13 Siswa SMPN 7 Mojokerto Terseret Arus Pantai Drini Gunungkidul, 3 Orang Ditemukan Tewas

Sebanyak 13 siswa SMP Negeri 7 Kota Mojokerto, terseret arus Pantai Drini, Kelurahan Banjarejo, Kapanewon Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, pada Selasa (28/1/2025) kemarin pagi.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 29 Jan 2025, 12:52 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2025, 12:52 WIB
Kronologi Siswa SMPN 7 Mojokerto Terseret Ombak Pantai Drini
Kronologi Siswa SMPN 7 Mojokerto Terseret Ombak Pantai Drini (Sumber: X/merapi_uncover)... Selengkapnya

Liputan6.com, Gunungkidul - Sebanyak 13 siswa SMPN 7 Mojokerto, terseret arus Pantai Drini, Kelurahan Banjarejo, Kapanewon Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, pada Selasa (28/1/2025) kemarin pagi.

Dari 13 siswa tersebut, sembilan siswa kembali dengan selamat namun tiga siswa ditemukan meninggal dunia, dan satu dalam pencarian. Mereka sebelumnya mengikuti outing class.

"Pemerintah Kota Mojokerto terus berkoordinasi dengan tim SAR di lokasi kejadian untuk memastikan proses pencarian dan penanganan korban berjalan maksimal," ujar Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto, Moh. Ali Kuncoro, ditulis Rabu (29/1/2025).

Ali juga meminta Kepala Dinas Pendidikan Kota Mojokerto langsung menuju lokasi kejadian untuk mendampingi korban serta mengawal kepulangan jenazah hingga ke rumah duka.

Selain itu, Ali juga mengevaluasi pelaksanaan kegiatan outing class di seluruh sekolah khususnya tingkat SD dan SMP. "Kami akan mengevaluasi kegiatan outing class," ujarnya.

Ali menegaskan, evaluasi ini sebagai langkah preventif. Ia menginstruksikan agar pelaksanaan kegiatan outing class yang diizinkan nantinya hanya yang bersifat edukatif, seperti kunjungan ke museum atau perpustakaan.

“Nantinya, hanya outing class yang bersifat edukasi, seperti ke museum atau perpustakaan, yang diizinkan. Untuk kegiatan ke tempat wisata tidak akan kami perbolehkan,” ucapnya.

Ali juga menginstruksikan seluruh sekolah, baik SD maupun SMP di Kota Mojokerto, untuk menggelar doa bersama dan tahlil. Kegiatan ini sebagai bentuk penghormatan dan doa bagi korban, saat kegiatan belajar kembali dimulai.

“Kejadian ini menjadi pembelajaran penting bagi kita semua. Ke depan, Pemkot Mojokerto akan mengambil langkah-langkah preventif agar hal serupa tidak terulang kembali,” ujarnya.

Ali juga mengunjungi rumah duka korban meninggal dunia. Ia pun menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan.

“Pemerintah Kota Mojokerto turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas kejadian ini. Kami berharap keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” ucapnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya