Tanda-Tanda Kehamilan Selain Telat Haid dan Mual-Mual, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Ada berbagai tanda-tanda kehamilan yang sering tidak disadari kaum Hawa.

oleh Fakhriyan Ardyanto diperbarui 27 Mei 2023, 11:10 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2023, 11:10 WIB
Kehamilan
Ilustrasi Ibu Hamil Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta Tanda-tanda kehamilan menjadi hal yang wajib dipahami oleh para ibu hamil. Hal ini tidak terlepas dari pentingnya untuk menjaga keadaan tubuh yang sangat rentan ketika masa kehamilan. Sebab, terkadang tanda-tanda kehamilan bisa saja berbeda satu dengan yang lainnya.

Pengertian kehamilan sendiri menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum lalu dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu, 9 bulan, hingga 10 bulan menurut kalender internasional.

Umumnya, kehamilan terbagi menjadi 3 trimester. Dimana trimester pertama berlangsung dalam kurun waktu 12 minggu. Dilanjutkan dengan trimester kedua yang terjadi dalam kurun waktu 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27). Lalu ditutup dengan trimester ketiga, yaitu selama 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40).

Mungkin banyak yang mengira jika tanda-tanda kehamilan hanya berupa mual atau muntah. Padahal tanda-tanda kehamilan sendiri terbagi menjadi tiga, yaitu tanda dugaan kehamilan, tanda kemungkinan kehamilan, dan tanda pasti kehamilan.

Maka untuk membahas lebih dalam mengenai tanda-tanda kehamilan tersebut, di bawah ini Liputan6.com telah mengutip berbagai tanda-tanda kehamilan dari buku berjudul Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB Edisi 2 yang ditulis oleh Ida Ayu Chandranita Manuaba dan rekan, Minggu (9/8/2020).

1. Tanda Dugaan Kehamilan

Ilustrasi hamil | Daria Shevtsova dari Pexels
Ilustrasi hamil | Daria Shevtsova dari Pexels

a. Amenore (tidak dapat haid)

Hal ini sangat penting, karena pada umumnya wanita hamil tidak haid dengan diketahuinya tanggal hari pertama menstruasi terakhir merupakan penanda untuk menentukan tanggal taksiran persalinan.

b. Mual dan muntah

Tanda ini umum terjadi pada bulan pertama hingga bulan terakhir trimester pertama. Mual dan muntah biasanya terjadi pada pagi hari atau sering disebut “morning sickness”.

c. Mengidam (ingin makanan khusus)

Umumnya sering terjadi pada bulan pertama kehamilan akan tetapi akan menghilang dengan semakin tuanya usia kehamilan.

d. Anoreksia (tidak ada selera makan)

Gejala ini hanya berlangsung pada triwulan pertama tetapi akan menghilang seiring tuanya umur kehamilan.

e. Mamae tegang dan membesar

Keadaan ini disebabkan pengaruh hormon esterogen dan progesteron yang merangsang duktus dan alveoli payudara.

f. Sering buang air kecil

Hal ini disebabkan karena kandung kemih tertekan uterus yang mulai membesar. Gejala ini hilang pada triwulan kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan gejala ini bisa kembali terjadi karena kandung kemih tertekan oleh kepala janin.

g. Konstipasi atau obstipasi

Biasanya terjadi karena tonus otot usus menurun akibat hormon steroid yang dapat menyebabkan kesulitan buang air besar.

h. Pigmentasi (perubahan warna kulit)

Pada areola mamae, genital, chloasma, serta linea alba akan berwarna lebih tegas, melebar, dan bertambah gelap pada bagian perut bagian bawah.

i. Epulis

Merupakan keadaan hipertrofi papilla ginggivae atau gusi berdarah. Biasanya, hal ini sering terjadi pada trimester pertama.

j. Varises (pemekaran vena-vena)

Pengaruh hormon esterogen dan progesteron yang menyebabkan pembesaran pembuluh vena. Pembesaran pembuluh vena pada darah ini terjadi di sekitar genetalian eksterna, kaki, dan betis serta payudara.

2. Tanda Kemungkinan Kehamilan

[Fimela] Ibu Hamil
Ilustrasi Ibu Hamil | unsplash.com

a. Perut membesar

Perut membesar bisa menjadi tanda kemungkinan hamil bila usia kehamilan sudah memasuki lebih dari 14 minggu.

b. Uterus membesar

Uterus membesar disebabkan adanya perubahan dalam bentuk, besar, dan konsistensi dari rahim. Pada pemeriksaan dalam dapat diraba bahwa uterus membesar dan bentuknya semakin lama akan semakin membesar.

c. Tanda Hegar

Konsistensi rahim dalam kehamilan berubah menjadi lunak terutama daerah isthmus. Pada minggu-minggu pertama, isthmus uteri mengalami hipertrofi seperti korpus uteri. Hipertrofi isthmus pada triwulan pertama mengakibatkan isthmus menjadi panjang dan lebih lunak.

d. Tanda Chadwick

Perubahan warna menjadi kebiruan atau keunguan pada vulva, vagina, dan serviks. Perubahan warna ini disebabkan oleh pengaruh hormon esterogen.

e. Tanda Piscaseck

Uterus mengalami pembesaran, kadang-kadang pembesaran itu tidak rata tetapi di daerah telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya. Hal ini menyebabkan uterus membesar ke salah satu bagian.

f. Tanda Braxton Hicks

Tanda braxton hicks merupakan tanda apabila uterus dirangsang mudah berkomunikasi. Tanda braxton hicks merupakan tanda khas uterus pada kehamilan. Tanda ini karena keadaan uterus yang membesar tetapi tidak ada kehamilan, misalnya pada mioma uteri tanda braxton hicks tidak ditemukan.

g. Teraba Ballotement

Ballotement merupakan fenomena bandul atau pantulan balik. Hal ini merupakan tanda adanya janin di dalam uterus.

h. Reaksi kehamilan positif

Ciri khas yang digunakan untuk menentukan adanya human chlorionic gonadotropin pada kehamilan muda yaitu dengan air kencing pertama pada pagi hari. Tes ini bisa membantu mendiagnosa kehamilan sedini mungkin.

3. Tanda Pasti Kehamilan

[Fimela] ilustrasi ibu hamil
ilustrasi ibu hamil | pexels.com/@freestocks

a. Gerakan janin

Grakan janin mulai dapat dilihat, dirasa, atau diraba berikut dengan bagian-bagian dari tubuh janin yang mulai terasa apabila dipegang.

b. Denyut jantung janin

Denyut jantung dari janin sudah bisa didengar dengan menggunakan stetoskop monoral leanec, dicatat dan didengar dengan alat doppler. Lalu dicatat dengan elektro kardiograf dan dilihat dengan ultrasonografi.

c. Tulang terlihat saat rontgen

Tulang-tulang janin akan terlihat ketika dilakukan rontgen.

Maka dengan beberapa tanda-tanda kehamilan di atas, setidaknya bisa menjadi persiapan dalam menghadapi masa kehamilan, tentunya agar ibu dan sang calon bayi terjaga kesehatannya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya