mata agar objek bisa terlihat dengan jelas.

Nah, pada kondisi mata silinder, lengkungan pada lensa mata ini tidak terbentuk dengan sempurna. Perbedaan bentuk lengkungan ini bisa mengubah cahaya yang masuk atau membiaskan kembali ke arah yang lain. Hal inilah yang mengakibatkan objek cahaya tidak dapat jatuh tepat di retina, penglihatan kamu pun menjadi buram dan tidak jelas.

Mata Lelah

Gejala mata silinder berikutnya adalah mata mudah lelah saat melihat. Ya, apabila mata kamu menjadi mudah lelah saat melihat, hal ini dikarenakan adanya kerusakan pada mata yang membuat mata harus bekerja ekstra keras.

Terutama ketika mata harus fokus dalam waktu lama pada suatu objek seperti membaca buku, manatap layar elektronik, ataupun melihat dari jarak jauh.

Sering Menyipitkan Mata

Gejala mata silinder lainnya adalah sering menyipitkan mata. Apalagi saat kamu melihat objek dari jarak jauh bahkan yang dekat sekaligus. Secara otomatis mata menyipit untuk memfokuskan penglihatannya. Tak hanya itu, pengidap mata silinder juga akan memiringkan kepalanya untuk mendapatkan penglihatan yang lebih jelas.

Keharusan untuk Membaca Lebih Dekat

Gejala mata silinder berikutnya adalah keharusan untuk membaca sesuatu lebih dekat. Pasalnya, pengidap mata silinder cenderung kesulitan untuk melihat tulisan yang jaraknya jauh, sehingga tulisan harus diperdekat agar dapat terbaca.

Sakit Kepala

Dalam beberapa kasus, mata silinder yang parah juga akan berdampak pada timbulnya rasa sakit kepala. Kondisi ini biasanya terjadi akibat mata yang lelah ketika berusaha agar dapat melihat objek dengan jelas.

Cara Mengatasi Mata Silinder

Cara Mengatasi Mata Silinder
Cara Mengatasi Mata Silinder. Credit: pexels.com/pixabay

Bila kamu merasakan beberapa ciri-ciri mata silinder di atas, maka tak ada salahnya untuk mengkonsultasikan kondisi mata kamu ke dokter mata. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan pengobatan apa yang tepat dan sesuai dengan tingkat keparahan silinder yang kamu alami.

Biasanya mata silinder dapat ditangani dengan pemakaian kacamata atau lensa kontak. Namun, apabila silinder masih dalam tingkat yang ringan, mungkin kamu tidak membutuhkan alat bantu penglihatan tersebut.

Pada dasarnya ada beberapa cara mengobati mata silinder yaitu dengan menggunakan kacamata, lensa kontak, dan operasi atau pembedahan. Bahkan untuk kasus mata silinder yang masih sangat ringan tak perlu pengobatan apapun.

Menjaga Mata Silinder Agar Tak Semakin Parah

Kondisi mata silinder bisa dijaga agar tak semakin parah. Kamu bisa mengurangi tingkat stress pada mata atau tegangan pada mata agar kondisi silinder tidak semakin parah. Berikut beberapa faktor yang bisa menimbulkan ketegangan pada mata:

- Menggunakan komputer, TV, atau menatap layar gadget dalam jangka waktu yang lama

- Membaca dalam pencahayaan yang buruk

- Tidak minum air yang cukup. Tubuh yang terhidrasi akan mengurangi hidrasi mata juga

- Mata kurang mendapatkan nutrisi

Untuk itu, kamu bisa melakukan pencegahan mata silinder agar tak semakin parah seperti berikut ini:

- Berikan waktu untuk mata beristirahat, apalagi bila kamu bekerja di depan layar komputer.

- Jangan lupa untuk berkedip. Berkedip memang tidak mengurangi stress pada mata, tetapi ini bisa mencegah terjadinya mata kering.

- Selalu sediakan pencahayaan yang terang. Ya, pencahayaan yang buruk bisa membuat mata untuk fokus harus semakin tegang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya